[How To] Mengecek dan Membersihkan Brokenlink di Blog


Annisaki.com Suatu hari saya membaca postingan milik teman blogger yang membahas mengenai broken link di blognya. Saya sendiri sebenarnya cukup aware mengenai broken link dari keriuhan teman-teman Blogger Kepri yang kerap saling mengingatkan untuk bersih-bersih di blog masing-masing, tapi banyakan malesnya hoahaha. Alhasil, begitu saya cek untuk pertama kalinya, Astagfirullah! Jumlahnya ribuan! Persisnya, saya malah sudah tidak ingat lagi, karena sudah keburu syok duluan.

Ohya, sebelumnya saya ulas sedikit ya, sepanjang sepemahaman saya broken link ialah link alias tautan pada situs atau blog kita yang menuju suatu halaman yang sudah mati / dihapus / sudah tidak ada lagi eksistensinya di dunia maya. Penyebabnya bisa karena di hapus -baik oleh si pemilik situs ataupun oleh Google karena melanggar TOS-nya- atau pun karena penyebab lainnya semisal diblokir oleh pengaturan robot text.

Dari apa yang saya baca, broken link ini, membawa dampak negatif bagi situs, mulai dari pembaca yang tidak puas karena begitu mengeklik link tujuan tidak mendapatkan informasi yang diinginkan, hingga bisa menyebabkan situs dianggap spam oleh Google. Duh, rasanya bikin galau, wong saya aja untuk mengembangkan blog ini, kadang sampai bela-belain menyebrang pulau demi ikutan Kopdar dan belajar dari para mastah. Jadi, kesimpulannya sebaiknya segera dicek, bila memang ada, bersihkan broken link dengan cara menghapusnya. 

Setelah mengecek deretan broken link yang terdeteksi di blog saya, sedikit tips untuk menghindari broken link :
1. Pastikan memoderasi kolom komentar, bila perlu aktifkan captcha.
Kolom komentar ialah sumber broken link yang paling banyak.
Penyebabnya antara lain :
  •  Misalnya ada seorang pengunjung yang meninggalkan komentar dengan memasukan alamat salah satu artikelnya, bila suatu hari ia menghapus artikel tersebut, maka komentarnya akan menjadi broken link di halaman blog kita sendiri.
  • Seandainya pengunjung berkomentar dengan memasukkan alamat blognya (homepage blog), ada kemungkinan lupa memperpanjang nama domain blog, atau blog tersebut di hapus dan kemungkinan lain sehingga -lagi-lagi- komentar tersebut akan menjadi broken link di blog kita sendiri.

2. Pertimbangkan pentingnya memberi link keluar dalam satu tulisan.
Bila dirasa kurang relevan sebaiknya tidak perlu membuat rujukan link keluar situs, atau bila ada artikel milik kita sendiri yang bisa menunjang, maka internal link adalah solusi yang lebih aman. Penyebabnya ialah kita dapat memonitor link (URL) mana (seandainya ada) yang di hapus sendiri atau oleh pihak google.

3. Seandainya hendak memberi rujukan pada suatu link (URL), pastikan penulisannya tepat.
Saya cenderung ceroboh bila memasukkan link blog milik teman yang biasanya singkat dan saya yakin hafal penulisan URL homepagenya. Padahal kesalahan penulisan link akan dihitung sebagai brokenlink ketika googlebot menelusuri link tersebut. 

4. Melakukan pengecekan dan pembersihan broken link secara berkala.
Seperti yang telah saya ceritakan di atas, kemalasan saya mengecek broken link di blog ini, membuat saya tidak menyadari bawa side bar saya ialah gudangya broken link *hikshiks*. Padahal cara membersihkan broken link ini cukup mudah dipahami dan dilakukan secara manual sendiri. Ya, meskipun cukup menyita waktu apabila jumlahnya lumayan banyak.

Cara mengecek dan membersihkan broken link : 
1. Buka situs www.brokenlinkcheck.com dan masukkan URL blog kita dalam kolom yang disediakan.
2. Ulangi proses tersebut dengan memasukkan kode captcha di kolom bawahnya, dan centang pilihan kedua (pengecekan penyeluruhan). Tunggu hingga proses selesai (lamanya bergantung pada jumlah halaman yang harus ditelusuri, kira-kira beberapa menitlah). Hasilnya akan terlihat berupa kolom dengan jumlah broken link

Sebagai contoh, saya sisakan dua broken link dari yang awalnya lebih dari 1.000

3. Bersihkan secara manual, untuk mengetahui lokasi link yang broken, klik URL atau SRC maka akan muncul sumber broken link dan lokasi pastinya (bila sudah yakin, maka cukup salah satu juga tidak masalah) :
contoh 1 : SRC mengarah pada sumber broken link secara spesifik, dalam kasus ini ternyata jelas dalam bagian komenatar
contoh 1 : URL mengarah pada halaman mana broken link berada, dan setalah ditelusuri ternyata berasal blog non aktif
Maksud keterangan kode

4. Setelah jelas lokasinya, maka lakukan penghapusan melalui dashboard blog kita. Dalam contoh saya, ternyata sumbernya ialah sebuah komentar dari blog yang tidak eksis lagi, maka saya cukup menghapus komentar tersebut. 
5. Lakukan secara berurutan hingga semuanya habis. Setelahnya, cek ulang dengan mengikuti poin pertama, apabila masih terdapat broken link, hapus kembali. Saya mengulangi tiga kali proses baru mendapatkan hasil maksimal. 

Alhamduliilah, 0 alias tuntas sudah

Bagaimana? Cukup mudah bukan? Jangan khawatir, meskipun awalnya berjumlah banyak, tetapi kadang satu broken link itu bisa saja terhitung berulang. Misalnya di blog saya, karena posisinya di side bar maka setiap laman mengandung broken link. Setelah link di side bar saya hapus, ternyata hanya menyisakan seratusan (dan ada yang berulang juga). Total waktu yang saya habiskan  untuk membersihkan keseluruhan, termasuk menuliskan tutorial ini sekitar 2 jam saja. 

Terakhir, seandainya broken link di blog kita sendiri telah bersih, sebagai bentuk penghargaan, upayakan tidak menimbulkan broken link bagi pihak lain. Cara paling simple adalah dengan hanya memasukkan alamat homepage blog (bukan URL suatu artikel) saat berkomentar di blog atau situs lain.


Yuk, bersih-bersih broken link ;) #HappyBlogging teman.