Recap dan Review Tastefully Yours Episode 9
Recap Tastefully Yours Episode 9
Di Seoul, Ketua HanSang mengadakan gathering merayakan keberhasilan Motto meraih tiga bintang Diamant. Tanpa kehadiran Beom Woo, dengan pongahnya beliau menerima ucapan selamat dan mengklaim keberhasilan HanSang. Seorang Produser/Sutradara (PD) datang ke acara tersebut dan menawarkan membuat acara dokumenter HanSang. Ketua menolaknya dengan sombong, Ia bahkan bilang televisi hanya ingin mendompleng nama besar perusahaan. Sang PD masih berusaha meyakinkannya, lalu ketua HanSang yang makin menampakan arogansinya mengusirnya pergi dan bilang tak akan membuat acara karena sibuk.
Setelah pengungkapan yang menyayat hati. Keesokan harinya Yeon Joo hanya bisa nge-blank ketika mempersiapkan JungJae. Kehadiran Myeong Sook dan Choon Seong yang ceria (malah ngajak liburan ke Laut Hoahaha) tak bisa mengalihkan pikirannya. Terlebih kala Choon Seong mempertanyakan keberadaan Beom Woo, serta bilang akan menelponnya --dan memarahinya karena telat. Yeon Joo bilang mulai sekarang hanya ada kita bertiga. Choon Seong masih positif thinking menganggap ini hanya lah pertengkaran sepasang kekasih. "Sebentar lagi Beom Woo Hyung akan datang dan bilang 'Aku mencintaimu', lalu berciuman. Selamat Chef Mo, Kau sudah punya pacar."
Firasat buruk Myeong Sook terbukti kala Yeon Joo memasak seolah autopilot. Paling fatal masih ada tulang ikan menyembul dalam piring saji untuk seorang pelanggan anak-anak. Myeong Sook menyarankan agar mereka tutup lebih cepat dan menuntut penjelasan lebih tentang pertengkaran yang jadi sumber masalah. Yeon Joo marah dan cerita mereka bukan sekedar bertengkar. Mereka ditipu Beom Woo yang menyerahkan resep ke Motto dan berniat sejak awal menutup usaha mereka.
Choon Seong dan Myeong Sook sangat terkejut dan terpukul. Choon Seong masih menganggap Chef Mo bercanda dan berusaha menghubungi Beom Woo, sayang pesan daringnya pun tak digubris. Terakhir Yeon Joo meminta maaf dan memutuskan menutup JungJae.
Rupanya Beom Woo yang frustasi sedang dalam perjalanan menuju Motto. Setibanya di sana, ia disambut antusias oleh Yoo Jin yang mengabarkan keberhasilan Motto. Anehnya, Beom Woo malah mengucapkan selamat pada Yoo Jin yang bingung melihat ekspresi gloomy-nya Apalagi Chef Jang dengan wajah angkuh bertanya apakah Beom Woo sudah tersadar dan kembali ke Motto. Chef Jang juga mengucap terimakasih atas kerja kerasnya selama ini dan mengajak bersalaman sebagai tanda awal kerjasama yang baru di masa yang akan datang. Beom Woo hanya berlalu menuju ruangannya lalu membereskan semua barang milik pribadinya.
Ada banyak memorabilia penting, mulai dari artikel majalah yang memberi ucapan selamat sebagai CEO bulan ini yang dibingkai --dimasukan dalam kardus-- sampai Plakat Tiga Bintang Diamante Korea --yang dibuang ke tong sampah. Chef Jang marah besar karena Beom Woo membuangnya. Beom Woo bilang ke Yoo Jin dan Chef Jang "Kalian tak salah, ini semua salahku. Maaf cuma ini yang kutahu." Kedua orang itu hanya terpana bertanya apakah Ia salah makan atau justru kehilangan kewarasan.
Setelah pamit dengan seluruh staf JungJae, Beom Woo keluar disambut hujan lebat. Air mata yang sekuat tenaga ditahannya, akhirnya tumpah di tepi jalan Motto seiring sobeknya lakban dibagian bawah kardus yang membuat seluruh isinya berhamburan. (Serius lihat Ha Neul nangis dan OST-nya bikin nambah pengen ikut nangis).
Di JeonJu, Myeong Sook dan Choon Seong minum berdua meratapi kehidupan dan mengkhawatirkan JungJae.
Ibu pemilik bangunan JungJae datang berpayung membawa hadiah sun-visor baru untuk Yeon Joo. Ia merasa gloomy karena ternyata JungJae tutup dengan alasan urusan pribadi.
