My Dear Guardian - CDrama Review

my dear guardian

My Dear Guardian.

OMG.

Sudah lama sekali lho, sejak terakhir saya mengikuti CDrama secara intens. Selama tinggal di Kepri, CDrama itu bagi saya ibarat selingan, saat sudah bosan nonton Kdrama atau serial barat. Aksesnya mudah, cukup hidupkan channel dari negeri Singa yang dikhususkan memutar kisah serupa. Eh, tapi saya lebih sering nonton filmnya sih, karena ya itu tadi, tinggal di tonton sekilas tanpa beban.

Kalau harus menyebutkan judul, CDrama terakhir yang saya ikuti itu adalah Princess Weiyoung. Karena saya nonton di penayangan ulang yang jadwalnya cukup malam, saya nontonnya ga full sih, cuma sepotong-sepotong sesempatnya demi Vanness Wu F4. Nah, ternyata Princess Weiyoung ini ada sequelnya : The Song Of Glory yang tayang di Iqiyi. Niat hati mau ngikutin, eh, malah kepincut  dengan drama terbaru pemeran wanitaya Li Qin, My Dear Guardian atau Dear Military Uniform.

Tadinya saya sudah kebayang Descendant Of The Sun saja, karena premisenya mirip. Tokoh utama pria adalah seorang tentara aktif sedangkan yang wanita adalah dokter. Ternyata setelah nonton 1-2 episode, dan baru googling, drama ini diadaptasikan dari novel "Round Finger Under Military Uniform" yang sudah terbit jauh lebih dulu dari DotS di Tiongkok.

my-dear-guardian-poster

Wajar banyak yang berkomentar di episode perdana mirip dengan DoTs, karena perjumpaan pertama Kapten Tim Thunder, Liang Mu Ze dengan Dokter Xia Chu juga terjadi saat keduanya bersama-sama sedang bertugas di Yesaya (Isaiah), suatu negara fiktif.

Xia Chu sebagai seorang dokter residen bagian bedah, sedang diajak gurunya (atau kalau lebih tepatnya dokter ahli bedah seniornya) sebagai dokter sukarela di rumah sakit Yesaya. Suatu ketika Ia bertemu dengan Kapten Liang yang sedang merayakan keberhasilannya dengan tim setelah mengikuti pelatihan perang gabungan dengan para tentara dari beberapa negara lain di Yesaya. 

Pertemuan pertama yang begitu menggoda khas drama rom-com, mereka langsung bertengkar akibat ketidaksengajaan Liang Mu Ze yang menyemprotkan air kepada Xia Chu saat Ia sedang menikmati makanan sambil bersantai. 

Disaat yang bersamaan ternyata ada sekelompok teroris yang sedang menyerang rumah sakit tempat kerja Xia Chu. Pendek cerita terjadilah adegan penyandraan dan serangkaian aksi heroik yang menjadikan Liang Mu Ze semakin kesal dengan Xia Chu, begitu pula sebaliknya.

Siapa menyangka, saat keduanya sama-sama kembali ke kota asal mereka, ternyata Liang Mu Ze dan Xia Chu ternyata harus tinggal bersama dalam satu rumah. Eh, lebih tepatnya apartemen mewah gitu lah ya.

Hah? Koq bisa?

Ya iyalah, ternyata kedua ibu mereka bersahabat dan bersepakat untuk menjodohkan keduanya. Ibu mereka masing-masing hanya memberikan sepotong informasi. Jadilah mereka berdua sama-sama terkejut karena ternyata orang yang paling mereka sebelin jadi teman serumah.

Bisa ditebak, beberapa episode awal diwarnai aneka pertengkaran yang kocak. Mulai dari Liang Mu Ze yang berniat mengusir Xia Chu hingga ide-ide lucu Xia Chu untuk mengerjai Liang Mu Ze. Ohya, keseruan ini ditambah dengan kehadiran Er Miao. Seekor kucing yang dipungut Xia Chu.

