Happy birthday : Hello Kitty

hello kitty

Cinta Hello Kitty

Kecintaan saya pada Hello Kitty dimulai pada saat... sejujurnya saya ga ingat lagi. Sedari kecil sekali, saya sangat menyukai karakter dari Sanrio yang satu ini. Entah karena bedong bayi saya bergambar ini atau karena Hello Kitty identik dengan warna pink, warna favorit saya. Saya selalu konsisten, seumur hidup tetap setia, tidak seperti adik saya yang berubah-ubah dari kerroppi, pikachu, winnie the pooh, pucca, kemudian ganti apa lagi. Hoahahahaaa.

Dulu,, nyari barang-barang dengan bentuk atau bergambar Hello Kitty itu susah, apalagi di kota tempat tinggal saya saat itu, Pekanbaru. Makanya, saya senang sekali apabila menemukan satu atau dua barang saja di tempat perbelanjaan yang sedang saya kunjungi. Apalagi kalau saya mendapatkan oleh-oleh atau kado dari keluarga atau teman-teman yang memang mengetahui saya pengkoleksi pernak-pernik Hello Kitty. Ga harus mahal, apalagi original Sanrio, yang harganya memang ga murah. Hampir setiap ulang tahun, berbagai kado tersebut saya pajang di tempat khusus, yang oleh salah seorang teman diledek sebagai "meja pemujaan Hello Kitty". Sekarang semua produk berlomba-lomba menjadikan Hello Kitty sebagai iconnya. Saya awalnya tak percaya, disatu sisi saya gembira, ini membuktikan bahwa ternyata banyak "die hard fans" Hello Kitty seperti saya, tapi disisi lain sedih juga, banyak produk bajakan, yang sama sekali tidak mirip, tetap laku juga.

Posisi Hello Kitty sebagai mahkluk terimut di hati saya hanya tergeser setelah saya punya Ziqri. Sebenarnya, saya yakin, bila anak saya perempuan, obsesi saya akan Hello Kitty akan semakin menjadi-jadi. Suami yang dari awal sudah "mencium" gelagat ini, mengeluarkan titahnya, demi kesehatan jiwa anak lelaki kami, saya tidak boleh mengenalkan Hello Kitty secara spesifik. Akhirnya, saya berusaha menepati, saya tetap memakai seprai saya (yang gaswatnya semuanya, ya ga salah baca sih, semuanya bergambar Hello Kitty), tapi tanpa menganggapnya sebagi karakter. Setelah Ziqri bisa berbicara, Ziqri pernah sih bertanya : "Ini apa, bu?", saya jawab sepintas lalu, Hello Kitty. Dilalahnya, dia malah ingat. Hoahahaha, mungkin karena barang-barang Hello Kitty saya masih bertebaran. Yang jelas, dia ga ngeh, bahwa popok sekali pakainya juga bergambar karakter yang sama. (Soal pospak ini, saya punya alasannya sih, bukan hanya karena bergambar Hello Kitty nya saya beli, tetapi karena Ziqri alergi dengan kebanyakan merek pospak. Setelah berganti hampir semua merek dalam negeri maupun negara tetangga yang kebetulan masuk ke pulau ini, eehhh.. ternyata malah cocok dengan sw**** Hello Kitty ini. Alhamdulillah).

Saya masih dan sepertinya tetap akan cinta Hello Kitty, tapi setidaknya saya sudah tidak bermimpi untuk tinggal di rumah yang full Hello Kitty (soalnya saya yakin, suami bakalan nolak mentah-mentah hoahahaha, eh tapi di Indonesia juga ada lho, seorang ibu yang merombak rumahnya jadi istana Hello Kitty lengkap dengan koleksi limited editionnya, beberapa kali sudah ditampilkan di televisi, pula, saluuuuuuutt). Last But Not least, Happy birthday my furry friend. I Love you to the moon and back.