5 Alasan Harus Nonton The Most Beautiful Girl In The World
Pemeran : Sheila Dara Aisha, Reza Rahardian, Bucek Depp, Kevin Julio, Ira Wibowo, Indra Birowo, Dea Panendra, Jihane Almira
Sutradara : Robert Ronny
Penulis : Ifan Ismail, Robert Ronny, Titien Wattimena
Studio : Paragon Pictures
OTT : Netflix
Sinopsis :
Reuben Wiraatmadja membuat skandal di malam puncak acara The Most Beautiful Girl In the World, acara reality show pencarian jodoh populer yang menjadi andalan WIN Tv -milik keluarganya.
Tak dinyana, tak lama setelah kejadian tersebut ayahnya berpulang dan meninggalkan wasiat bahwa Reuben akan menerima warisannya dengan syarat dalam jangka waktu enam bulan, Ia harus menikahi The Most Beautiful Girl In the World.
Di tengah kebingungan mencari jodoh dan idealismenya untuk mewujudkan acara televisi berumutu tanpa drama settingan, Reuben menunjuk Kiara Carissa, seorang asisten produser naik jabatan dan menghandle acara tersebut, dengan tujuan menemukan The Most Beautiful Girl In the World .
Tantangan itu diterima Kiara, meskipun awalnya mereka selalu cek-cok, perkembangan tak terduga membuat dinamika hubungan mereka menarik untuk diikuti.
Review :
Sejujurnya saya sudah lama sekali tidak berlangganan OTT berkode merah alias Netflix sebagai bentuk solidaritas saya dengan perjuangan Palestina. (FYI OTT ini secara global menarik penayangan keseluruhan film dan drama yang diproduksi atau mengulas Palestina ketika genosida berlangsung).
Namun, entah mengapa, saat menyaksikan trailer film ini di sosial media, rasa penasaran terusik. Momen yang dipilih sebagai hari pemutaran perdana adalah hari kasih sayang, menggelitik nurani Saya -yang meski mengaku galak- adalah hopeless romantic sejati. Hoahaha.
Akhirnya saya nebeng nonton di akun adik yang langganannya tahunan dan masih merasa sayang untuk di cancel sebelum habis masa berlakunya.
Disclaimer dulu nih, bakal full spoiler hoahaha karena ada banyak yang saya suka dari film ini dan merasa layak disaksikan siapa saja, yaitu :
1. Pemilihan Pemeran yang Pas
Agak subjektif karena Sheila Dara Aisha adalah salah satu public figure yang saya ikuti sepak terjangnya sejak lama. Saya suka banget saat Ia jadi salah seorang host di Breakout, sebuah program musik trendi yang dahulu ditayangkan di (alm?) NET.tv
Saya suka pembawaannya yang cantik, ceria dan cuek. Ternyata Ia multitalenta dan berjodoh dengan salah satu penyanyi kenamaan, Vidi Aldiano.
Kemampuan akting Ibu Negara -begitu sang suami menjulukinya - mumpuni. Terbukti Ia adalah pemenang Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik tahun 2024.
Satu hal yang membuat saya salut adalah saat menerima piala tersebut, ditengah keterkejutan dan kegugupan, Ia mengucapkan terimakasih pada keempat orangtuanya. Such a heartwarming moment yang berkesan dan beresonansi kuat dengan saya, Ia menganggap mertua layaknya orangtua sendiri.
Dari jajaran pemeran utama ada Reza Rahadian yang baru-baru ini menambah respek saya ketika bersedia ikut turun berdemonstrasi bersama rakyat. Di dukung oleh Kevin Julio, Ira Wibowo, Indra Birowo, Dea Panendra, dan Jihane Almira yang cukup berpengalaman di dunia seni peran. Bahkan Bucek Depp yang usianya hanya berselisih belasan tahun dengan Reza saya rasa cukup pas memerankan karakter ayah Reuben, Gunadi Wiraatmadja.
2. Penokohan Relateable
Premis cerita diawali dengan pemaparan yang cukup baik : Kiara si independent workaholic yang di cap ambisius nan cynical.
Reuben si playboy yang masuk kategori most eligible bachelor : single, rupawan, smart, matang dan kebetulan pewaris tunggal bisnis stasiun televisi nasional. Sayangnya Ia terkadang bersikap arogan dan keras kepala.
Sepanjang cerita, character development keduanya cukup terasa mengena di hati. Kiara dan Reuben tidak serta merta jatuh cinta saat pandangan pertama seperti di film-film romansa komedi lainnya. Mereka saling tertarik setelah lebih mengenal satu sama lain -yang meski waktunya cukup terbatas- terasa familier dan cukup make sense.
Bagi Reuben, Kiara berbeda dari para wanita disekelilingnya, bahkan ibunya sendiri. Kiara cukup straight forward dalam menyampaikan ide dan pemikirannya. Kemandirian Kiara untuk mewujudkan keinginannya menggapai impian sedikit banyak mempengaruhi Reuben dalam memandang kehidupan.
