Annisa, 10 Efek Yang Dirasakan Oleh Penyandang Nama Ini


Beberapa waktu lalu, saya pernah membaca artikel di situs populer ini. Antara mau ngikik sama mau protes -tapi setelah dibaca ulang- saya membenarkan isinya sih. Sebagai pemilik nama depan Annisa, saya sering mengalami hal-hal berikut :

1. Reaksi pertama saat berkenalan dengan orang baru adalah sering ditanya : "Masih saudaraan sama Annisa Bahar?"
Entah ini saya aja (yang memang chubby ginuk ginuk) jadi sering dimiripin sama mbak Annisa Bahar, apa karena Ia adalah Annisa yang paling gampang diingat dari jajaran tokoh ternama? Biasanya saya sahutin "Milih jadi saudaranya Annisa Pohan aja deh". Terus yang nanya langsung wajahnya asem. Hoahahahahaha.

2. Reaksi lainnya: "Oh, sama dengan nama adik/kakak/teman/pacar/tetangga/.... (isi sendiri deh apapun hubungannya) saya." Terus saya cuma bisa jawab "Iya, nama saya pasaran ya" *krik-krik*

3. Teman (yang belum terlalu akrab), sering memanggil Icha.
Which I hate so much, no offense, soalnya pasaran banget. Banyak nama depan teman saya yang lain, contohnya Melisa, Raisa atau Liza, juga dipanggil Icha. Lagi pula, sebenarnya sejak kecil saya sama sekali gak pernah dipanggil dan memanggil diri sendiri Icha. Keluarga memangil saya "Nisa" and as far I could remember, I also called myself more or less the same. Ya mungkin agak cadel, tapi langsung "Nisa". Hingga saat ini hanya beberapa orang sepupu saya yang tetap memanggil saya dengan nama Icha daaann selalu saya cuekin. Hoahahaha.
Ohya, entah kenapa si Ziqri akhir-akhir ini sering ngegodain saya dengan memanggil "Ibu Nica" kalau saya ga nengok atau masih ada kegiatan jadi agak mengabaikannya. Padahal sejak usia 1,5 tahunan gitu Ziqri bisa dengan lancar mengucapkan "Ibu Nisa". Semakin saya bilang ibu ga suka nama itu, eehh semakin menjadilah dia. Entah dari mana si bocah mendengar nama itu. 

4. Punya teman seangkatan bernama sama dan jadi sering salah nengok.
Dahsyatnya, pas kelas dua sekolah Menengah Pertama (SMP) saya sempat sebangku dengan Annisa lainnya (tapi untungnya panggilannya Icha). Sebenarnya kami sudah saling kenal karena bersekolah di sekolah dasar yang sama, tetapi masih berbeda kelas. Sejak sekelas dan sebangku, setiap guru mengabsen atau memanggil nama untuk ujian lisan (secara acak), jadi sering pandang-pandangan dulu atau teman-teman lain malah sudah bertanya duluan "Annisa yang mana bu/pak?"
Masih ada seorang Annisa lainnya di SMP yang sama, lebih populer karena Ia adalah seorang model. Prestasinya juga keren, Ia mewakili Provinsi Riau di ajang Putri Indonesia plus sering tampil di televisi sebagai bintang iklan *lambai-lambai ke kamera untuk Annisa Herviana.*

5. Nama panggilan masih ditambahi embel-embel.
Nah, ini karena nama panggilan pun masih banyak yang nyamain, ujung-ujungnya harus ada pembeda sebagai pengingat. Karena saya suka Hello Kitty, jadi kadang teman saya menggabung dan memanggil saya sebagai Nisa Kitty.

6. Menanyakan asal nama dan artinya plus didoakan agar terwujud.
Erat kaitannya dengan Al Quran Surah Annisa. Bahkan ketika ospek kuliah hukum, ada kakak tingkat yang iseng nanya : apa kandungan Surat Annisa yang berkaitan dengan Hukum Islam? Walah dalah, untung saya inget pelajaran Agama Islam di SMA dan bisa jawab : "Hukum Waris, kak" sambil tersenyum manis.
Versi berkenalan dengan orang tua dari teman-teman saya, saya sering banget didoakan agar menjadi wanita sholeha yang menjadi berkah bagi orang tua sesuai nama lengkap saya "Annisa Rizki Sakih".


7. Dipanggil diawal saat mengikuti wawancara atau ujian lisan. Sebenarnya dalam lembaran absensi masih ada beberapa nama lain yang lebih dahulu, misalnya Abdul atau Abu atau Anggi, tapi tetap saja saya termasuk nama yang lebih awal dipanggil dari pada teman-teman lain. Menurut saya ini malah menguntungkan, saya jadi tidak perlu berlama-lama menunggu giliran saya. Mengurangi nervous dan lebih cepat selesai. 

8. Duduk paling depan.
Duduk dalam ruangan yang diatur bersarkan urutan nama alias absensi juga seringkali menempatkan saya di barisan terdepan. Misalnya di ruang ujian. 

9. Salah dalam ejaan penulisan nama.
Jangankan dalam urusan sepele misalnya di gelas kopi dari gerai kopi franchise ternama itu, yang serius saja pernah hampir salah. Ketika mengurus surat pindah, nama saya salah diketik di kantor kelurahan, padahal berkasnya mereka kirim langsung ke kantor kecamatan. Alhasil, saya harus mengurus sendiri lagi dari awal dengan meminta surat keterangan RT/RW baru di kawasan rumah kos saya yang di Semarang. Repot kakaaak.

10. Ikut bangga atau sebel saat ada "Annisa" lain yang booming.
Ya iyalah, saya suka banget sama Annisa Pohan dan Annisa Rahma yang pernah gabung di Chibi. Akhir-akhir ini saya juga ikutan bete sama Anniesa Hasibuan yang diduga melakukan penipuan pada jemaah umroh. Meski ejaannya berbeda, rasanya malu-maluin nama Annisa aja gitu. Huh!

~~~

Seru ya, ternyata menyandang nama Annisa membawa banyak hal-hal menarik dalam kehidupan saya. Saya sangat bersyukur orang tua memilihkan nama ini beserta harapan dan doa yang terkandung di dalamnya. Kalau teman-teman gimana? Ada kisah apa dibalik nama? Yuk, ceritain di kolom komentar.