Di waktu yang bersamaan, Ketua HanSang malah memanggil Sun Woo. Jahatnya, kalimat pertama dari seorang ibu, justru bertanya bagaimana rasanya Sun Woo mendapat pukulan telak dari adiknya. Sun Woo speechless dan baru beraksi setelah ibunya memerintahkannya mengelola Motto karena menurutnya Beom Woo masih butuh waktu untuk kembali. Sun Woo mencemaskan staff La Lecel tapi ketua Han dengan tegas bilang restoran yang kalah akan ditutup karena hanya buang-buang uang. Tugasnya sekarang adalah berjuang mati-matian mempertahankan tiga bintang yang sudah diraih Beom Woo.
Nun jauh di pegunungan, Yeon Joo kembali ke Kuil masa kecilnya. Menangis tak terbendung dalam pelukan Biksuni yang dulu mengasuhnya. Yeon Joo terisak bilang tak tahu harus bagaimana, sementara Biksuni mengelus rambutnya dan meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
Malam itu, sambil mengamati langit bersalju Yeon Joo mengenang percakapan terakhirnya dengan Beom Woo di lokasi yang sama. Yeon Joo ingat, Ia lah yang membolehkan Beom Woo menunda cerita tentang keluarganya bila dirasa terlalu berat.
Di sebuah bar, Beom Woo minum hingga mabuk dan mengejar sesosok yang dari belakang nampak mirip Yeon Joo.
Di lokasi lain, seorang pria berbahasa Perancis -ayah dari mempelai wanita yang menandakan acara temu calon besan di JungJae waktu itu-- menghubungi Diamante, meminta bantuan untuk memastikan satu nama restoran lagi mendapat tiga bintang.
Yeon Joo melewati harinya dengan membantu di kuil. Ada seorang anak yang menangis minta dibuatkan Cake. Ketua Biksuni melirik penuh arti padanya. Mereka ke dapur bersama dan berdebat, Yeon Joo bilang tak ada telur dan oven untuk membuat cake. Tapi Ketua Biksuni mengingatkannya dulu Yeon Joo sangat kreatif, Ia pernah membuat Jeon Kentang sebagai Pizza.
Akhirnya mereka memasak bersama cake berbahan dasar susu kedelai ditambah Strawberry. Hasilnya indah sekali dan si bocah makan dengan lahap. Sebagai ucapan terimakasih, Ia memberikan boneka kesayangannya pada Yeon Joo.
Malam itu Yeon Joo menghitung bintang di langit dan menceritakan tentang Beom Woo. Ia merasa sangat marah namun menyadari bahwa yang paling membuatnya bersedih adalah karena orang yang dipercayai mengkhianatinya. Lebih dari itu, ia bertanya-tanya apakah hanya Ia yang bersikap tulus pada si bodoh itu.
Kepala Biksuni menjawab bijak : "Aku bisa bilang masakan mu berubah. Daripada menu masakan, sekarang kau lebih peduli dengan siapa yang menikmatinya. Siapa atau bagaimana hal tersebut bisa berubah mungkin akan menjadi jawaban apa yang kau cari."
Sun Woo membaca pengumuman penutupan La Lecel sebelum berjalan ke ruangan rapat HanSang. Secara bersama-sama dengan sang Ketua dan karyawan lain menyaksikan pengumuman resmi Diamante Korea. Ada kejutan, JungJae disebut sebagai penambahan istimewa yang mendapat tiga bintang.
Sang Ketua tertawa ironis. Situasi semakin menarik dan orang akan tertarik dengan cerita yang bagus. Ia menghubungi PD Kim dan malah mengajak membuat dokumenter.
Beom Woo masih mabuk-mabukan. Telepon Yoo Jin diabaikannya. Hingga dua Karyawan HanSang menyampaikan pesan ibunya yang mengajak bertemu karena ada hal penting yang akan dibicarakan. Beom Woo sampai merasa salah dengar, saat sang pesuruh bilang ada kaitannya dengan JungJae yang mendapat tiga bintang Diamante.
PD Kim tak menyia-nyiakan waktunya. Ia langsung mempresentasikan rencana dokumenter yang akan dibuat dalam format duel antara Motto dan JungJae. Jurinya adalah ketua HanSang dan seorang tamu istimewa.
Beom Woo datang dan diperkenalkan pada PD Kim selalu direktur HanSang yang berada di balik keberhasilan kedua restoran.
Beom Woo --yang masih mabuk-- terang-terangan menolak bertarung dengan Sun Woo, mengikuti suksesi Ketua HanSang apalagi duel antara Motto VS JungJae.
Ibunya balas mengancam akan menutup JungJae selamanya karena Ia (HanSang) telah membeli bangunan itu saat Beom Woo lengah tak ada disana.
