" ".

Recap dan Review Bon Appetit Your Majesty Episode 3

Table of Contents

Recap Bon Appetit, Your Majesty Episode 3

Sang Raja dengan senyum sombongnya bilang Ia akan menyediakan tempat khusus bagi dua wanita itu. 

"Kenapa? Apa Kau takut?"

"Tentu saja, semua ini terasa asing dan menakutkan!" JiYoung merengek.

"Bagaimana? Apa rasa asing dan seram dari sekelilingmu sidah berkurang?"

Tanya sang raja setelah memerintahkan Komandan Umrimwi Shin SuHyeok (Park YoungWon) untuk menutup wajah keduanya dengan kain. Hoahaha. GilGeum mengingatkannya agar Ia menjaga perkataannya.


Setelahnya seorang tabib mencabut anak panah yang tertinggal di dada LeeHeon. Tabib menjelaskan bahwa Ia beruntung pendarahannya dihentikan berkat salep misterius. Jika tidak ditolong, nyawanya akan terancam. Ia teringat perkataan JiYoung sebelumnya. Selir Kang memerintahkan para tabib merahasiakan hal ini, padahal Ia sendiri mengambil patahan secara diam-diam.

Selir Kang bertanya siapakah yang menghentikan pendarahan Sang Raja. Lucunya dengan wajah penuh senyuman LeeHeon menjelaskan Gwinyeo yang melakukannya. Selir Kang makin penasaran, apakah ini alasan Raja mengajaknya pulang ke istana. Raja membenarkan sebagian, meski Ia sendiri adalah orang yang paling ingin membunuhnya, namun niat itu Ia urungkan karena bakat luar biasa dari sang Gwinyeo. Selir Kang tampak cemburu dan LeeHeon menggodanya, apakah Selir Kang yang hebat terusik? Wanita licik itu masih menyangkal walau kemudian malah bertanya apakah Sang Gwinyeo akan ditempatkan di rumah khusus selir atau calon istri raja. Meski Ia berusaha menggoda dengan pesonanya, LeeHeon hanya memintanya untuk tenang karena tempat tinggal baru itu lebih istimewa dari Byeolgeung sekalipun.

Ternyata JiYoung san GilGeum ditempatkan dalam suatu ruangan penjara khusus dikawasan istana. Meski masih harus memakai borgol tubuh, setidaknya mereka dibolehkan mandi dan memakai pakaian bersih.

Sajian 3 : Adiboga / Haute Cuisine

Selir Kang masih penasaran dengan kehadiran Sang Gwinyeo dan meminta dayangnya mencari informasi. Wanita yang terlihat lebih tua itu mengusulkan agar langsung bertanya saja pada Sekretaris Im. Selir Kang langsung memanggil Im SeongJae (Oh EulSik) ke ruangannya. Ia pun memerintahkan sang dayang mengirim patahan panah pada pangeran Agung Jesan.

Di dapur istana, kita diperkenalkan dengan dengan Eom BongSik (Kim KwangKyu) , seorang Koki Senior level tujuh. Ia berkarakter sedikit bossy karena merasa paling senior. Dan juga penggosip ulung karena kedekatannya dengan Dayang Senior Ibu Suri Agung. Ia membahas kehadiran Gwinyeo yang dibawa paduka ke istana yang ditanggapi oleh Koki Shim.  Percakapan antara para koki ini mengganggu Koki Maeng (Hong JinGi) yang memintanya mereka fokus dengan masakan masing-masing.

Koki Eom berambisi menjadi Kepala Koki yang baru, setelah kepala koki yang lama baru saja wafat. Ia didukung oleh Ibu Suri Agung tetapi menurut kepala Kasim ChangSeon (Jang Gwang) Yang baru saja hadir, Koki Maeng juga punya peluang karena didukung Selir Kang.

Kehadiran Kepala Dayang Senior Kim dan beberapa dayang lain mengumumkan kudapan yang diinginkan Ibu Suri Agung dan Selir Kang. Nampak bahwa dayang Selir Kang sama sombongnya dengan tuannya bahkan terhadap dayang sang nenek mertua (yang seharusnya jabatannya lebih tinggi).

