Recap dan Review Tastefully Yours Episode 10 (Ending)
Di Kantor Pusat HanSang Food Field, Sang Ketua menyambut kehadiran sesosok misterius yang terkesan familiar. Beliau mengucapkan terimakasih telah diundang sebagai Juri Pertarungan Restoran tiga Bintang Diamant Terbaik yang diadakan oleh HanSang. Memperkenalkan dirinya sebagai Mathieu, pemimpin redaksi Panduan Diamant.
Choon Seung -dan tim JungJae yang menonton secara daring, mengenalinya sebagai ayah dari calon pengantin wanita yang me-reservasi JungJae untuk pertemuan pertama antar besan dahulu. Pantas saja, JungJae bisa dimasukkannya dalam panduan Diamant karena Ia berkomentar bahwa masakan yang dimakannya hari itu adalah yang terlezat dari semua yang pernah dicicipinya.
Hal ini membuat tim JungJae heboh. Juri lainnya adalah tiga puluh orang pemengaruh yang akan memberi nilai setelah mencicipi menu dari kedua restoran. Selanjutnya adalah penarikan undian, tema yang terpilih adalah ayam. Beom Woo dan Myeong Sook pusing memikirkan begitu banyak alternatif, lagi-lagi Choon Seong membawa solusi melalui JungJae's Recipe Book. (Konyolnya dia minta diapresiasi dengan membawa tangan NooNa ke kepalanya agar dielus --yang tentu saja dielus dengan lebay sambil memuji Choon Seong yang kegirangan.)
Beom Woo mencari sesuatu yang familiar tapi asing, kemudian menunjukkan resep Coq Au Vin kepada semuanya. Hidangan ayam ala Perancis dengan sayuran, mirip dengan Jimdak dari Korea. Bedanya dimasak dengan disemur dengan Wine.
Myeong Sook yakin bisa membuatnya sesuai dengan lidah Korea. Semuanya sangat bersemangat pergi mencari ayam. Malamnya tim pulang dengan kecewa karena ayam segar atau Ayam Kapas di pasar semua habis terjual. Beom Woo menyadari ada yang menyabotase supply ayam. Choon Seong langsung teringat Woo Jin, tapi Myeong Sook masih merasionalisasi, tak mungkin mereka berbuat sejauh ini. Beom Woo tetap yakin. Jadi Myeong Sook berseloroh "Orang Kaya dan Berkuasa memang jahat."
Beom Woo membagi tim menjadi dua untuk memborong semua ayam di pasar meskipun yang dalam keadaan beku. Choon Seong mengkhawatirkan peluang menang karena tim lawan pasti menggunakan kualitas terbaik. Beom Woo menepuk pundaknya untuk meyakinkan karena Ia sendiri yakin dengan kemampuan NooNa selaku Chef. Diam-diam Yeon Joo keluar dari persembunyiannya. Ia mendengar semua dan merasa malu pulang ke JungJae.
Di perjalanan Sun Woo dihubungi Yoo Jin yang menceritakan bahwa atas perintah sang Ketua, HanSang memblokir pasokan ayam segar di pasaran. Ternyata Ia jauh-jauh Ke JeonJu untuk menemui Yeon Joo.
Di hari perlombaan, suasana sangat heboh. PD sibuk mengatur tata kamera dan lainnya pada kedua restoran. Di JungJae, Chef Jin (alias NooNa Myeong Sook), dibantu paman penjual sayur mendefrost ayam. Ia mempersiapkan bumbu tradisional Korea dan memasak ayam dengan wine dalam kuali besar.
Di Seoul, Chef Jang mengejar kesempurnaan dan menggeber asistennya di Motto. Yoo Jin mengingatkannya bahwa perlombaan ini tidak berpengaruh apa-apa, mereka tak akan dipecat atau pun potong gaji. Chef Jang ingin merasa puas, karena mau Beom Woo ataupun Sun Woo pemiliknya, yang memasak tetap dirinya. Kali ini Ia menampilkan resepnya sendiri.