Beom Woo bertanya serius kenapa Ibunya sejauh ini. Ibunya beralasan "Kalian berdua lah yang menghadapi HanSang, bukan dirinya. Tak seorang pun orang dari HanSang yang boleh menyerah atau mundur sesuka hatinya."
Beom Woo tercekat dengan istilah orang dari HanSang (bukan dianggap anaknya) mengubah tone-nya menjadi formal dan memanggil ibunya "SajangNim".
Sang ketua kembali mengeluarkan ultimatum, bila Beom Woo tak mau bekerjasama, Yeon Joo tak bisa kembali menjadi Chef di manapun. Beom Woo hanya bisa pergi --tanpa menyapa Sun Woo yang menguping pembicaraan dari koridor.
Choon Seong dan Myeong Sook kembali ke restoran Gukbap. Kala mereka mau mengambil bahan makanan di JungJae untuk dimanfaatkan agar tak mubazir, mereka sangat terkejut melihat antrian pelanggan. Banyak yang bertanya kapan restoran dibuka karena mereka mau mencoba makan di restoran Bintang Tiga Diamante. Choon Seong dan Myeong Sook hanya bisa terbelalak dan saling pandang saking kagetnya.
Kurang lebih di saat yang sama Yeon Joo pun mengetahui hal itu dari pengunjung kuil yang menunjukkan berita di internet tentang pertarungan JungJae VS Motto.
Soreya di restoran Gukbap, Choon Seong dan Myeong Sook masih tak percaya JungJae diakui dalam jajaran restoran terbaik di dunia. Myeong Sook mengkhawatirkan JungJae tak bisa dibuka lagi ketika tiba-tiba Beom Woo datang. Myeong Sook melemparinya dengan beras sambil mengusirnya. Choon Seong masih berusaha membela Beom Woo dan bertanya apakah Ia mengakui kesalahannya, menyesal dan minta maaf. Tapi Myeong Sook merasa minta maaf pun tak cukup, Beom Woo orang jahat yang menghancurkan mimpi mereka semua dan hati Yeon Joo.
"Kau benar dan karna itu Aku kemari. Bantu Aku sekali lagi melindungi JungJae. JungJae Kita bisa menghilang" lirih Beom Woo
"Apa maksudmu? Kenapa restoran yang baik-baik saja bisa menghilang?" Hardik Choon Seong. "Apa Kau mau menipu Kami lagi?"
"HanSang grup, tempatku dulu bekerja, kalian tak tahu betapa kejamnya Mereka. Maaf. Aku tahu itu salah ku.. "
"Lomba memasak? Lomba memasak? Kau penipu!" Myeong Sook menghajar Beom Woo. Ia histeris memakinya
Sementara Beom Woo hanya bisa berlutut. Choon Seong mengusirnya pergi setelah makan semangkuk Gukbap.
Malam itu Yeon Joo tak bisa tidur. Ia pergi ke dapur kuil dan berbincang dengan inner child nya. Ia teringat bahwa Ia sangat suka memasak dan hatinya terasa kosong. Sang inner child nya mempertanyakan kenapa Ia masak di dapur kuil dan bukan di JungJae.
Semalaman Beom Woo minum Soju sambil menunggu di JungJae. Tak ada pesan masuk namun seberkas cahaya membawa harapan bersama kehadiran Choon Seong dan Myeong Sook. Meski belum sepenuhnya memaafkan Beom Woo, mereka sepakat akan bertarung mempertahankan JungJae yang sangat berarti buat mereka.
Sayang, Chef Mo masih belum membalas pesan mereka berdua tetapi duo paman penjual sayuran dan daging datang membantu anggota termuda mereka. Lengkap dengan meneriakan yell-yell "We can do it."
Di kuil, Yeon Joo makan kudapan buatan Ketua Biksuni. Ia memuji rasanya yang enak sekali. Ketua Biksuni bilang Yeon Joo bawa saja sisanya karena Ia memasak cukup banyak. Yeon Joo menjawab pilu, hendak dibawa kemana memangnya. Ternyata Beom Woo tadi datang memastikan Yeon Joo baik-baik saja tetapi pergi tanpa menemuinya. Beom Woo jujur bahwa Ia selalu merasa keren dan hebat tapi ternyata hanya pria biasa yang menyedihkan yang tak dapat mengutarakan isi hatinya.
Ketua Biksuni menilai Beom Woo tulus dan tak nampak sebagai pria yang paling bodoh sedunia. Ia lalu mengangsurkan kotak kudapan dan menyuruh Yeon Joo berangkat.