Benar saja, sentimen ini juga di rasakan oleh Ibu Suri Agung InJu (Seo YiSook) dan Ratu  sebelumnya (Ibu Suri) beserta para dayangnya. Ibu Suri Agung menerima berita hukuman atas Gubernur Gyeonggi atas dasar penglihatan dan cucunya yang pulang mengajak Gwinyeo. Mereka menyadari bahwa sang Gubernur menulis surat pada Raja untuk melengserkan Selir Kang. Tapi Ibu Suri Agung masih menerka dalam hati kebenaran raja bertindak atas dasar dendam pribadinya. Ia minta dipanggilkan Selir Kang.

Sekretaris Im akhirnya hadir membawa barang rampasan dari Gyeonggi. Selir Kang langsung mencecar kegagalannya membawa MiHyang, namun sekretaris Im menjelaskan keluarganya telah menjadi budak pemerintah sejak kakeknya sang Gubernur diasingkan. Perihal Gwinyeo itu adalah keputusan Paduka, tapi tawa liciknya justru membuat Selir Kang berpikir bahwa ini adalah ulahnya. Selir Kang menyindir tumben Ia sebagai sahabat tak tahu dan kali ini hanya mendapatkan sedikit perhiasan dari ChaeHong. Sekretaris Im tampak tersinggung dan bilang masih ada surat tanah san pendaftaran budak, Ia menambahkan Gwinyeo adalah seorang koki, yang sepatutnya tak pantas jadi perhatian Selir Kang yang hebat. 

Selir Kang malah memerintahkan agar seluruh keluarga Gubernur Hong dikirim ke Jahongwoon. Sekretaris Im mengkhawatirkan reaksi para pejabat lain, karena tindakan pengasingan tanpa pengadilan saja sudah jadi masalah pelik. Tapi Selir Kang masih ngotot, meski Sekretaris Im mencemaskan ada masalah dimasa yang akan datang. Selir Kang malah meninggikan suaranya dan menegaskan posisi pria itu untuk selalu mematuhinya.

Sekeluarnya dari ruangan, Ia mengadu pada ayahnya dan mengajak membuat rencana baru. Ia muak seorang Selir Junior Keempat berani memerintah dirinya seorang Pejabat Senior Tingkat Tiga karena menyalahgunakan anugrah paduka. Ayahnya khawatir dan mengatakan loyalitasnya sebagai pelayan. Anaknya bilang sebagai pelayan, sudah saatnya mereka bertukar majikan dan bertaruh pada sang Gwinyeo. Ia sudah mempersiapkan tempat bermain baru dan tinggal lihat saja hati paduka condong ke arah mana.


Malam harinya kala bulan bersinar purnama. GilGeum dan JiYoung dikagetkan sosok bertopeng yang mengajaknya kabur. Ia melintasi lapangan dengan penuh ketegangan karena dikejar  tapi masih sempat mengagumi cahaya bulan dan meteor jatuh bersama GilGeum. Hoahaha

Selir Kang mendengar informasi tersebut dan mengetahui LeeHeon juga keluar ke tempat itu.

Ternyata kedua gadis disambut oleh sekelompok orang bertopeng sama yang menari dengan diiringi alat musik, lengkap dengan barongsai ala Joseon dan kembang api. Mereka terpesona namun sambil kebingungan mengapa ada penghibur di malam hari ini.

Raja melepaskan topeng dan menanyakan apakah Ia menikmati penampilannya. Sekretaris Im muncul dan memanggil GongGil (Lee JooAhn), pelawak Joseon kesayangan raja. GilGeum langsung jatuh cinta. Raja memberinya bungkusan uang, rupanya didalamnya ada secarik informasi rahasia, raja memintanya mencari siapa yang mencoba membunuhnya.

JiYoung bertanya mengapa Sang Raja sampai bertindak sejauh ini. LeeHeon menjawab Ia cuma iseng tetapi jika Ia berusaha kabur lagi maka Ia tak akan melepasnya dengan senyuman. Ia mengancam akan menandai GilGeum dengan besi panas, terpaksa JiYoung meminta maaf akan kekasarannya dan berjanji tak akan kabur lagi. Semuanya disaksikan oleh Selir Kang yang pergi dengan marah.

