Simple Thing Called Love
Simple Thing Called Love
Resensi :
Cinta itu (harusnya) sederhana. Seperti rasa yang ada di hati Dee-Dee untuk Dido. Juga yang ada di hati Kano buat Dee-Dee. Tapi, semua rumit karena keadaan.
Cinta Dee-Dee tak lagi sederhana karena Dido milik semua cewek remaja. Dido adalah drummer rupawan dari band papan atas, The Cliff. Yang ada di hati Kano pun rumit karena label sahabat melekat pada Dee-Dee dan Kano. Persahabatan yang dibangun di atas permusuhan juga kesamaan selera musik.
Bagaimana Dee-Dee, Dido, juga Kano menyederhanakan keadaan? Benarkah cinta memang sederhana?
Judul : Simple Thing Called Love
Penulis : Anna Triana
Penerbit :Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020257815
Penulis : Anna Triana
Penerbit :Elex Media Komputindo
Ukuran: 12.5 X 19.5
Harga: Rp. 52,800
TahunTerbit: 2015
Tebal : 280 halamanISBN : 9786020257815
Review Simple Thing Called Love :
Membaca novel teen spirit ini mengingatkan akan masa-masa Sekolah Menengah Atas (SMA). Ceritanya sebenarnya klise, persahabatan jadi cinta yang dijalin dengan cerita cinta terhadap tokoh idola. Siapa yang tak pernah mengalaminya? Memurut saya. mostly, anak-anak yang melalui masa SMA di tahun 2000an awal bisa dipastikan memiliki satu atau lebih bintang idola terutama anggota band yang menjadi bunga tidurnya. Soalnya itu zaman kejayaan musik band-pop anak muda macam Sheila On Seven, Padi, dan lainnya. Lagu-lagunya keren didukung dengan para personilnya yang (zaman itu ya...) bisa dibilang keren juga. Untungnya penulis dapat menggambarkan cerita dengan menarik dan smooth hingga ke ending, Kita sebagai pembaca bisa turut merasa geregetan saat Dee-dee gagal menemui band idolanya, rasa frustasi sulitnya mendapat izin orang tua untuk pergi main (ini mah curcol, hoahahahaaa) atau tentu saja, kegalauan "sahabat jadi cinta" *mendadak lagu Zigaz mengalun jadi backsound*
Overall, I give this book 3 stars out of 5 in my goodreads account..
Happy reading !!
Baca juga : Dilan Bagian Pertama
Posting Komentar