Di hari perlombaan, Motto diwakili Sun Woo bersama Manajer Yoo Jin dan Chef Jang memulai syuting. Di JungJae, tiga staf tersisa ditambah duo paman pedagang meneriakan yell-yell JungJae setelah sebelumnya menyuntikan semangat kepada Chef Jin yang mengaku mulas sebagai Chef pengganti. Dengan ini game is on!
Review :
What A Plot Twist!
Apalah ketebak selama ini bukan Motto VS La Lecel atau JungJae VS Motto / La Lecel?
Sebenarnya ini selalu JungJae VS HanSang.
Dan ini seru banget!!
Seru karena penasaran alasan dibalik sikap ambis dan NPD Ibunya Beom Woo (dan Sun Woo) alias pemimpin HanSang ini.
Jelas, Beom Woo (dan trio JungJae lain) dapat tiga bintang Diamante secara fair and square di JungJae. Tak ada campur tangan HanSang secara langsung disini. Ya, secara tak langsung memang Beom Woo berkuliah di luar negeri atas biaya keluarganya dan skill manager restoran fine dining juga diperoleh dari pengalaman bergelut di perusahaan. Satu lagi, meja awal JungJae dibeli dari uang menggadaikan jam tangan Beom Woo yang ditengarai dari penghasilannya bekerja di HanSang.
Seharusnya, secara fair Ia mengumumkan dulu kemenangan Beom Woo dan menyerahkan tampuk kepemimpinan HanSang. Perihal Beom Woo sudah mengundurkan diri dari HanSang sebenarnya adalah cerita lain (Toh, acara gathering HanSang menerima tiga bintang di Motto sudah digelar sebelum Beom Woo secara resmi mengundurkan diri). Kenapa malah dia yang menerima ucapan selamat? Kenapa pas JungJae juga dapat tiga bintang Ia terkesan tak terima? Malah mengancam Beom Woo --dengan masa depan Yeon Joo-- agar mau bertanding dengan Motto (yang nota bene dapat tiga bintang juga dengan resep Seopsanjeok-nya Yeon Joo dan secara resmi masih dibawah kepemimpinan Beom Woo)?
Ini bisa jadi plot hole juga sih kalau logikanya tak masuk akal. Sesuatu yang bakal saya sesalkan karena sebagai Drakor 10 episode sebenarnya tak boleh ada yang 'mubazir' alias adegan random atau sekedar filler. Contoh baiknya adalah ternyata bapak dari calon pengantin wanita dari pasangan yang me-reservasi JungJae untuk acara pertemuan calon besan ternyata punya power yang luar biasa sampai bisa menetapkan tiga Bintang Diamante bagi JungJae di saat-saat terakhir.
Tapi... di sosmed masih rame ngeributin plot Hokkaido Arc (Haha dimiripin sama Samurai X nih.. okelah Sapporo atau Le Murir Arc) yang katanya ngehabisin waktu 3 episode dari 10 episode yang ada. Banyak juga yang merasa ketipu branding RomCom padahal banyak angst-nya.
Saya tetap bertahan dengan pendapat saya sejak beberapa episode lalu, Unpopular Opinion : Le Murir dan Min itu PENTING kenawhy? Ini rangkuman analisa abal-abil saya :
1. Beom Woo tak sekali pun menyalahkan Chef Jang dan Yoo Jin atas tindakan mereka. Meski kategorinya kriminal (pencurian dan penipuan), Beom Woo merasa bertanggung jawab penuh atas keduanya, justru Ia malah minta maaf. Saya paham, Beom Woo merasa hancur karena gagal menjadi atasan yang baik. Ia gagal memberikan teladan, malah memberi contoh buruk. Apa yang dilakukannya dahulu (mengambil resep restoran lain yang sukses lalu menutupnya) berbalik menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Sekali lagi, Ia gagal memperingatkan keduanya untuk hidup yang baik ( di eps.. ). Tindakannya mengurung Yoo Jin justru mendorong keduanya berbuat sejauh ini.
Rasa tanggung jawablah yang membuat Beom Woo mundur dari HanSang dan tidak sekalipun merasa keberhasilan Motto menggapai tiga bintang Diamante sebagai kesuksesannya. Justru terasa sebagai kegagalannya melindungi JungJae dan nilai-nilai baru yang dianutnya.
Beda banget dengan karakter Min yang pengecut. Sudah berbuat kesalahan malah bersembunyi dibalik kebaikan hati Yeon Joo.
