Akselarasi Kompetensi Guru Indonesia Bersama GuruInovatif.id
Terwujudnya Asa Menjadi Seorang Guru
Soundtrack salah satu drama Korea kesukaan saya mengalun, bergegas saya mengambil ponsel dari atas meja. Mengamati sejenak layarnya, hanya 11 digit nomor tertera.
Hemh, siapa ya?
" Halo, Assalamu'alaikum" sapa saya, penasaran.
"Wa'alaikumussalam, benar ini nomor Bu Annisa, yang pernah menjadi juri lomba pidato bahasa Inggris di MA Amanatul Ummah?" Jawab suara lembut seorang wanita.
"Benar, Bu" Saya mengingat-ingat, baru dua bulan sebelumnya, saya diminta tolong oleh adik sepupu suami untuk menjadi juri di lomba yang diadakan di sekolah mereka itu.
"Saya, Ibu xxxx, Kepala Madrasah Aliyah tersebut, sedang sibuk? Kalau ada waktu sebentar, Saya mau minta tolong sedikit"
"Oh, Iya, Bu xxxx, lagi senggang koq, Bu. Ada apa ya?" Saya memang kenal dengan beliau, karena masih terhitung tetangga juga.
"Begini, guru Bahasa Inggris kami pindah mengikuti pekerjaan suaminya. Agak sulit mencari pengganti di pertengahan tahun pelajaran. Ya, maklum lokasi kita di pulau. Saya, kasihan anak-anak yang mau Ujian Nasional beberapa bulan lagi. Bisa minta tolong, bagaimana kalau Ibu saja yang menggantikan beliau sementara?" Jelas beliau panjang lebar.
"Maksudnya, Bu?" Saya terkejut.
"Iya, Bu Annisa mau kan, jadi guru Bahasa Inggris pengganti di sekolah kami?
"Hah??"
Kira-kira demikianlah sepenggal percakapan di penghujung tahun 2017 yang tidak akan terlupakan oleh saya.
Saat itu saya mengikuti suami tinggal di Pulau Belakang Padang, Kepulauan Riau. Daerah hinterland yang bisa dikatakan salah satu wilayah terluar Indonesia.
Baca juga : 11+ Kegiatan Menarik di Belakang Padang
Jujur, perasaan saya campur aduk antara kaget, bingung dan segan mau menolak, karena ibu kepala madrasah baik hati tersebut, pernah sangat membantu kami saat kepergian ibu mertua beberapa saat sebelumnya.
Kaget karena meskipun secara ilmu pengetahuan, saya yakin bisa mentransfer ilmu Bahasa Inggris yang saya miliki, apakah saya memenuhi syarat akademik menjadi guru, di tingkat Aliyah pula? Ijasah sarjana saya di bidang Hukum, lanjut magister Kenotariatan, jelas tidak ada dasar ilmu di bidang pendidikan sama sekali.
Ditambah lagi, satu-satunya pengalaman mengajar saya ialah sewaktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam program menuntaskan buta aksara di Jawa Tengah, sepuluh tahun sebelumnya. Mampukah saya mengajari anak-anak era milenial?
Setelah Saya merenung, perasaan itu berubah menjadi senang. Bersyukur, artinya masih ada yang mempercayai kemampuan saya. Meski sejak menikah saya hanya menjadi ibu rumah tangga biasa. Sekaligus, saya bisa mewujudkan salah satu impian yang tak pernah saya kira bisa jadi kenyataan dengan cara seperti ini.
Saya pernah mendaftar di suatu program mengajar sehari di daerah terpencil. Setelah lulus seleksi administrasi, sayangnya di hari pembekalan saya harus mengundurkan diri. Ziqri, putera saya jatuh sakit dan saya tak tega meninggalkannya pelatihan di Pulau Batam.
Apakah Menjadi Guru Cukup Hanya Dengan Semangat Mendidik dan Mencerdaskan Anak Bangsa?
Jawabannya, saya peroleh setelah saya memasuki dunia pendidikan. Saat ini, nawacita pendidikan mengikuti perkembangan Abad 21, menuntut guru untuk menjadi agen perubahan. Seorang guru yang kompeten harus mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kolaboratif (collaboration), kreatif (creativity) dan komunikatif (communication) dari peserta didiknya.