Syuting pun di mulai, para influencer mereview JungJae dengan gemilang. Choon Seong sebagai waiter menjelaskan caranya membuat Makgeolli Ubi. Betapa terkejutnya, saat Ia mendengar suara ayahnya sendiri --yang ternyata seorang food vlogger dengan julukan Kronik Kongnamul berpengikut 330.000 orang Hoahaha-- Sang ayah memuji Makgeolli buatannya dan menyarankan untuk mulai menjual di restoran Gukbap mereka sendiri. Choon Seong tampak sangat terharu, begitu pula Myeong Sook yang mendapat jempol dari sang mantan bos.
Di Motto, para juri mencicipi menu dari Chef Jang : Ayam Bakar ala Gwangyang yang renyah diluar namun lembut di dalam. Menurut penjelasan Chef Jang ayam nya asal Cheongri dan dibakar diatas adalah yang kayu dari Gunung Baegusan. Sun Woo melanjutkan bahwa pasangannya ialah Wine Cheteau de Montepice dengan aroma pedas dan struktur yang cocok dimakan dengan ayam panggang. Mathieu sempat bertanya apakah yang mereka makan sama persis dengan para influencer dan Sun Woo menjawab sama. "Delicio" adalah pujian yang diterima dengan sumringah oleh Chef Jang dan Sun Woo.
Setelahnya kedua juri bergerak menuju JeonJu. Di dalam perjalanan, ketua Han menegaskan bahwa HanSang adalah anak yang paling penting baginya. Ia berencana memisahkan divisi makanan internal dan meluncurkan merek baru. Ia tak peduli dengan hasilnya, baginya ini adalah ajang promosi belaka agar orang-orang tertarik.
Secara mengejutkan, Chef Jang menyalami Yoo Jin dan mengucapkan terimakasih atas semua bantuannya sampai sekarang. Ia mengaku bisa bertahan di Motto karena satu orang baik padanya, yaitu Yoo Jin. Yoo Jin yang baru menyadari maksud perkataannya, mempertanyakan keputusannya mengundurkan diri. Chef Jang mengaku senang bisa memasak resepnya sendiri, hari ini Ia telah berusaha semampunya dan menghasilkan makanan yang enak. Ia meminta Yoo Jin minta maaf pada Yeon Joo karena tak enak meniru resep orang lain. Ia nyaris memeluk Yoo Jin tapi tersadar itu berlebihan, sehingga hanya menepuk lengannya sambil meminta Yoo Jin menjaga diri sebelum berlalu.
Yoo Jin merasa semua orang hanya menjadikannya pelampiasan, menulis surat pengunduran dirinya sendiri. Amplopnya tercoret kala Ia terkejut melihat kehadiran Yeon Joo di Motto. Ia menceritakan masa muda Beom Woo --dan Sun Woo-- karena Beom Woo terlalu pemalu untuk jujur.
Sang Ibu yang mendirikan HanSang mengawali segalanya dari kegiatannya sebagai seorang Chef. Ia memiliki acara masak di televisi dan menjadi populer karena sikapnya yang rendah hati. Sayang, di rumah Ia bersikap dingin. Neneknya lah yang mengasihi keduanya saat ibunya sangat sibuk mengembangkan bisnis mereka. Sun Woo dan Beom Woo --yang masih remaja-- bahkan harus menjadi kepala penerima tamu di rumah duka kala sang nenek disemayamkan akibat ibunya malah dinas ke luar negeri.
Mendengar hal ini, Yeon Joo pergi tanpa pamit pada Yoo Jin. Ia tiba di JungJae --sambil mengomel, ongkos taksi dari Seoul adalah 300.000 Won-- tepat waktu ketika Beom Woo sedang mengamuk pada keluarganya.
Bagaimana Beom Woo tak ngamuk, sesi penjurian di JungJae berlangsung baik. Para influencer pulang dengan puas. Beom Woo berpesan mereka harus datang kembali. Sesi evaluasi dari Mathieu dan Sang Ibu pun baik-baik saja. Mathieu menanyakan pertanyaan yang sama persis pada Beom Woo "Apakah ada perbedaan antara menu yang disajikan pada influencer dan juri?" Beom Woo memanggil Chef Jin yang menjelaskan Ia memasak daging ayamnya sedikit lebih lama mempertimbangkan usia juri yang lebih berumur dibandingkan rata-rata usia para pemengaruh tadi.