JiYoung bertanya sambil memeluk GilGeum yang telah dilepaskan, apakah mereka aka masuk penjara lagi. Rupanya raja punya rencana lain, mereka harus menyiapkan masakan. Meski sebenarnya kesal, JiYoung menyetujuinya dengan syarat GilGeum menjadi asistennya. LeeHeon menyetujuinya selama Ia memasak sepenuh hati dan melebihi steak Sous Vide di Gyeonggi.  JiYoung bertanya menu apa yang sedang diinginkannya dan sang raja menjawab dengan diplomatis, hanya menu yang dibuat dengan mempertaruhkan nyawanya lah yang diterima.

JiYoung berpikir dengan keras dan akan berusaha demi mempertahankan hidupnya. Ia rindu dengan ayahnya dan akan bertemu serta makan bersama lagi. Kedua wanita itu menangis sambil berpelukan sambil saling menguatkan. 

Kepala kasim kesulitan menjelaskan permintaan sang Raja pada para koki lelaki yang menolak wanita di dapur. Mereka bahkan bertanya dimana JiYoung belajar memasak, apakah di negeri Cina atau Barbar (yang nyaris benar sih, Perancis dianggap bagian tersebut kan dulunya). GilGeum yang kehilangan kesabaran melabrak mereka berani menentang titah raja. Akhirnya semua walkout.

Kepala kasim menegaskan pada Kasim Yoon kalau paduka secara tegas meminta keduanya yang memasak.




Tinggal lah mereka berdua mengagumi  dapur istana dan segala peralatannya, sayangnya tak ada banyak bahan. GilGeum mencium ada aroma daging mentah. Rupanya dari mencicipi sepotong yang tersisa di talenan, JiYoung menebak itu adalah daging rusa hasil buruan raja. 

Sang Chef memutuskan membuat steak Rusa. Hasilnya menu Adiboga yang luar biasa.

Informasi segara menyebar ke Ibu Suri Agung dan Selir Kang dari kedua Koki yang iri. Selir Kang bahkan memerintahkan Koki Maeng untuk mencoba hasil masakannya dan menemukan segala kekurangannya. Selir Kang langsung memanggil dayangnya untuk bersiap-siap menemui LeeHeon di ruangannya. 

JiYoung diburu-buru oleh dayang senior raja ke ruangan LeeHeon dan ketika masuk, langsung kesal melihat posenya yang bertelanjang dada. LeeHeon memperhatikan jiYoung dan memintanya menjelaskan apa yang disajikannya malam itu. Menurut JiYoung ini menu Adiboga / Haute Cuisine yang berasal dari Istana Versailles di Perancis.



Menu pertama ada Hors D'beuvre yang bisa mendorong nafsu makan berupa Steak dengan saus tartare yang dipugas dengan berbagai sayuran dan kuning telur mentah utuh dan disajikan dengan keripik rumput laut. JiYoung mengaduknya dihadapan sang Raja dan menyajikannya untuk dayang cicipi. Reaksi sang dayang menjelaskan citarasa kuat dan LerHeon mau tak mau setuju, Ia seolah sedang melihat rusa di alam bebas berlarian. Menurutnya rasanya malu-malu dengan aftertaste luar biasa.

Selanjutnya ada Potage, bubur susu kental dengan kacang polong. JiYoung bertanya dalam masakan apa yang lebih penting, rasa atau aroma. LeeHeon menjawab rasa, tapi menurut JiYoung rasa hanya terbatas pada lima saja yaitu pedas, asam, manis, asin dan pahit sedangkan aroma ragamnya tak terhitung. LeeHeon sepakat. Setelah dicicipi dayang, Ia pun menyuapkan satu suapan kemudian langsung seolah terbawa ke kebun kacang polong yang beraroma segar. 

Hidangan utamanya adalah Viande, masakan daging dari lidah rusa yang dipanggang dihadapannya langsung. Hal ini meningkatkan aroma dan teksturnya. Sepanjang membakar daging, JiYoung juga menjelaskan pemahamannya tentang perlambangan raja sebagai rusa dan perebutan posisi itu istilahnya 'Mengejar Rusa'. 


LeeHeon masih sulit mempercayai bahwa JiYoung berasal dari negeri masa depan. "Aku senang setidaknya kau senang dengan masakanku" seloroh JiYoung. LeeHeon menolak tawaran dayang seniornya untuk mencicipi, Ia malah meminta JiYoung yang langsung mencoba. jiYoung yakin dengan segala sikap narsistiknya, hidangan ini bisa memuaskannya. Sambil menatap JiYoung makan, Ia terkenang disuapi ibundanya. Setelahnya Ia minta disuapi JiYoung yang tak percaya pendengarannya sendiri. LeeHeon makan sambil seolah kembali ke masa kecil. Ia tertawa sendiri dan tak terasa nyaris menangis.