Bagi Kiara, Reuben yang terlihat dangkal ternyata penuh pemikiran yang sejalan dengan idealismenya sendiri. Kiara selalu ingin jadi produser acara yang mengutamakan nilai kebajikan, tidak cringe tetapi sulit diwujudkan karena bagaimanapun bisnis (mengejar rating pemirsa dan pada akhirnya iklan) selalu menjadi tolok ukur kesuksesan suatu acara televisi. Reuben pun menginginkan The Most Beautiful Girl in The World menjadi acara pencarian jodoh se-organik mungkin. Tanpa setingan, tanpa drama yang dikonsep di balik layar namun dipasarkan sebagai reality show. Reuben yakin, sebagai produser acara, Kiara mampu mewujudkannya dan saya merasa ini salah satu titik balik dimana Kiara mulai mengubah cara pandangnya pada si boss.
Terlebih ketika mereka berdua secara tak sengaja terdampar di suatu pulau tanpa penghuni. Reuben yang aslinya tidak memiliki kemampuan survival apapun lekas beradaptasi. Naluri lelaki sejatinya kicks in a good way. Bahkan di salah satu scene favorit saya, Reuben bisa menenangkan Kiara saat badai menerpa dan menghancurkan perlindungan sementara (yang mereka buat dengan susah payah berdasarkan instruksi Kiara dari pengalamannya syuting keliling Indonesia). Setangguh-tangguhnya Kiara, Ia tetap seorang wanita yang butuh diyakinkan bahwa everything gonna be fine even in a stormy night in the middle of nowhere!
Kerlingan mata yang sarat akan makna, meski diantara keduanya belum sepenuhnya menyadari perasaan yang kuat perlahan bersemi. Reuben berusaha memberi hint bahkan berterus terang pada Kiara tentang perasaannya. Namun Kiara, sebagaimana seorang gadis yang penuh harga diri jelas menolak dijadikan jalan keluar yang mudah dari kepentingan Reuben.
Konfrontasi puncak antara keduanya memberikan efek yang bikin saya pengen teriak "Yes, you go girl!" Karena seandainya saya berada di posisi yang sama pun, saya kurang lebih akan bereaksi yang sama. Kiara tidak terima disamaratakan dengan kebanyakan wanita yang bertindak sekedar menghindari masalah.
Reuben harus selesai dengan dirinya sendiri, menyembuhkan luka dari masa lalu akibat salah paham akan kepergian ibunya. Kemudian menemukan arti sejati dari The Most Beautiful Girl In The World itu sendiri.
3. Line Produksi Ciamik
Sebagai salah seorang yang cukup sering menonton drama Korea original Netflix, saya selalu merasa ada hal yang lebih istimewa dalam tahap produksi. Entah karena budget yang lebih longgar atau standar internasional yang ingin dicapai. Saya cukup puas bisa mengatakan hal yang sama dengan film yang kerap disingkat jadi TEMBIGIW ini.
Setitngan panggung awal The Most Beautiful Girl In the World terlihat apik ditambah dengan cameo duo komedian Indra Jegel dan Rigen, alumni pencarian bakat standup comedy. Begitu pula setiap scene lain sepanjang film.
Gongnya adalah pemilihan Kepulauan Seribu sebagai lokasi terdamparnya Kiara - Reuben. Bagus banget sekalian memberikan edukasi ke khalayak internasional yang menyaksikan film ini di OTT : Indonesia bukan hanya Pulau Bali. Ada banyak kepulauan indah yang bisa dijadikan destinasi wisata, bahkan salah satunya sangat dekat dengan Jakarta (yang statusnya sekarang bikin bingung, ibukota negara jadi pindah ga sih? hoahaha).
Tone warna yang dipilih masih masuk selera saya. Brightness-nya cukup terang, jadi di scene malam bahkan hujan badai juga masih jelas. Sinematografi memuaskan, standar film bioskop banget. Editing cukup rapi, perubahan antar adegan terasa smooth dan on point.
4. Original Soundtrack Dinamis
Saya jarang mendengarkan lagu asal penyanyi Indonesia, tetapi untuk film ini masih mampu sing along di lagu Cantik - Kahitna dan Terlalu Lama Sendiri - Kunto Aji.
Selebihnya ada karya dari beberapa penyanyi Indonesia populer lain seperti Mahalini dan Suaminya, Tiara Andini, Maliq & The Essentials. Semuanya terasa klop mengiringi adegan demi adegan.
Sayang, saat mencari beberapa track lagu yang diselipkan dalam film ini, credit film hanya menampilkan Original Soundtrack dari penyanyi Indonesia. Padahal lagu-lagu tersebut cukup off-beat dan menyenangkan. Saya belum berhasil menemukan judul atau penyanyi lagu berbahasa Inggris yang mengiringi pertengkaran Reuben dengan ayahnya. Kalau ada teman pembaca yang tahu, boleh dong bisikin saya di kolom komentar.