Ditambah lagi, pada saat kedatangan di JungJae Ibunya berkata akan mengabaikan perasaan pribadi dan memberikan penilaian yang adil. Kenyataanya, saat mengumumkan dengan membaca isi amplop penghitungan suara dari PD Kim, Ibunya bilang hasilnya seri (Padahal jelas hasilnya JungJae 93 sementara Motto 89). Mathieu yang merasa ada kesalahan dan tak setuju dengan ketidakadilan ini malah diseret pergi.
Beom Woo ngamuk ke Sun Woo "Ini saja? kau buat acara ini untuk lakukan ini. Kau seharusnya malu!" Beom Woo menolak pertandingan ulang yang diusulkan ibunya karena semua omong kosong yang harus dilalui tim JungJae dengan mempertaruhkan restoran mereka.
Tapi Yeon Joo menerima tantangan pertarungan ulang. Meski Motto sedang tak memiliki chef, cukuplah sang ketua HanSang yang mencicipi masakannya. Ia akan mengaku kalah, bila masakannya dirasa tak enak oleh lidah ahli kuliner legendaris ini. Jika kalah, Yeon Joo bilang sang Ketua bisa menyingkirkan JungJae, mencuri resepnya atau apapun yang diinginkannya. Asal mereka bisa bertarung dengan jujur dan adil.
Karena Yeon Joo harus mempersiapkan bahan, Ia menawarkan membuat sarapan keesokan harinya. Sang Ketua menerima, karena ternyata Ia merasa ini bisa menjadi peluang yang menarik. Di dalam mobil ini bertanya pada Sun Woo "Kira-kira, apa yang akan dimasak Chef kurang ajar itu?" "Ibu hanya memikirkan perusahaan ya?" Sun Woo meminta beliau pergi duluan. Dan menghubungi Beom Woo mengajaknya minum bersama.
Disaat yang bersamaan Beom Woo sedang mengejar Yeon Joo ke kebun mini di belakang JungJae. Yeon Joo mengomel karena para staf produksi meletakan barang-barang disekitar kebunnya yang berharga. Beom Woo berusaha meminta maaf, namun Yeon Joo memintanya menunda semua hingga pertandingan usai.
Setelahnya Beom Woo menemui Sun Woo disalah satu bar yang ada di desa Hanok. Sun Woo memuji konsepnya yang unik dan Beom Woo terlihat acuh karena tak hanya di Seoul ada bar yang bagus. Beom Woo pun malas karena menurutnya mereka berdua tak cukup dekat untuk minum bersama. Beom Woo mengenang masa nenek meninggal, Sun Woo bilang ibunya terpaksa tetap pergi dan tak hadir demi menyelamatkan perusahaan yang saat itu diambang kebangkrutan. Beom tahu hal itu dan selalu berusaha memahami bahwa alasan ibunya mendirikan bisnis ini adalah demi mereka berdua, tetapi apakah sebenarnya hanya untuk memuaskan ego ibunya sendiri. Pertanyaan retoris terakhir Beom Woo yang mempertanyakan apakah bahkan ibunya pernah merasa bahagia membuat Sun Woo terlihat berpikir.
Keesokan harinya, Yeon Joo tiba duluan di JungJae. Ia melihat sebuah sun-visor yang mirip dengan miliknya dulu tergeletak diatas meja bar JungJae. Ada sepucuk surat dari si bodoh yang meminta maaf, Yeon Joo membacanya sambil tersenyum dan berkomentar "Cantik" sambil mengelus hadiah itu.
Ketua Han datang ketika semua anggota tim JungJae sudah siap. Saat kamera mulai merekam, mereka dengan kompak memberi bungkukan hormat pada Ketua HanSang. Yeon Joo yang menyapa mengucapkan terimakasih Ia berkenan hadir dan mempersilahkannya beristirahat. Sang Ketua hanya tersenyum (sinis) dan bilang Ia sudah cukup istirahat jadi langung saja, yang disambut anggukan Yeon Joo. Interaksi face to face dua orang yang sangat penting baginya ini membuat Beom Woo terlihat ketar-ketir.
Beom Woo berdiri di dekat Yeon Joo memasak dengan alasan akan membantu. Yeon Joo malah marah dan memintanya --serta Sun Woo yang ikut terlihat cemas-- duduk saja agar tak mengganggunya. Beom Woo tak bisa berkata-kata dan menurut duduk di meja bar, sementara abangnya duduk disalah satu meja yang berbeda dengan meja yang sedang diduduki ibunya.