Bagaimana kau melihat hatiku? Bagaimana Kau tahu, Aku akan suka makanan ini?

Sebenarnya, Aku mempelajari Yeonhuingun dan tak sangka bisa menyajikannya langsung kepadamu" JiYoung langsung babling lalu sadar keceplosan Hoahaha

LeeHeon menyadari JiYoung sudah pernah menyebutnya dan penasaran siapa kah Yeonhuingun ini. 

JiYoung pura-pura lupa dan untunglah LeeHeon mengubah pertanyaannya, mengapa Ia menyiapkan hidangan ini untuknya. JiYoung bilang raja di Eropa biasa makan dengan cara seperti ini. Lagi-lagi terjadi miskomunikasi bahasa terjadi karena raja menyebutkan istilah yang justru tak dipahami JiYoung.

Tiba-tiba Selir Kang datang dengan dalih membawa lukisan dari Ming / Cina. Kasim ChangSeon Berusaha menghentikannya memasuki ruangan dengan alasan Raja sedang mencicipi masalah Koki baru, tetapi Selir Kang tetap memaksa. Dari celah pintu yang terbuka, Ia melihat kebersamaan LeeHeon dan JiYoung. LeeHeon sedang tersenyum penuh sayang pula. Hoahaha. Makinlah Ia memaksa masuk sambil mendorong Sang Kasim. Keributan itu memancing LeeHeon untuk langsung mengusirnya pulang, meski Ia berusaha menggunakan pesona liciknya. Dengan murka Ia terpaksa mundur.



JiYoung pun berdiri untuk pamit, tetapi LeeHeon malah menarik tangannya hingga terduduk begitu dekat. JiYoung jadi salting, apalagi LeeHeon memanggilnya bukan wanita biasa. Sambil mendekatkan wajahnya LeeHeon berbisik "Aku telah memilihmu".

JiYoung malah jadi panik dan kepikiran, memilih untuk apa dan kenapa. Bukan jadi selir 'Kan? Hoahaha.

Lamunannya buyar kala Sekretaris Im mencegatnya sekeluar dari ruang LeeHeon. Ia meminta JiYoung jadi mata-matanya. Dalam hatinya JiYoung sudah siap dengan hal klise yang sudah sering dilihatnya di drama Hoahaha. JiYoung menolak dengan alasan penakut tapi Sekretaris Im memaparkan Ia butuh perlindungan dari Selir Kang untuk bertahan hidup di istana. Sebagai gantinya JiYoung minta Sekretaris Im mencarikan tasnya yang hilang. Ini lucu sekali karena JiYoung menjelaskannya dengan sepenuh hati dan Sekretaris Im mengimbanginya. 

Di suatu tempat buku Mangurok memancarkan sinyalnya.

Selir Kang yang murka segera menyusun strategi dengan dayangnya yang juga jahat. Sang Dayang mengusulkan agar Koki Maeng dan yang lain membuat JiYoung merana di dapur lalu menyerah. Padahal tanpa disuruh pun Koki Maeng sudah kesal sekali pada Gwinyeo ketika Ia mencicipi sisa makanan yang dimasaknya. "Kita tak boleh hidup dibawah langit yang sama!" Pekiknya. Hoahaha.

Ancaman ini dibuktikan keesokan harinya, semua Koki berkerja sama mulai dari menyindir GilGeum dan JiYoung yang kesulitan menyalakan api, menebar kecoa sampai menaruh ular berbisa dalam tempayan. Hebatnya GilGeum berani menangkapnya dengan tangan kosong. Hoahaha.


Setiap malam keduanya kembali ke penjara mereka dengan kelelahan. Sampai-sampai keduanya merasa penjara lebih aman dan dengan sukarela memasang borgol mereka sendiri sambil mencemaskan hari esok. JiYoung sebenarnya ingin melaporkan para koki pada paduka tetapi GilGeum bilang mereka semua akan dibunuh. (Dan keduanya membayangkan raja malah tertawa bahagia hoahaha).

