Kangen Martabe di Batam? Ke Kedai Kak Tari, Aja!


Diawali dari postingan teman-teman blogger Kepri, saya jadi ngiler berat! Ya, iyalah yang dibagikan adalah foto-foto semacam ini:




Gimana saya ga jadi terbayang-bayang?

Finally, pas lagi ke Batam, saya berkesempatan ikut mencicipi masakan Medan a la Kak Tari. Terletak di Tiban Ayu Food Junction, kedai ini terlihat agak ke atas bila dilihat dari jalan raya Nagoya-Simpang Sei Harapan. Jalan masuknya bisa dari Tiban Ayu / BTP (Batam Tourism Polytechnic), atau dari kompleks SPBU Vitka. Kawasan penuh nostalgia nih. Tempat di mana saya dan Mamase zaman masih pacaran dulu, sering mengunjungi Mushallanya (soalnya resik poll dan ber-AC jadi bisa sekalian ngadem 😜).


Saya, Ziqri dan Mamase datang di jam makan siang. Kesan pertama, duh, gemeees. Dari luar kelihatannya sederhana begitu masuk rasanya nyaman dan spacenya cukup lapang. Dekorasinya yang unik, memberikan kesan nyaman dan homey. Yang saya garis bawahi adalah kebersihannya. Kedai ini menggunakan taplak meja warna putih polos. Kinclong pula. Jadi saya wanti-wanti ke Ziqri untuk lebih hati-hati. Maklum anaknya pecicilan banget.

Tumben sekali mau diajak foto!
Apa karena habis dipuji ganteng sama Tante Tari?

Kak Tari, selaku pemilik kedai langsung menyapa kami. Orangnya memang ramah dan friendly, cerita pun mengalir, bahwa saya tahu mengenai kedainya dari teman-teman blogger. Ketika sedang asyik mengobrol, tiba-tiba datang serombongan keluarga yang memang sudah di kenal kak Tari. Saya sempat mendengar, bahwa mereka mengenal Kak Tari saat bekerja di hotel. Ooh.. saya jadi teringat, dari yang saya baca, Kak Tari ini punya pengalaman segudang di bidang perhotelan. Karir yang sempat membawanya hingga ke mancanegara. Pantas saja, kenyamanan dan kebersihan kedai menjadi prioritas.

Misop ala medan kedai kak tari batam
Ini misop + nasi
Porsinya buesaaar! Tetelan dagingnya banyak.
Mie putihnya beda sama yang dijual biasa.

Saya memesan duluan, seporsi misop Medan dan segelas jus Martabe (markisa dan terong Belanda). Rasanya, membawa kenangan saya kembali ke kota Medan lima tahun yang lalu. Saat itu, saya berkunjung ke sana demi menghadiri pernikahan sahabat baik saya. Oleh sahabat saya yang lain beserta suaminya, saya diajak mencicipi jus martabe. Asem-asem segar. Saya selalu rindu ingin minum lagi. Beberapa kali pernah beli di tukang jus, rasanya selalu kurang pas. Racikan kak Tari ini membuat saya berebut minum dengan Ziqri! Akhirnya, Ziqri yang menghabiskan hampir segelas. Saya sengaja tidak pesan lagi, padahal masih pengen, soalnya pasti diminum Ziqri lagi. #emakpelit #sayangAnak

Sluurrpp.. Ziqri memang doyan yang asam-asam

Suami saya yang menyusul belakangan memesan ikan sambal andaliman. 
Ga sukses ngambil fotonya, nih, soalnya suami saya memang punya 'kebijakan' ga bersedia memfoto makanannya. Hoahaha.. maaf ya Mamase, istrinya masih suka ngeksis sedikit di sosial media.

Tapi beliau tetap bersedia ngasih testimoni : "Awalnya, Mas takut sambelnya ga cukup buat ngehabisin ikannya. Eh, ternyata di colek sedikit saja, sambal andaliman itu rasanya sudah nendang banget. Enak!"

Hemh, iya, buat saya yang juga baru pertama kali mencoba sambal andaliman, rasanya mirip sambal seruit Lampung buatan ayah saya. Sensasi asamnya, tuh, bikin ketagihan. Memang paling cocok dipadukan dengan ikan goreng.

Price listnya
Price wise : harganya saya suka! 

Ohya, selain dua menu berat tersebut, masih banyak menu masakan khas Medan lain yang ditawarkan. Ada lontong, ifu mie, pecel, kwetiau dan nasi gurih yang semuanya dibumbui a la Medan. Masih di lengkapi sate kerang, lupis, tahu telur, spaghetti yang sausnya diracik sendiri. Untuk minuman ada avokado kocok, es teler a la Medan atau es tape. Jadi pengen balik lagi dan nyobain semuanya.

Toiletnya di tengah-tengah deretan kedai

Kak Tari menyediakan banyak colokan listrik alias stop kontak. Saya sempat menumpang mengecharge ponsel. Fasilitas lain, untuk yang perlu wi-fian, disediakan gratis dengan password sudah tertera di meja. Ga ribet nanya lagi. Selain itu, dalam kompleks yang sama ada toilet modern yang terjamin kebersihannya. Soalnya sebelum saya mengambil foto ini, ada cleaning boy yang sedang bertugas.

Kedai Kak Tari tampak belakang.

Kawasan parkirnya juga cukup luas, terletak di bagian belakang kedai. Pengelola tetap menyarankan pemilik kendaraan untuk selalu waspada. Trotoar di daerah ini juga instagramable. Ziqri senang banget lari-larian dan ga mau pulang!

Hijau royo-royo serasa bukan di Batam.

Malamnya, saat hendak pulang dan menuju pelabuhan Sekupang, saya kembali melalui Kedai ini. Dari luar, terlihat full house. Semoga makin laris ya, Kak Tari!


Address :
Tiban Ayu Food Junction
(Masuk dari Tiban Ayu / BTP atau SPBU Vitka, Tiban)

Contact : 082167706995
IG : @KedaikakTari

Open Hours : 11.00 WIB - 22.00 WIB
Price Range : Rp 3.000,- s/d Rp 18.000,-