Selama memandangi Yeon Joo. Beom Woo bertanya apa yang akan dimasaknya. Menurut Yeon Joo sesuatu yang akan disukai Beom Woo. Hal ini membawa Beom Woo pada seluruh kenangannya bersama Yeon Joo, mulai dari pertengkaran pertama, event lomba food truck, pergi ke lokasi paman pembuat Jang juga kecupan pertama dan kedua mereka di Sapporo.
Lamunannya dipecahkan oleh celoteh Choon Seong yang bilang Ia pasti hidup dan terlahir sebagai petani. Dengan bangganya Ia menyodorkan sebatang cabe yang gemuk ke arah Beom Woo "Lihat, Hyung, Aku yang menanam ini". Beom Woo mengacungkan jempolnya.
Kemudian Yeon Joo terlihat berbisik serius dengan duo staf lainnya. Beom Woo berusaha mencuri dengar dan menanyai Choon Seong, namun yang bersangkutan hanya terlihat menyiapkan baki berisi gelas dan peralatan makan. Kemudian Ia menepuk pundak Beom Woo dan mengarahkannya duduk di sebelah Ibunya. Begitu pula dengan Sun Woo. "Kalian sebaiknya makan bersama, kalian tidak keberatan kan?" tanya Yeon Joo dari arah dapur.
Ketiga hanya terdiam dan menurut saja. Akhirnya Yeon Joo membawa tiga nampan dengan tutup kearah meja saji
"Kau pasti menyiapkan sesuatu yang istimewa jika harus ditutupi begini." Ketua HanSang bereaksi duluan.
"Aku ingin katakan sesuatu sebelum kalian makan. Maaf, aku mengatakan ini tapi hidangan terakhir ini bukan untuk dinilai." Yeon Joo angkat bicara.
Beom Woo dan Sun Woo memandangnya hati-hati namun yang bersuara tetap ibu mereka "Apa maksudmu?"
"Aku mengakui kekalahan." Yeon Joo menjawab mantap sambil menatap langsung mata ibu dari Beom Woo itu. Membuat si anak berseru terbata "Yeon joo yaa"
"Apa ini? Kau mau Aku lakukan apa?"
"Makanan utama JungJae hari ini adalah masaka rumahan. Sesuatu yang semua orang Korea pernah makan saat kecil." Yeon Joo menjelaskan sambil membuka tudung saji. Mengungkapkan isinya yang diantaranya berisi Jeon Nasi Udang, Kimchi Kubis, Tumisan Sosis dan Putren dan Sup Tahu dengan irisan Cabe yang dipetik langsung dari kebun JungJae.
"Kau pikir aku akan makan sesuatu seperti ini?" Keangkuhan kembali menguasai Sang Ketua
" Aku diajarkan bahwa makanan harus dimasak untuk mereka yang akan memakannya. Seumur hidupku, Aku tak mengerti hal itu, tapi Aku baru sadar sekarang. Aku memasak sepenuh hatiku untuk kalian bertiga." Yeon Joo menutup dengan iringan bungkukan badan dari duo staf yang berdiri dibelakangnya sambil bantu memegang tudung saji.
Beom Woo memulai makan Kimchi Kubis dan sambil menahan senyum berkata pada Sun Woo. "Cobalah, ini enak." Sun Woo mencicipi satu dan menyarankan agar ibunya juga mencobanya.
Setelah rolling eyes dan menghela nafas, Ia menyumpit satu Jeon Nasi Udang. Ingatannya seolah terlempar pada masa lalu ketika di acara televisinya Ia mendemokan menu yang sama dengan embel-embel menu ini (bersama KimChi Kubis) adalah masakan yang sering dibuatnya di rumah untuk anak-anaknya sendiri. Semua tegang menantikan reaksinya. Beom Woo dan Sun Woo lanjut ikut makan setelah Ibunya lanjut menyuap KimCi sambil mengulum senyum "Itu enak, terutama Kimchi Kubisnya, Aku menyukainya." (Woow pujian dari Ketua HanSang yang sangat picky, Chef pribadinya saja langsung di pecat dan hasil masakan Chef Jang dibilang sampah dulu Hoahaha).