Kekecewaan saya bertambah kala menyadari bahwa Orkestra yang mengiringi pun di rekam di Fame's Project Skopje, Macedonia Tentunya jelas semua artis adalah orang asing, sementara saya yakin talenta Indonesia dan kemampuan scoringnya juga tidak kalah baik. Ya, mungkin ada pertimbangan lain dari produser atau tim pasca produksi mengenai alasannya.
5. After Taste Palatable
Plot wise sebenarnya The Most Beautiful in the World mengolah troops komedi romantis yang sudah umum dari Enemy to Lovers, Me Vs My (Annoying) Boss, Rich Boy Vs Ordinary Girl, dibumbui tuntutan standar kecantikan di dunia sosial media serta menggabungkan dunia reality show dan segala drama dibalik layar dunia pertelevisian dengan idealisme acara yang ingin disajikan tanpa memperhatikan rating (dan pengiklan).
Senang sekali, ternyata saya masih bisa dikejutkan dengan twist here and there, misalnya :
- Acara pencarian jodoh Reuben yang sat-set, tidak dragging sama sekali. Pemenang yang dipilih oleh Reuben pun masih masuk akal, karena interaksi keduanya nyambung meski kadang Reuben yang harus beradaptasi.
- Sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya, kisah cinta Reuben-Kiara cukup natural dan bikin saya senyum-senyum sendiri. Komedinya kena, tidak berlebihan apalagi tiada lawakan slapstick.
- Pesan moral yang diusung tersampaikan bahwa standar kecantikan yang saat ini terlalu artifisial serta dipengaruhi sosial media, padahal definisi wanita tercantik di dunia itu harus ditemukan melalui pencarian jati diri dan cinta sejati.
- Melalui percakapan antara Kiara dan sahabatnya, ada makna perjuangan kaum kelas menengah dalam mencari pemukiman yang layak, masalah sosial yang akhir-akhir ini begitu menghantui Warga Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja secara sosio-ekonomi (&politik).
❤❤❤❤❤
Secara keseluruhan saya beri nilai 8,5/10. Saya sangat merekomendasikan film ini untuk siapa saja yang merindukan film Indonesia yang meninggalkan rasa mendalam tapi tetap bisa ditonton ulang lagi dan lagi.
Ohya, seperti biasa, setelah punya anak, saya selalu menonton film dengan mempertimbangkan apakah layak di saksikan bersama anak. TEMBIGIW dengan rating 13+ menurut saya masih cukup aman bagi remaja karena adegan dewasannya tidak intens dan anak masih bisa dialihkan perhatiannya sebentar.
13 komentar
Saya juga sudah nonton film ini. Saya menemukan banyak scene yang mirip dengan film/drama romantis dari beberapa sumber. Gak salah sih untuk ATM (Amati Tiru dan Mondifikasi). Yang penting kekuatan skenarionya tetap berjaya dengan sutradara yang mampu mengolah karakter tokohnya. Setidaknya lewat adegan-adegan romantis yang tercipta, penonton jadi terhiburkan dan dapat tontotan berbeda di tengah serbuan produk sinema horor.
Lumayan ya buat variasi Krn bosen horor terus ya mbak
Baca reviewnya, bisa deh ntar ditonton sambil ngabuburit.
Kalau ada Reza Rahardian, pasti perannya engga kaleng-kaleng, aktingnya bisa kuat banget.
Eh, saya ga ngeh ada apa enggak di Prime Krn setau saya ini produksi asli Netflix mbak. Ntar coba cek juga ah di Prime vid
Disayangkan sekali ya...
Btw, semua film kalo ada reza rahardian aku pasti nonton, deh...
Karena tau kualitas ektingnya yang total dalam memerankan karakter apapun.
Dan pastinya setiap film yg ada dianya emang selalu punya trmpat dihati penggemarnya.
Jadi pingin nnonton juga deh ini....
THX spoilernya, mbak (aku malah suka dispoiler) hehe
Nahasnya saya tu baru ngeh kalau di Netflix ada film asal Palestina pas ditarik itu. Ya mungkin Krn emang ga kontinu langganan, cuma pas pengen ngikutin Drakor yg hits aja bayar 1-2 bulan jd kurang eksplor aja
Karena sempet gak suka dengan isu orientasi seksnya yang menyimpang
Tapi itu kan privasi, yang penting karyanya yang wajib dapat apresiasi
Hehehe...menangin hadiah dari NF buat nobar 2 hari sebelum masuk NF.
Dengan ketemu aktornya langsung, aku langsung kagum sama kepribadian keduanya di depan diehard fans masing-masing.
Seneng deh sama treat nya Reza ke fans. Cakep bettuull...jadi terhaarruu...
Saya sih ga sengefans itu sama Reza, malah fangirling ke Sheila hoahaha..
Btw, kalau di bioskop pasti makin keren ya.. sayang langsung ke NF padahal yakin banyak jg yg nntn
Kalau bener berjodoh, bakalan jadi rekor, sekaligus jalan mencari jodoh yang tidak disangka tuh. Hehehe