Review : Lovemeter Karya Yuni Tisna

Annisakih.com Marathon nulis review novel yang sudah dibaca mumpung lagi di rumah Tanjung Balai yang Wifi-nya oke dan banyak waktu sambil nemanin si Ziqri yang ketagihan youtube-an *sigh*. Kali ini yang di review ialah novel karya Yuni Tisna yang ternyata anak Politeknik Negeri Batam! Ikutan bangga lho, anak Kepulauan Riau bisa menembus major publisher : Gramedia 


Lovemeter

Judul : Lovemeter

Penulis : Yuni Tisna
Desain sampul : Orkha Creative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2014
Tebal :
ISBN : 978-602-03-0439-7

Sinopsis :

Uh, semua gara-gara Lovemeter!

Impian Riska adalah masuk IPA, dan sekarang harapannya terkabul. Sayangnya, hari-hari bahagianya di kelas impian terancam rusak karena Riska sekelas dengan Nael, cowok sombong dan sok kuasa yang kebetulan anak donatur penting di sekolah. Dan semuanya makin parah waktu Riska terpaksa menuruti perintah Nael untuk duduk sebangku karena dia mengancam akan membeberkan rahasia Riska di Lovemeter—semacam aplikasi ramalan kecocokan dengan gebetan.


Riska juga terpaksa setuju menjadi “asisten” Nael selama mereka sekelas. Harus rela PR-nya disalin (dan malah dapat nilai yang lebih rendah) sampai mengambilkan air minum selama cowok itu latihan basket. Lengkap sudah penderitaannya! Tetapi selama menjadi asisten Nael, semakin banyak pula hal yang Riska ketahui tentang cowok itu. Dan sedikit demi sedikit, ada yang berubah di hatinya... 

Review :


Covernya jelas saya suka karena didominasi warna favorit saya, pink fuscia. Desainnya pun simple dengan aksen garis-garis penunjuk lovemeter yang terbawa hingga halaman pertama setiap babnya. 

Ceritanya sendiri simple dengan premise ala teenlit bersetting Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya, benci jadi cinta. Dibumbui penulis dengan Lovemeter, suatu aplikasi facebook yang sempat tren beberapa tahun lalu dikalangan anak SMA. Riska tokoh utama wanitanya yang masih jomblo lebih terkenal di sekolah SMAnya sebagai adik Ardhi, abangnya yang seorang playboy. Selebihnya ia lebih down to earth, hanya dekat dengan Ita, teman sebangkunya dan lebih senang curhat dalam bentuk tulisan di diary-nya. Berbanding terbalik dengan tokoh utama prianya, Nael yang seorang anak donatur utama sekolah dan memiliki segala kelebihan mulai dari ganteng hingga kaya. Nael menjadikan Riska semacam asistennya di sekolah setelah Riska tak sengaja terjebak mengisi lovemeter di halaman facebook seorang senior yang ditaksirnya. Riska dengan iseng mengisi tiga nama pria yang dikenalnya sebagai pria yang ditaksirnya di sekolah. Ketiga pria itu ialah Evan, Erik dan Feren, sang senior ganteng. Demi melindungi rahasia inilah Riska menurut saja mulai dari pindah duduk ke sebelah Nael hingga diajak Nael ke tempat penuh kenangan dengan mamanya. Lambat laun, Nael yang awalnya menganggap Riska bukan tipenya menyadari ada yang istimewa dari gadis itu, begitupun sebaliknya.

Kekurangannya masih terdapat inskonsistensi yang mungkin disebabkan oleh typo. Diawal cerita disebutkan kalau Riska masuk kelas X Ipa 1 tapi makin kebagian belakang kelasnya kembali menjadi kelas 2 Ipa 1 begitu pun kakak kelas yang disebut sebagai anak kelas tiga. Di bagian agak akhir cerita saat Riska berdialog dengan Evan tanpa sadar ada terselip nama Erik yang membuat bingung saya sebagai pembaca.

Beberapa kalimat yang saya rasa bisa dijadikan qoute manis dari buku ini diantaranya :
  • "Pada dasarnya, ya Ris, cowok itu bergerak maju dan cewek itu menunggu. Kalau ada cewek yang nunggu sementara cowok yang ditunggu enggak maju-maju, cewek itu bakal tetap jadi jomblo, kan? Sedangkan cowok yang ditunggu itu tetap bisa dapat pacar kalau dia deketin orang lain. jadi intinya cowok lebih cepet dapat pacar karena berani nembak duluan, mengerti, adikku sayang?"
  • "Riska pun lega, karena ternyata menolong orang lain bisa membuatnya sangat puas. Rasanya bangga melihat orang lain bahagia dengan bantuan kita."

Overall, I give this book 3 stars out of 5 in my goodreads account.