Konyolnya setelah memuji makanan rumahan sederhana ala Yeon Joo ini enak, Ia langsung berteriak "Cut!" Ia pun memanggil PD Kim memastikan dapat rekaman yang bagus. PD Kim meyakinkannya setelah diedit hasilnya akan mengharukan. Ketua Han terlihat puas dan sebelum berdiri, Ia menatap Yeon Joo dan berkata "Aku menikmati keunikanmu." Yeon Joo hanya menatap Beom Woo.
Saat mengantar Ibunya Beom Woo mengakui kekalahan mereka dan sesuai janji, mereka akan menutup JungJae. Ibunya yakin mereka akan membukanya dilokasi lain. "Tentu saja, bahkan jika tidak disini, JungJae ada dimanapun kami berada." Terlihat berpikir sebentar, Ibunya meminta mereka tetap disini. Ia sudah cukup puas dengan materi promosi yang bagus dari acara ini. Sebelum naik ke mobil yang sama dengan Ibunya Sun Woo sempat mengajak Beom Woo pergi minum bersama lagi lain kali.
Di mobil, Sun Woo memuji ibunya yang sudah bekerja keras. Sebagai balasan, sang ibu meminta Sun Woo mengajaknya pergi bersama bila Ia mengunjungi memorial park tempat menyimpan abu neneknya. Sun Woo hnya bisa menatap tak percaya.
Kembali ke Beom Woo yang grogi mengenai kelanjutan hubungannya dengan Yeon Joo. Malah Yeon Joo bilang Ia seharunya membunuh Beom Woo sejak dulu saja karena Ia menyesal telah memberi Beom Woo kesempatan berulangkali. Mulai dari pertama kali Ia menginjak kubisnya, menipunya dengan daging Tanjung Mawon, membuat kesal dengan ide plating masakan hingga yang paling fatal pertengkarannya dengan Choon Seong yang berujung pada pembakaran JungJae.
Beom Woo hanya cengengesan dan bilang semua itu hanya menyadari akan banyaknya kenangan mereka berdua.
"Pokoknya, kubiarkan Kau hidup dengan perbuatanmu karena aku menyukaimu" Suara Yeon Joo mengecil dan Ia menghindari kontak mata."Apa? Apa Katamu?" goda Beom Woo jahil"Aku menyukaimu." Yeon Joo akhirnya bilang sambil menatap mata Beom Woo
Beom Woo tampak sangat terharu dan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Yeon Joo "Aku juga suka padamu. Ah, tidak, Aku mencintaimu."
Keduanya nyaris berciuman kala terdengar suara nyaring seperti botol yang pecah. Choon Seong dan Myeong Sook hanya pura-pura minta maaf sambil meminta keduanya melanjutkan saja karena mereka akan pergi meninggalkannya. "Lupakan!" Jerit keduanya berbarengan. "Kalian pasangan yang sangat serasi." Goda sang NooNa. Yeon Joo menyuruh mereka pulang saja, mulai besok mereka akan buka seperti biasa jadi jangan terlambat. Duo staf malah mendekat dan makin menggoda mereka. Beom Woo yang makin kesal jadi mengejar Choon Seong lalu keempatnya bercanda lepas dan tertawa -tawa gembira.
Terdengar inner monolog Beom Woo : "Hidupku selalu pahit, tapi kurasakan sesuatu yang baru. Terkadang pedas, terkadang membuatku mengernyit tapi terkadang juga asin, asam dan sepat. Tapi pada akhirnya, rasanya menjadi sangat manis hingga gula darahku naik. Rasa yang kutahu karena mu, Your taste."
Di suatu lapangan di Seoul nampak food truck berwarna turquoise dengan spanduk besar bertulisan 'Ratu Burger Mantan Koki Restoran.' Chef Jang terlihat memanggang patty hamburger sambil mengeluh sendiri hari ini rugi lagi. Ia hanya terlihat keren saat resign. Semangatnya tumbuh saat ada sesosok pria yang mendekati foodtrucknya. Siapa sangka, Yoo Jin yang menanyakan kabarnya serta langsung menganalisa bahwa lokasi ini kurang strategis dan menunya terlalu ambigu.