Tapi, sebagai catatan, pergi ke Sapporo juga jadi titik balik Beom Woo yang masih ragu akan kedudukannya di HanSang. Paling minim, Beom Woo menyadari, Ia butuh uang untuk pergi ke Sapporo. Yang lebih besar, Ia butuh pengaruh ibunya untuk mengembalikan kedudukannya selaku direktur HanSang guna mem-veto rencana merger dan akuisisi (M&A) Le Murir. Keadaan yang membuatnya (tadinya lebih mudah pergi dari HanSang) semakin sulit.
2. Bagi Yeon Joo tindakan masa lalunya yang berbohong demi Min bisa menjadi salah satu alasannya bisa memahami Beom Woo. Meski Beom Woo tak jujur, Yeon Joo tahu sulitnya menutupi kebenaran demi sesuatu yang disayangi. Yeon Joo pernah membohongi Chef Tatsuo kemudian meninggalkan segala sesuatu yang disukainya (karir dan lingkungan Murir). Mengunjungi Murir menutup satu chapter bagi Yeon Joo dan memperjelas alasan kenapa Ia memilih Beom Woo dibandingkan Min, bukan sekedar karena Beom Woo satu-satunya pria potensial di sekitarnya.
Sentimen Yeon Joo pada sistem Bintang Diamante juga terbentuk di Le Murir. Ia bercerita bahkan Chef mentornya itupun berubah sikapnya gara-gara ulasan Bintang Diamante.
3. Mempererat hubungan Yeon Joo dan Beom Woo. Beom Woo menyusul ke Sapporo --lagi-lagi-- menegaskan bedanya dengan Min yang tak mencari Yeon Joo selama lima tahun setelah tragedi terjadi. Berhasil menemukan menu makanan yang diidamkan oleh Chef Tatsuo menunjukkan kerjasama yang solid antar Yeon Joo dan Beom Woo. Last but not least, latar ciuman kedua mereka di Sapporo indah sekali.
4. Selama Beom Woo dan Yeon Joo di Sapporo, duo staf bertengkar namun sama-sama menunjukkan loyalitas tanpa batas pada JungJae. Myeong Sook mengelola restoran seorang diri sampai kena Eksim, sementara Choon Seong sampai dikurung dalam garasinya demi 'kebaikan bersama'
Choon Seong dan Myeong Sook memang pendukung utama hubungan Yeon Joo dan Beom Woo. Kadang, kegagalan hubungan orang terdekat terasa lebih menyedihkan. Tangisan Myeong Sook kala menghajar Beom Woo sebagai bentuk kemarahannya karena Beom Woo telah melukai hati Yeon Joo dan menghancurkan impian mereka berempat.
5. Jadi tahu latar belakang nama JungJae dan alasan kenapa dibuka di desa Hanok, JeonJu, Jeolla Utara bukan di Seoul.
Oke, tinggal tunggu episode pamungkas. Kalau saya, dari segi branding, gapapa juga sih JungJae ditutup karena itu adalah nama yang dibuat Yeon Joo dan Min. Yeon Joo (dan Beom Woo serta Myeong Sook dan Choon Seong) perlu mencari nama baru yang lebih mencerminkan persahabatan dan perjuangan mereka. Tanpa JungJae atau nama besar HanSang pun saya yakin skill mereka berempat bisa menaklukan dunia kuliner.
Psst.. tapi saya setuju sama yang protes bagian romance-nya jadi kureng. Beom Woo ini soooo K-drama dari dua dekade lalu tingkahnya : mencla mencle gitu. Coba dari awal dia berani jujur. Paham, susah ke Yeon Joo dan duo staf JungJae karena bisa kehilangan semuanya tapi coba dia tegas ke Yoo Jin, Chef Jang atau ibunya, semua tak bakal chaos sejauh ini sih sebenarnya.
Puncak kemencla-mencleannya justru setelah Ia resign dari HanSang. Harusnya tebus kesalahan dengan ngapain kek gitu, cari tahu tentang JungJae, kejar Yeon Joo atau mohon maaf langsung ke duo Myeong Sook dan Choon Seung. Sayang banget, malah mabuk-mabukan dan baru beraksi setelah Ibunya mengadakan duel aneh ini.
Apakah memang maksud penulisnya Beom Woo adalah anti-hero yang justru harus diselamatkan heroin? (ada kemungkinan begitu, karena dari cuplikan episode terakhir, Yeon Joo muncul dan menghadapi ketua HanSang langsung dengan hasil masakannya. Tebakan ngawur saya, saking terkesannya, bisa jadi HanSang malah diwariskan sekalian pada Yeon Joo si calon menantu Hoahahaha)
Ya semoga Happy Endingnya memuaskan yaa
Posting Komentar
Please show me some ♡ by leaving a comment (or two!)
Kindly Follow me on Instagram / Twitter : @annisakih