Motto : Sedia Payung Sebelum Hujan


barang wajib di dalam tas

Day 9 : Barang yang Wajib Ada di Dalam Tas 

Berhubung sekarang saya keluar paling jauh ke minimarket atau mengurus keperluan yang dekat-dekat saja, saya cukup pakai sling bag berisi uang secukupnya, kartu-kartu penting, ponsel dan handsanitizer mini. Kurang serulah ya untuk dibahas. Jadi saya mau mengapresiasi diri sendiri dengan mengingat kembali, barang yang saya bawa selama saya mengajar.

Kenapa?

Karena ternyata saya masih sama tangguhnya dengan masa saya bersekolah dulu. Flashback lagi, SMA saya itu salah satu sekolah unggulan dengan jadwal hari Senin-Kamis pulangnya pukul 15.30 WIB. Kebayang dong bawaannya, mulai dari buku mapel dan pengayaan masih ditambah peralatan ibadah, makanan dan minuman plus baju ganti, untuk yang lanjut les seperti saya dahulu.

Pernah iseng menimbang, total ransel dam tentengan bawaan saya itu 8 Kg per hari. Ini saya bawanya jalan kaki dari rumah sampai tempat permberhentian angkot menuju sekolah. Kira-kira jaraknya lebih dari satu kilometer pulang pergi.

But, It was fun.

Tubuh saya bisa dibilang bodygoals, no lemak perut. Setiap memakai seragam, saya selalu memasukan kemeja ke dalam rok dengan ikat pinggang yang terlihat jelas.

Fast forward 16 tahun kemudian, ternyata saya masih sanggup membawa beban serupa dengan rute yang ga kalah ekstrim : naik bukit. Jadi lokasi rumah mertua saya ada di atas bukit, sedangkan sekolah ada di sisi bawah. Jelas, rute balik ke rumah menjadi lebih menantang.

tas ransel
Saya dan ransel andalan saat meghadiri Pertemuan Proktor Madrasah seluruh Kota / Kabupaten se-Propinsi Kepulauan Riau di Hotel Golden View, Batam, tahun 2019

Saya menggunakan jenis tas ransel yang memang ada laptop kompartemennya dan berukuran jumbo.

Sebelum masa new-normal, apa saja yang saya bawa setiap harinya?

1. Dompet dan Ponsel

Posisinya sih, harusnya pertama alias paling ga boleh dilupakan, namun kenyataannya saya sering juga kelupaan bawa salah satu dari keduanya. 

2. Dua Laptop

Satu milik sekolah yang berukuran 15inchi dan satu lagi milik saya sendiri. Ini saja beratnya ampun.. 
Saya harus bawa keduanya karena kewajiban saya selaku operator sekolah. Sekolah pun pernah mengalami kebobolan maling. Sehingga atas persetujuan Ibu Kepala Madrasah, laptop dipercayakan kepada saya.

Mengapa saya tidak bisa meninggalkan laptop saya di rumah? Karena data-data pekerjaan saya tersebar dan saling membackup diantara keduanya. Ditambah lagi laptop sekolah tidak ada sambungan HDMI. Saya harus menggunakan laptop sendiri saat hendak memberikan materi melalui proyektor. Pun saya memerlukan laptop saya untuk mengerjakan pekerjaan sampingan misalnya mengedit video karena aplikasi berbayarnya memang menggunakan milik saya demi menghemat anggaran sekolah.

3. Perangkat Ibadah

Sebenarnya satu set mukena biasa -bukan yang travel size- biasa saya tinggalkan di sekolah. Namun lagi-lagi, seringkali saya harus menyebrang ke Pulau Batam seceara mendadak dan tidak direncanakan. Dari pada harus pulang ke rumah terlebih dahulu, saya bawa saja mukena yang dari sekolah tadi.

4. Peralatan Tulis

ATK lengkap ditambah dua flashdisk selalu standby di dalam kotak pensil

5. Agenda

Perkerjaan saya yang merangkap sana-sini membuat saya membutuhkan reminder. Meski saya mengeset reminder di HP, sebagai angkatan anak diary, rasanya kurang afdol kalau saya tidak membuat jurnal tertulis

6. Buku Nilai dan Materi Penunjang Pembelajaran

Ada yang menganggap menjadi guru itu mudah karena pulang lebih awal daripada pekerja kantoran lainnya. Kenyataannya, tugas guru kerap bersambung di rumah. Mulai dari memeriksa tugas, menyusun bahan ajar keeskokan hari hingga merekap nilai siswa. 

7. Peralatan Makeup Seadanya

Berhubung saya tidak terlalu suka dandan, bawaan saya bisa diminimalisir banget. Saya biasa hanya membawa lipstik dan bedak dalam sebuah pouch kecil. Setidaknya saya tidak kucel banget deh. Ohya, kadang-kadang saya membawa vaseline yang bisa bermanfaat banyak sekaligus.

8. Payung dan Jas Hujan

Duh, niat banget ya? Iya, meskipun ransel saya sudah ada rain cover, saya butuh perlindungan ekstra. Membawa dua laptop yang sangat penting saat menyebrang laut membutuhkan semua pengamanan yang bisa diberikan. Makanya saya selalu membawa jas hujan tipis untuk berjaga-jaga.

Di sisi lain, payung sudah menjadi salah satu item wajib dibawa sejak saya diizinkan berpergian seorang diri. Salah satu motto hidup saya memang "sedia payung sebelum hujan" dan maknanya bukan kiasan.

Senang sekali sekarang ukuran payung lipat semakin kecil dan semakin variatif. Motif favorit saya : Hello Kitty, pastinya.
❤❤❤❤❤

Nah, itulah list benda wajib yang selalu saya bawa di dalam tas semasa "sekolah" lagi. 

Sebenarnya list ini masih ditambahi dengan pakaian ganti, cemilan dan perlengkapan bermain anak saya, ketika Ia terpaksa harus saya bawa ke sekolah. Ketika memasuki era new-normal paling saya hanya menambahkan masker cadangan karena di sekolah sudah tersedia lokasi cuci tangan, spray antiseptik dan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

Kalau teman pembaca biasa bawa apa saja dalam tasnya??