Chef Jang menduga HanSang menggugatnya. Tapi Yoo Jin bilang, Ia juga mengundurkan diri dari HanSang. Konyolnya Chef Jang salah paham, mengira alasan Yoo Jin karena menyukainya tapi langsung dibantahnya dan pamit pergi. Chef Jang langsung mengejarnya lagi. Yoo Jin bilang semua orang mengira Chef Jang menjadi populer karena wajahnya yang cantik atau kelihaiannya mengolah kata, tapi Yoo Jin benar-benar menyukai hasil masakannya. Lupakan Motto dan HanSang, Chef Jang bisa lebih baik dari keduanya dan Yoo Jin memilih berkerja untuknya meski digaji kecil. Chef Jang yang sangat terharu langsung melemparkan celemek dan meminta Yoo Jin memulai tetapi Ia belum bisa menggajinya sementara waktu. Yoo Jin hanya bisa bercanda melaporkannya ke dinas ketenagakerjaan. Hoahaha.
Di JeonJu, Chef Jin diajak Choon Seong collab di restoran Gukbapnya. Yang antri banyak sekali. Chef Jin nervous tapi Choon Seong meyakinkannya beginilah cara chef di Cheomdang-dong Seoul menjadi populer. Sang NooNa hanya menyuapinya tester makanan dan memintanya lebih giat bekerja karena ini kan restoran milik Choon Seong, bukan miliknya.
Tiba-tiba, sesosok menyilaukan masuk, bertanya sampai kapan Ia harus mengantri. Choon Seong langsung heboh, memanggil Sang NooNa. Ternyata itu adalah Eun Jae pemeran utama pria drama Lovely Jogger favoritnya. Myeong Sook mempersilakannya duduk dan mengucapkan selamat atas kisah cintanya yang sukses di drama. Choon Seong pun tak kalah hebohnya "Aku adalah penggemar berat. Aku tak percaya Kau jauh-jauh kesini. Kau sangat tampan." Cerocosnya sambil membungkuk menuangkan minuman. Entah kenapa, saat mata mereka bertatapan, Choon Seong merasakan de ja vu lalu bertanya "Jika boleh tanya, SMA-mu di mana?" Seketika senyum Eun Jae memudar dan suasana jadi tegang sementara Choon Seong yang gelisah langsung pamit pergi Hoahaha
Di memorial neneknya, Sun Woo menatap tak percaya ibunya yang menangis dihadapan foto dan abu sang nenek. Ketika PD meneriaknnya "Cut!" Ibunya kembali bertanya apakah hasilnya bagus seolah tak terjadi apa-apa. Sun Woo hanya bisa ngedumel "Ternyata orang tak berubah." Di luar dugaan dengan penuh haru ibunya berjanji akan sering datang mengunjungi sang Nenek. Sun Woo kembali ragu apakah Ibunya benar-benar sudah berubah. Di saat yang bersamaan, ada telfon masuk. Membaca namanya, Ia tersenyum lalu menanyakan apakah sudah diurus?
Di ujung sambungan, Beom Woo membalas antusias bahwa Ia baru sampai san baru akan selesai. Beom Woo bilang pemiliknya --sang paman mantan pemilik restoran yang membakar JungJae untuk balas dendam itu-- nampak senang. Tapi Beom Woo bertanya apakah tak mengapa mengeluarkan uang yang begitu banyak. Sun Woo berencana menjadikan tempat itu populer lagi kemudian HanSang akan menjual waralabanya. Beom Woo memaklumi keputusan Abangnya itu.
Beom Woo lalu berkendara ke JeonJu. Gaya tuan muda HanSang lengkap dengan mobil kerennya kembali. Di halaman JungJae, Ia tersenyum menatap papan nama restoran itu yang telah diperbaharui. Memasuki ruang dalam, Ia memutar piringan Gramafone dan tersenyum mengenang semua yang telah dilaluinya . Senyumnya makin mengembang kala dari kaca di pintu geser, mengintip Yeon Joo yang sedang bekerja di kebun lengkap dengan sun-visor baru hadiah dari Beom Woo.
"SajangNim?" "Chefunim?" Panggilnya
"Hei." Sahut Yeon Joo yang akhirnya berbalik ke arah Beom Woo.