Oke, sejauh ini saya baru menyaksikan hingga episode 24 sesuai yang sudah ditayangkan di Iqiyi

dr.xia-chu-liang-mu-ze

Plusnya :

1. Settingnya Ciamik

Dari trailer kelihatan sekali tidak pelitlah dengan bugdet. Drama ini menyandingkan dua dunia, militer (dan spionase nanti akan saya bahas di poin selanjutnya) serta medis. Kedua set dikerjakan dengan serius. Saya suka suasana Rumah Sakit yang digambarkan clean dan modern banget. Begitu pula dengan setiap pengaturan adegan latihan hingga penyerbuan yang dilakukan para tentara. Selain menampilkan adegan yang terasa real, menurut saya ini sekaligus menunjukkan kepada dunia betapa adidayanya negeri leluhur saya, saat ini di dua bidang tersebut.

2. Plot Menarik

Drama 40 episode dengan durasi tanpa iklan sekitar 45-55 menit akan terasa lama seandainya tanpa ada plot jelas. Asyiknya, sebagai penggemar genre medical plus cop/army drama (versi serial barat ya), saya cukup terpuaskan dengan jalinan cerita yang dibangun. Kedua dunia lagi-lagi mendapat bagian yang berani saya bilang sama besar porsinya. 

Kisah dunia medis tidak selesai dalam satu-dua episode sebagaimana di Grey's Anatomy atau House, M.D melainkan dalam beberapa episode. Sedangkan dunia militer dan spionase menjadi benang merah yang membayangi kisah cinta Liang Mu Ze dan Xia Chu. Berawal dari kembalinya Zhou Ran, cinta pertama Xia Chu yang menimbulkan kecurigaan.

Ternyata Zhou Ran tepaksa meninggalkan Dong An, kota dimana Ia berjumpa dengan Xia Chu di masa SMA karena terlibat dengan sekelompok jaringan penjahat. Dipimpin oleh seorang tokoh sentral yang biasa dijuluki sebagai Kakek Tua, organinasi kriminal bersandi T4 ini memiliki jaringan kejahatan mulai dair dunia maya melalui dark web, penyeludupan obat terlarang, pencurian organ tubuh dan hal-hal jahat lainnya. Pusatnya di ceritakan berada di Welik, negera fiktif yang berada di (sayangnya) Asia Tenggara. 

Di masa kini Zhou Ran dikenal sebagai seorang pengusaha yang bergerak dibidang percetakan 3D. Kisahnya dijalin apik dengan keterlibatan Mi Gu, sahabat Xia Chu yang seorang produser televisi dan rahasia besar yang berkaitan dengan ayah Xia Chu yang seorang peneliti bergelar profesor.

3. Penokohan Pas 

Khas Cdrama lah ya, tokoh utama wanitanya terkadang terlalu cherfull dengan nada yang tingginya bisa membuat telinga berdenging. Untungnya tidak terlalu lama Xia Chu bertingkah demikian, karena pada awalnya saya agak bingung dengan usia dokter residen di Cina (ya kalau di Indonesia, maksimal 35 tahun pada saat tes mengambil spesialis, namun biasanya memang sudah mendekati kepala tiga juga, mengingat lamanya tahapan kuliah-co ass-intership saat mengambil kedokteran umum).

Saya sampai nonton behind the scene untuk mencari tahu apakah ini memang pembawaan asli Li Qin atau Ia yang sangat menjiwai Xia Chu yang komikal (so timid dan sering bengong gitu kalau kaget hoahahaa). Ternyata aslinya dari beberapa wawancara pun saya menyimpulkan aslinya Li Qin ini calm dan cukup dewasa. Jadi ya memang penokohan Xia Chu ini saja yang awalnya membuat saya kurang sreg. Eh, tapi lama-lama saya jadi suka banget. Dengan semangat dan etos kerjanya yang membara, dengan perhatiannya pada ibunya, dengan persabatannya dengan Mi Gu dan rekan-rekan seprofesi. Dan yang pasti dengan pandangnya tentang kehidupan, karir sebagai wanita dan percintaan.

Xia Chu tidak serta-merta jatuh cinta pada Liang Mu Ze, meskipun seolah seluruh dunia berkonspirasi menjodohkan mereka. Xia Chu jatuh cinta justru setelah Liang Mu Ze mengubah sikap padanya dan menjadi seseorang yang bisa diandalkan meski dalam keadaan genting sekalipun.