Keesokan harinya raja menerima setumpuk surat pengunduran diri dari para menteri istana. Sekretaris Im bilang alasannya tak adil Gubernur Hong diasingkan, sementara Gwinyeo yang melakukan tindakan serupa (dianggap menghina raja) justru dibawa ke istana. 

LeeHeon sangat kesal. Ia merasa sebagai raja berhak memutuskan hukuman apa bagi orang yang dikehendakinya. Untuk itu Ia mengumpulkan seluruh menterinya dan memanggil JiYoung ke aula. Maka kita kembali pada adegan pembuka episode perdana. Ternyata rumor bahwa Sang Gwinyeo yang menyebabkan Gubernur Hong diasingkan berasal dari sayang Selir Kang. Kedua wanita licik itu tersenyum penuh kemenangan.

Nyatanya, Sang Raja malah menaikan posisi JiYoung menjadi Kepala Koki Istana. Semua terkejut tetapi sekretaris Im tersenyum penuh arti.  Para menteri yang lain hanya bisa ngedumel di belakang dan yakin bahwa Ibu Suri Agung tak akan diam saja. Sebagian  justru bersemangat melihat kejatuhan raja yang dinilai mudah diperdaya wanita, selain Selir Kang sekarang ada pula Sang Gwinyeo.

Di ruangan Selir Kang, sang Dayang meminta maaf sampai berlutut mengetahui perkembangan terbaru yang meleset dari prediksi mereka. Selir Kang menyadari, sekarang Ia tak bisa langsung menyerang Gwinyeo karena artinya menentang langsung Sang Raja. Ia mencari cara lain dan yang terpikir olehnya adalah mendatangi Sang Ibu Suri Agung.

Ibu Suri Agung pun tak menyangka Selir Kang mengunjunginya pagi-pagi. Tanpa basa basi panjang Ia melaporkan perihal Gwinyeo yang muncul pada saat gerhana dan bahwa Paduka terkena panah di hari yang sama. Sang Nenek sangat marah kenapa Selir Kang tak cerita dari awal. Ia berkelit raja yang melarang tapi sekarang Ia sudah tak bisa diam lagi karena khawatir Sang Raja makin diperdaya. 

Ibu Suri Agung mengaku Ia pun sebenarnya khawatir dengan kehadiran Gwinyeo yang banyak dibicarakan tapi tak berwenang mengatur dapur istana. Selir Kang mengusulkan agar Ibu Suri Agung mengetes kemampuan masak Gwinyeo.

Salah seorang selir raja terdahulu mengatakan itu ide yang bagus. Jika terbukti enak, maka para menteri tak akan menentang lagi keputusan raja, sebaliknya jika gagal mereka punya kesempatan mengusirnya.

Ibu Suri Agung memang penasaran dengan kemampuan Sang Gwinyeo dan Selir Kang berjanji akan menyiapkan semuanya.


Malam itu GilGeum dan JiYoung menikmati kamar baru mereka yang berpenghangat, dinding utuh dan punya alas tidur yang nyaman. Keduanya berpelukan sambil saling menguatkan. GilGeum mengingatkan agar sang Koki tetap menjaga lisannya. Pas banget kepala Kasim datang mengantarkan pakaian baru bagi Kepala Koki Istana yang terbuat dari sutera dan sangat indah.

Para koki yang lain malam itu mengadakan pertemuan dan sepakat akan membuat JiYoung pergi dengan sukarela. Rupanya mereka sudah menyiapkan rencana jahat. Mereka mencampur garam dan tepung, semua pisau ditumpulkan, semua daging dan saus fermentasi terbaik disembunyikan. 

JiYoung yang masuk diantar Kepala Kasim dan Kasim Yoon, memperkenalkan dirinya dan GilGeum secara resmi. Sepeninggal para Kasim, Koki Maeng menjelaskan bahwa ada 390 orang yang harus diaturnya. Ia dan koki Eom khawatir, seorang wanita tak akan mli mengemban tugas yang begitu berat.

"Tunggu sebentar" JiYoung bertanya "Siapakah kira-kira yang memiliki jabatan tertinggi disini, ah selain Aku, Kepala Koki Istana?" Tunjuknya pada diri sendiri.

Koki Eom masih meninggi bahwa Ia adalah koki yang  bertanggung jawab dengan hidangan raja selama ini. Koki Maeng pun menjelaskan bahwa tugas utamanya adalah lauk. Koki Sim mengurus api dan bumbu.