"Apakah kau merindukanku?" Goda Beom Woo
"Aku melihatmu setiap hari." Tapi Yeon Joo melompat dalam pelukan Beom Woo
"Tentu saja Aku merindukanmu, bodoh!"
"Aku selalu ingin bersamamu." Monolog Beom Woo yang dilanjutkan oleh Yeon Joo "Aku selalu ingin memasak untukmu." Keduanya berciuman "Berkatmu, akhirnya Aku menemukan Rasa dirimu" monolog keduanya bersamaan dengan ciuman mesra yang mengakhiri kisah cinta di JungJae.
Review
Tastefully Yours memuaskan bagi saya. Endingnya pacenya lumayan cepat, tak terasa terburu-buru atau malah bertele-tele. Malah penulisnya hebat banget, bisa menuntaskan hampir semua dalam satu episode berdurasi 60 menit.
1. HanSang VS JungJae
JungJae supremacy!
Meski dengan chef pengganti (Chef Jin) dan bahan kualitas kedua (ayam beku), JungJae bisa menggungguli Motto 4 poin.
Standar penilaian berupa rasa, kualitas dan kreativitas memenangkan Fusion Food Korea-Perancis mereka berkat kepekaan dari pengalaman Chef Jin bertahun-tahun melayani tamu. Ia mampu mempertimbangkan usia juri ketika menyajikan menu yang sama
Kita semua tahu kecurangan sang Ketua HanSang dan marah karenanya. Diluar nalar, kala yang jahat biasanya terekspos dan mengalami kejatuhan, Tastefully Yours membawa hasil akhir yang palatable bagi semua orang.
Ketua HanSang mendapat rival setimpal. Seorang Chef wanita cantik yang mengingatkannya akan dirinya sendiri di masa muda : jenius memasak, ambisius, percaya diri dan keras kepala (plus suka sama salah seorang putranya Hoahaha).
Yeon Joo juga bisa sedikit memahami tindakan Beom Woo yang dilatarbelakangi sikap ibunya. Untuk itu, langkah Yeon Joo mengakui kekalahan adalah contoh calon menantu idaman. Ia tahu bahwa ego sang calon mertua tak akan tergoyahkan hanya dengan dikalahkan dalam perlombaan memasak. Justru sang camer HARUS mengakui kemampuan memasaknya dan hanya bisa dicapai bila Ia sedikit mengalah. Strategi out of the box ini membawa hasil yang manis. Kemampuan Yeon Joo diakui, bahkan dengan pujian! Sama saja, saat Ia mengizinkan JungJae tetap dibuka di gedung yang sudah menjadi milik HanSang, Ia merestui hubungan Yeon Joo dan Beom Woo.
Beom Woo pun tak terluka karena mommy issue-nya akhirnya berakhir.
2. Hubungan Persaudaraan Beom Woo - Sun Woo
Sun Woo yang mengajak Beom Woo pergi minum menurut saya sesuai karakternya selaku Abang. Selama ini bukannya Ia tak sayang Beom Woo (dan atau sebaliknya), namun ibunya lah yang membuat mereka saling bersaing secara tak sehat.
Pandangan Beom Woo yang berubah seiring interaksinya dengan warga JeonJu turut mempengaruhinya.
Secara de facto Sun Woo tetap jadi Direktur Utama HanSang dan bekerja sama dengan adiknya demi kemajuan HanSang yang sebenarnya sama-sama mereka cintai.
Gesturenya yang meminta maaf duluan pada Yeon Joo juga jadi nilai plus banget. Ditambah lagi, Ia turut membantu Yeon Joo memahami sikap Beom Woo dan hubungannya yang kompleks dengan sang ibu.
Ohya, saya baru sadar mereka berdua memang mirip. Selain goodlooking, mereka sama -sama merokok, suka minuman keras yang bagus, sayang sama nenek yang membesarkan dan mencintai HanSang (serta dunia kuliner dan bisnis pemasarannya secara umum) sebagai bentuk upaya meraih cinta dari Ibu yang terlalu sibuk bekerja.