Hal ini selaras dalam penerapan kurikulum 2013, seorang guru, khususnya selama melaksanakan pembelajaran, diharapkan memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif, serta merancang dan melaksanakan penilaian beragam (assesment authentic) sesuai kondisi siswa.
Kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru. Lalu, bagaimana dengan saya? Atau calon guru dan guru-guru lain yang baru lulus dan ingin mengabdi di sekolah namun minim pengalaman?
Idealnya sekolah selalu mendorong para guru untuk mengembangkan kompetensi dan pada akhirnya bila telah memenuhi syarat, dapat memperoleh tunjangan sertifikasi guru. Guru harus pro-aktif untuk terus belajar. Di sekolah tempat saya mengajar, ada banyak cara untuk meningkatkan kompetensi guru, misalnya dengan mengikuti :
- Pelatihan Internal di Sekolah.
Biasanya dengan mendatangkan pengawas sekolah atau pembicara yang dinilai memiliki kemampuan.
- Mengikuti Pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Kelompok Kerja Guru (KKG) Sesuai Jenjang Sekolah di Tingkat Kota / Kabupaten
- Tukar Pikiran Dengan Sesama Anggota PGRI di tingkat Kecamatan.
- Mengikuti Sosialisasi / Pelatihan / Diklat / Seminar / Kursus / Workshop
Nah, proses yang dibutuhkan panjang dengan kesamaan dari seluruh kegiatan tersebut ialah dilakukan secara tatap muka alias luring. Sejak pandemi Covid-19 merebak, banyak yang dihentikan sementara atau minimal hanya menjadi pertemuan di grup aplikasi chatting (yang biasa di sebut kulwap) atau secara daring.
Jadi, tidak hanya siswa saja yang kesulitan dalam menimba ilmu secara online. Para guru pun butuh stimulus untuk bisa semakin berkembang kemampuannya di era new normal ini
Alternatif yang saya coba dan beri rekomendasi kepada teman-teman guru ialah bergabung dengan platform pelatihan guru online GuruInovatif.id dari Hafecs
Yuk, Bergabung Bersama GuruInovatif.id
GuruInovatif.id adalah suatu gebrakan transformasi pendidikan melalui kursus dan pelatihan daring bagi guru di seluruh Indonesia.
1. Terpecaya
GuruInovatif.id dan Hafecs telah mengadakan kegiatan di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan pencapaian yang luar biasa. Pelatihan yang diberikan telah memberikan tambahan nutrisi keilmuan dan semangat kepada lebih dari 50.000 orang guru dan pegiat pendidikan yang artinya turut memajukan proses pembelajaran di 10.000 sekolah yang tersebar di 300 kabupaten dan kota se-Indonesia. Jumlah tersebut akan terus berkembang seiring kebutuhan peningkatan kompetensi guru di tanah air.
2.Tim Pembimbing Profesional
Trainer yang dimiliki GuruInovatif.id adalah guru dan praktisi profesional yang berdedikasi tinggi dan mumpuni di bidangnya. Mereka telah memperoleh sertifikat internasional dan menguasai program inovasi pendidikan yang telah dikembangkan selama empat tahun di Global Islamic Boarding School (GIBS), Kalimantan Selatan.
3.Banyak Pilihan Kelas
Kursus online yang bisa diikuti di GuruInovatif.id, yaitu :
A. Online Certification
Kursus daring dimana para peserta akan memperoleh sertifikat setara 32 JP. Materi akan disampaikan dalam format video yang jumlahnya seusai dengan tema yang dibahas. Saat ini tema yang tersedia antara lain Penerapan Pedagogical Content Kowledge (PCK) dan pembahasan soal High Order Thinking Skill (HOTS) di setiap jenjang sekolah.
B. Mini Course
Kursus dalam durasi waktu yang lebih singkat dan mendapatkan sertifikat setara 8 / 16 JP. Tema yang tersedia antara lain Langkah Belajar Efektif di Kelas, Cara Mengajar dengan Contextual Learning dan lain-lain.
C. Productivity Course
Sesuai namanya, dengan mengikuti kursus ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuan dasar. Basic skill tersebut misalnya Cara Membuat Animasi Sederhana dengan Power Point dan tutrorial beberapa aplikasi populer yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar daring seperti zoom meeting dan google form.