"Baiklah, perkenalan sudah usai, mari mulai memasak hidangan kerjaan. Raja akan murka jika kalian tak menyelesaikannya tepat waktu."

Semua protes kenapa Ia tak memberi instruksi. Dengan santai malah makan buah jujube kering.

"Hei, aku tahu apa soal dapur istana? Aku baru tiba karena paduka menempatkan ku kemari. Bekerjalah seperti biasanya. Koki Eom dan Koki Maeng bisa mengurus segalanya. Tentu saja, kalian yang bertanggung jawab, Aku tak ikut campur. aku sudah beri tahu paduka bahwa Aku tak akan kerjakan apapun saat ini dan hanya mengamati". 

Semuanya langsung berpikir tak mungkin paduka akan mengizinkan hal itu, tapi sang Gwinyeo tak nampak sedang berbohong. GilGeum memuji keberhasilan JiYoung mengatasi semuanya.


Ibu Suri Agung memanggil JiYoung dan Ia hadir dengan rasa penuh terintimidasi. Ia menjelaskan bahwa Ia bukan Gwinyeo hanya berasal dari negeri yang jauh. Sang nenek langsung to the point memintanya berlomba dengan mempertaruhkan tangannya. 

Selir Kang terlihat sangat puas sementara JiYoung mencemaskan tangannya yang sangat berharga bagi seorang ahli masak. Untungnya Sekretaris Im segera melaporkan pada Sang Raja yang segera menyembunyikan laporan dari Kepala Umrimwi bahwa ada seorang penulis yang kemungkinan besar mengetahui rahasia ketika Ibunya diasingkan.



Kontes memasak di siapkan dengan peserta tiga orang yaitu Koki Maeng, Koki Eom dan JiYoung. Ketika persiapan masih berlangsung, diumumkan kehadiran Sang Raja. Semua sangat terkejut tetapi LeeHeon dengan santai bilang Ia akan menonton, tapi neneknya sudah kelewatan batas dengan mengetes orangnya. LeeHeon minta peraturannya dibuat adil, semua Koki yang bertanding hari ini akan kehilangan lengan jika bukan menjadi pemenang. Ia bahkan menyiapkan dua pemotong jerami.

JiYoung merindukan ayahnya dan minta pulang, tapi Ia bertekad membuktikan dirinya. Dengan instruksi LeeHeon, ditabuhlah gong tanda dimulainya kompetisi "Gwinyeo, jika memang benar kau datang dari masak depan, tunjukkan pada mereka masakan baru yang cuma bisa dibuat olehmu" ungkap LeeHeon dalam hati sambil menatap JiYoung penuh arti.

Review Bon Appetit Your Majesty Episode 3

Makin tegang karena JiYoung sudah terbawa di politik kerajaan. Ia harus berhadapan langsung dengan Selir Kang. Wanita licik itu berusaha memanfaatkan segala cara demi menjatuhkan Kepala Koki pilihan Raja. Mulai dari memfitnahnya sebagai penyebab Gubernur Hong diasingkan, memerintah koki istana untuk membuatnya tak nyaman sampai minta ke Ibu Suri Agung menguji kemampuan JiYoung dengan taruhan lengannya.

Di sisi lain, LeeHeon mulai mempertimbangkan kebenaran ucapan JiYoung bahwa Ia berasal dari masa depan. Sang Raja pun terlihat percaya diri dengan kemampuan orang pilihannya. Tak lain karena masakan JiYoung bisa membangkitkan kenangan terdalamnya bersama sang ibunda.

Senangnya JiYoung pun mulai mendapatkan rekan --selain GilGeum -- yaitu Sekretaris Im yang punya agenda politik sendiri.

Semoga JiYoung dengan kecerdasannya  bisa membuktikan keunggulannya dalam kontes memasak ala MasterChef di Era Joseon ini.

Ohya, episode ini makin hilarious dengan segala miskomunikasi bahasa dan kemampuan JiYoung untuk bicara santai ke LeeHeon bahkan sampai ke Ibu Suri Agung yang dipanggilnya sebagai Nenek. 

Baca juga Recap dan Review Bon Appetit, My Majesty

Episode 1

Episode 2



Posting Komentar