Bae Na Ra tampil gemilang di episode terakhir ini. Benar sih, scene Sun Woo kurang banyak, semoga segera jadi lead male di drama selanjutnya yaa
3. Status Quo Choon Seung di Restoran Kongnamul Gukbap
Meski tak secara tersurat, akhirnya Choon Seong berhak mewarisi Restoran Gukbap keluarga. Terlihat Ia bisa mengadakan event kolaborasi dengan NooNa Myeong Sook.
Choon Seong akhirnya memperoleh kepercayaan dari ayahnya yang telah melihat kesungguhannya di JungJae dan mengakui kemapuan membuat minumannya yang enak.
4. Masa Depan Chef Jang ( + Yoo Jin)
Tanpa terduga Yoo Jin memilih ikut Chef Jang. Skill manajerial luar biasanya yang diperoleh dibawah gemblengan Beom Woo, tampaknya akan berguna mengembangkan foodtruck burger milik sang Chef cantik.
Yang masih jadi sesalan, Yoo Jin tak menyampaikan permintaan maaf Chef Jang pada Yeon Joo. Kedua chef kece itu pun tak sempat berjumpa atau adu mekanik lagi. Yoo Jin juga tak mengaku, mereka berdualah yang mencuri buku resep JungJae, bukan Beom Woo.
5. Percintaan Beom Woo - Yeon Joo dan Kekeluargaan JungJae
Highlight Tastefully Yours adalah persahabatan antara keempat staff JungJae. Meski awalnya sempat saling salah paham, akhirnya mereka menjadi grup yang sangat kompak dan erat.
Tidak ada yang jadi beban grup. Masing-masing punya skill dan kelebihan -serta kekurangan- yang saling melengkapi.
Yeon Joo si genius memasak tapi mulutnya tajam, bisa ditolerir oleh ketiganya. Beom Woo yang manajer handal, dipercaya semuanya meski awalnya berniat tak baik. Myeong Sook yang berhasil membuktikan kemampuannya sebagai chef adalah kakak sulung bagi mereka semua. Serta Choon Seong si pembuat onar nan konyol ternyata jago membuat minuman tradisional yang lezat dan punya daya jual tinggi.
Terasa sekali bahkan bila menonton behind the scene Drakor ini, mereka kolega yang saling menyukai satu sama lain
Kisah cinta Beom Woo dan Yeon Joo yang happy ending sudah tertebak hanya sayang durasi masa bulan madu mereka singkat.
Saya suka sikap Yeon Joo yang asertif, meski selalu gengsian, Ia rela mencari tahu latar belakang Beom Woo ke Motto adalah langkah yang briliant. Wanita tak selamanya harus menunggu. Seorang wanita independent seperti Yeon Joo bisa duluan bergerak mencari informasi. Ini sikap yang sangat relevan dengan masa kini. Siapapun yang mencoba serius berhubungan dengan kita, please para wanita yang masih single, cari info sebanyaknya untuk menghindari merasa tertipu di masa akan datang #Penting!
Selain hal yang diselesaikan dengan rapi, ada beberapa hal yang masih mengganjal, tentu soal Yoo Jin dan Chef Jang tadi. Paman pembakar JungJae tak memperoleh konsekuensi apapun atas tindakan kriminalnya. Malah ia memperoleh kembali restorannya lengkap dengan dukungan HanSang.
Terimakasih atas lima Minggu yang menyenangkan Tastefully Yours. Ga nyesal sudah memilih untuk membuat recap dan reviewnya.
Please show me some ♡ by leaving a comment (or two!)
Kindly Follow me on Instagram / Twitter : @annisakih
Rasanya happy ending dalam sebuah drama romcom itu bikin leggaa yaa.. dengan segala lika-liku kisahnya, dari benci jadi cinta.
Cameonya doonkk..
Dari mulai Ayang Yoo Yeon Seok ampe Ayang Jihoon yaak.. luplupp bangeeyy~
Persaingan dan keributan dalam drama ini hanya bumbu yang mengharu biru. Termasuk kedatangan mantan yang cuma 2 episode ^^
Tapi setelah berliku-liku, akhirnya manis ya
Sayang banget saya mudah lupa apalagi dalam istilah asing. Gak mudeng yg dimaksud ini apa dan bagaimana rupanya.
Serius deh, langkah Yeon Joo buat "mengalah" biar calon mertuanya akhirnya mengakuinya? Jenius banget. Kadang kalah di permukaan, menang di hati.