D. Innovation School Leaders and Teachers (ISLTF)
ISLTF adalah suatu wadah yang mempertemukan guru dari semua jenjang pendidikan dari TK/PAUD/SD/MI/SLTP/MTs/SMA/MA bahkan SMK untuk bisa bertemu dengan para pakar. Bila mendaftar sebagai Peserta VVIP dalam Program ISLTF, kita akan mendapat banyak fasilitas yang sangat sepadan dengan nominal investasi. Selain modul dan sertifikat masih ada gratis mentoring bersama master dari Hafecs via zoom, seminar kit, hingga bonus template PPT, buletin pendidikan Hafecs terbaru dan voucher diskon pelatihan 32 JP di GuruInovatif.id.
E. Webminar
Disampaikan melalui aplikasi zoom meeting dengan topik menarik seputar dunia pendidikan. Penting diikuti untuk mengupdate informasi dan menambah wawasan guru.
4. Materi Jelas dan Mudah Dipahami
Penyampaian materi yang menggunakan metode sharing, terasa cair dan bersahabat. Sehingga saya, sebagai peserta, merasa mudah mengikuti, menangkap informasi yang diberikan dan akhirnya yakin mampu mengimplementasikannya.
Direktur HAFECS Dr. (Cand) Zulfikar Alimuddin, B.Eng, MM selaku trainer GuruInovatif.id |
5.Sertifikat Setara Jam Pertemuan (JP)
Setiap peserta yang mengikuti kursus secara tuntas akan diberikan sertifikat. Sertifikat ini sangat berguna bagi guru yang kelak akan mengikuti program sertifikasi untuk memperoleh tunjangan guru maupun dilampirkan sebagai nilai tambah masing- masing guru pada saat akreditasi sekolah.
6. Mudah Diakses
Situs GuruInovatif.id memiliki halaman antarmuka yang menarik namun tetap mudah sistem navigasinya. Hanya dengan menggerakkan kursor ke arah menu yang kita inginkan, begitu di klik maka akan diberikan penjelasan rinci.
Pokoknya, selama masih ada jaringan seluler / WiFi maka kita bisa mengikuti kegiatan kursus baik dari laptop / PC maupun telepon genggam pintar.
Cara registrasi GuruInovatif.id |
7. Biaya Terjangkau
Awalnya, saya sempat tidak percaya, GuruInovatif.id memberi diskon materi kursus hingga 95%! Sungguh, kisaran biaya kursus --saat tulisan ini dibuat-- Rp 25.000,- hingga Rp 65.000,- menurut saya, jauh melebihi ekspektasi. Bahkan ada banyak webminar yang diberikan secara cuma-cuma, lho!
Pembayaran mudah, bisa dilakukan melalui transfer ke nomor rekening bank pilihan kita, yaitu Bank Mandiri, BNI, BCA atau BRI atas nama Yayasan Hasnur Centre. Selanjutnya, kita tinggal mengunggah bukti transfer dalam format foto atau pdf berukuran maksimal 5 Mb. Setelah pembayaran dikonfirmasi, maka materi secara otomatis akan tampak di dashboard online course akun kita.
Akselerasi Kompetensi Guru = Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan Indonesia
Setelah guru belajar mengajar di GuruInovatif.id, guru yang telah menguasai metode Teaching Mastery Framework (TMF) akan meningkatkan efektifitas mengajarnya. Hal ini serta merta berbanding lurus dengan peningkatan kompetensinya. Boleh dikatakan, dengan akselerasi kualitas guru ini, pada akhirnya bisa menjadi daya ungkit mutu pendidikan nasional Indonesia. Mewujudkan sistem pendidikan untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan bersaing dalam era globalisasi.
Artikel ini diikutsertakan dalam :
Sumber :
- Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebuayaan.
- Tangkapan layar hafecs.id dan Guruinovatif.id
- Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
- infografis : PNGtree dan Canva
3 komentar
Guruinovatif sungguh luar biasa
Saya sangat salut
Kemudian, saya jg mirip sama mbaknya, mau-maunya mengajar, padahal latar belakang bukan dari Pendidikan. Latar belakangku,dari Teknik 😅
Pasti kesulitan dong, apalagi ini yg aku hadapin bocah2 yg bandelnya minta ampuun hahahaa
Barangkali minat untuk gabung.