Sedangkan untuk Jhonny Huang, kesan pertama saya He's so cool. Pas banget jadi tentara yang digambarkan sebagai ice prince yang punya luka hati mendalam sehingga tidak tertarik dengan percintaan. Hidupnya didedikasikan pada karir dan keinginannya mengasuh putra dari mantan komandannya yang gugur saat bertugas.

Facial ekspressionnya memang didesain flat gitu ya. Jadi agak sulit membaca, kapan dia merasa kesal atau marah. Pun saat dia sedang berusaha mengambil hati Xia Chu dengan membuatkannya cake selama beberapa hari berturut-turut, bikin yang nonton jadi geregetan sendiri.

Xia Chu pun sampai bilang bahwa Kapten Liang terlalu rasional hingga bikin kesal. Kita yang nonton pun jadi bertanya-tanya, dia benaran sudah naksir Xia Chu belum sih? Ada masanya Liang Mu Ze telihat terpesona dengan Xia Chu (bukan karena kecantikan, lebih ke semangat kerja atau pendapat dan pola pikir Xia Chu). Atau cuma melanjutkan upaya pura-puranya untuk membohongi ibunya, bahwa Ia dan Xia Chu berpacaran?

Satu-satunya peryataan awal bahwa Ia benar-benar mengejar Xia Chu adalah saat Ia ditanyai oleh Brigadir komandannya. Tapi tenang, minimnya ekspresi Liang Mu Ze ini, tidak mengurangi ke-uwuw-an adegan-adegan manis diantara mereka berdua. Malah bikin makin penasaran, karena jatuhnya tidak terlalu terduga. 

Kehadiran sepupu Liang Mu Ze, Liang Xiao Xue dan para tokoh lain saya rasa masih lumayan masuk. Tidak ada tokoh yang terasa terlalu dipaksakan serba kebetulan (ya tapi dalam kehidupan nyata adanya kebetulan itu pun wajar saja kan yaa).

xia-chu-liang-mu-ze
source : iqiyi

Minusnya :

1. Mungkin ini subjektif ya, menurut saya yang paling sulit dipahami dari CDrama adalah saat sudah membahas falsafah kuno. Sulit mencari padanan yang tepat, terlebih bagi orang awam yang tidak mengetahui latar belakang sejarah dan lain sebagainya. Nah, salah satu topik yang sering muncul di drama ini adalah 300 Puisi Tang yang diceritakan sebagai buku favorit Tian Yong, wakil dari Liang Mu Ze. Sudah deh, kalau ada dialog yang mengutip isi buku tersebut, saya suka bingung dengan translate baik versi bahasa Indonesia maupun Inggrisnya.

2. Lagi-lagi, karena pola tontonan yang terbentuk akibat (mungkin) karena nonton sinetron Indonesia, saya agak malas dengan ending setiap episode. Kenapa? karena adegan di potong bukan di bagian klimkas! 

Misalnya saya kasih contoh nih, saat Xia Chu nyaris ditabrak mobil, seandainya di sinetron Indonesia pasti di cut pas adegan Xia Chu jatuh terguling-guling (ntah kenapa jadi inget Cinta Fitri pas yang epic banget adegan jatuh ke sungainya lho wkwkwk). Kan ada gregetnya ya.. Kita penasaran, apakah dia selamat? Siapa yang menolong? dll, dsb. Oh, kalau di drama ini tiap episode rata-rata saat ombak lagi tenang-tenangnya pemirsa.

Ending episode yang saya maksud tadi adalah, saat Xia Chu dipeluk oleh Liang Mu Ze dan dia berkata bahwa semua akan baik-baik saja, kerena Ia sudah bersamanya. Terus, next episode tahu-tahu sudah di apartemen.

Ok, masih tersisa 16 episode lagi buat saya dan barangkali ada yang mau ikutan nonton tiap Selasa-Kamis sekitar pukul 20.00 di Iqiyi, masing-masing 2 episode lho.. Atau mulai tanggal 1 Juli 2021 ada di We.Tv