Khazanah Pakaian Adat Sumatera Barat

Pakaian_budaya_barat

Ragam Budaya Sumatera Barat

Sumatera Barat, merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, sesuai lokasinya berada di pesisir pantai Barat. Mengahadap lautan lepas, kawasan ini banyak memiliki potensi wisata alam, mulai dari pantai hingga pegunungan. Pantai Air Manis, Lembah Anai dan Ngarai Sihanok begitu memanjakan mata. Tak lupa pula objek wisata termasyur lain seperti Jam Gadang atau Istana Pagaruyung.

Selain keindahan alam, siapa sih yang tidak mengenal kekayaan budaya Sumatera Barat?

Pastinya sebagian besar diantara kita sudah pernah mencoba aneka kulinernya. Mulai dari restoran Padang yang merata di seluruh antero Nusantara. Menyajikan menu diantaranya rendang yang mendunia, hingga Ayam Pop yang bahkan dijadikan salah satu rasa dari mie instan nasional.

Cerita sedikit, secara impulsif, saya tertarik mengikuti challange menyanyikan jingle salah satu mie instan. Lomba diadakan di platform Instagram dan yang membuat saya tertarik ialah harus menggunakan bahasa daerah.

Meski Saya tidak bisa bernyanyi, Saya ingin mengenang salah satu bahasa daerah yang susah payah saya pelajari saat menetap di Pekanbaru : Bahasa Minang. Tanpa setetes pun darah Minang, saya di challange teman -teman sekolah SMA untuk bisa berbahasa Minang.

Meski hanya sebatas bahasa pergaulan, saya rasa cukup lumayanlah..



Budaya Minang -sebutan mayoritas penduduk provinsi Sumatra Barat- begitu dijunjung tinggi. Tradisi dan adat istiadat Minang diturunkan secara turun temurun hingga kini. Terasa dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat.

Ciri khasnya sangat kental dengan budaya Islami. Ada pameo "Adat basandi Syara, Syara basandi kitabullah". Yang artinya bahwa adat berdasarkan Syariah Islam dan syariat Islam pada Alquran.

Sehingga hampir semua aspek kehidupan masyarakat Minangkabau dipengaruhi dengan budaya Islam. Hal ini dapat terlihat salah satunya ialah melalui pakaian adatnya. 

Pakaian budaya barat memenuhi unsur syariat, diantaranya untuk kaum perempuan menutup aurat secara baik dan ditambah dengan penutup kepala atau kerudung berbentuk sebagai Rumah Gadang.

Khazanah Pakaian Adat Sumatera Barat

1. Baju Bundo Kanduang

Baju Bundo Kanduang, bagian atasanya disebut Baju Batabue. Bermodel kurung ialah baju yang digunakan sehari-hari oleh kaum wanita Minang. Biasanya berukuran longgar, panjangnya hampir menyentuh dengkul atau bahkan lebih dan berhias aneka bordiran. Ada pula yang dibuat lebih mewah dengan motif sulaman emas, biasanya digunakan untuk acara adat, pernikahan atau acara resmi lainnya.

Dipadukan dengan kain sebagai bawahan. Biasanya aneka tenunan atau songket khas Minang.

Salah satu daerah penghasil kain songket yang kualitasnya cukup baik ialah Silungkang, Kabupaten Sijunjung. Songket ini dibuat pula dalan bentuk kain panjang atau selendang.

Dibagian kepala, para wanita kerap menggunakan semacam penutup kepala yang menyerupai tanduk kerbau. Meruncing pada ujungnya, dikenal sebagai sari tengkuluk atau tengkolok bertanduk.

Sebagai pelengkap, perhiasan berupa gelang dan kalung sekaligus penunjuk status sosial.

2. Baju Penghulu

Kaum lelaki biasa menggunakan Baju Penghulu. Baju yang mulanya hanya dikenakan oleh pemuka adat ini memiliki beberapa elemen yaitu ;

  • Sarawa : celana panjang berbahan longgar
  • Sasampiang : kain songket yang dipasang menyamoing
  • Cawek dan Sandang : ikat pinggang dan kain yang biasanya berwarna merah.
  • Deta : penutup kepala yang berbentuk segitiga. 
  • Senjata : Keris dan tongkat

Pakaian adat Sumatera Barat ini semakin hari pun semakin berkembang mengikuti zaman. Modelnya semakin bervariasi meski secara esensi tetap sama.

Bisa kita lihat ketika berlangsungnya upacara pernikahan, semakin meriah dengan aneka pilihan warna.