Di Saat Rangga (terlihat) Ga Seganteng Itu Lagi

Alhamdulillah akhirnya berhasil nonton Ada Apa Dengan Cinta 2. Ayahnya Ziqri berhasil di bujuk rayu sebagai tombo ati saya ga bisa ikutan gathering blogger Kepri di Harris Resort hari minggu tanggal 15 Mei kemarin. Karena mendadak saja, saya ga jadi woro-woroin sama para saudara ipar seperti yang sudah saya rencanakan dulu.


Eksekusinya berlangsung mulus, kami berangkat pukul 10.00 WIB dari Belakang Padang. Menyebrang ke Batam, langsung menuju Harbour Bay Mall. Iye, sengaja pilih bioskop di mall yang sepi karena ini pengalaman pertama mengajak si bocah nonton di bioskop. Selain itu walaupun di mall ini hanya tinggal beberapa tenant yang tersisa, entah mengapa perjalanan kesini selalu bisa saya ingat. Mungkin justru karena jarang pergi dan juga tidak seperti mall-mall lain di Batam yang padat banget.


Setibanya di mall kami langsung menuju Blitz Megaplex, waktu menunjukkan pukul 11.05 WIB. Saya untung-untungan saja tidak cek jadwal via web terlebih dahulu. Ternyata ada jadwal tayang AADC 2 sekitar 20 menit lagi. Tadinya sempat ragu, apakah kami berdua berpisah, Ayahnya mengajak Ziqri nonton angry bird saja. Tapi si bocah tidak antusias sewaktu ditunjukkan poster film, merchandise mug yang dijual bahkan seingat saya iklan film ini ditelevisi juga dicuekkin saja. Akhirnya kami beli 2 tiket studio yang sama karena Ziqri masih dibawah 2 tahun masih gratis.


Memanfaatkan sisa waktu, kami sempatkan makan siang dahulu. Sembari menanti pesanan selesai saya dan Ziqri juga sempat membeli cemilan dan air mineral di OG Home supermarket di lantai dasar. Sehabis membayar, saya (yang dasarnya pelupa, ditambah teakhir ke Blitz waktu hamil Ziqri nonton Amazing Spider Man 2 dengan omama) baru teringat : ada pemeriksaan tas sebelum masuk studio. Tas yang saya bawa adalah Okiedog kicik dan sudah penuh dengan segala pernak-pernik Ziqri. Begitu berjalan balik menuju restoran cepat saji, kami melewati toko mainan dan tas anak-anak. Saya ingat-ingat lagi 2 bulan lalu pernah melihat tas anak-anak yang materialnya ringan tapi durable dengan harga sesuai kantong. Saya putuskan membeli satu. Ziqri inginnya yang gambar Lightning McQueen dari Cars, tapi sayang tidak ada yang size kecil, akhirnya pilihan jatuh kepada kepala mickey mouse.


Ziqri senang senang sekali, langsung minta tasnya dipakaikan. Ia pun tidak mau digendong karena mau menyandang tasnya sendiri bahkan tidak mau dilepaskan saat di pangku makan (dan nonton). Memang dia pernah merengek minta dibelikan tas sewaktu saya ajak ke supermarket di Tanjung Balai, tapi bahannya berat dan terlihat gampang rusak.


Singkat cerita, setelah makan kami segera kembali ke Blitz. Memang hoki, mas-mas yang jaga bagian pengecekkan tas tampaknya sedang ke toilet. Jadi tiket kami kembali di cek di counter dan masuk sendiri ke studionya tanpa pemeriksaan tas. Ternyata kami sudah ketinggalan beberapa menit karena film sudah dimulai. Penontonnya sepi, hanya ada 7 orang lagi selain kami. Mungkin karena tayangnya sudah agak lama karena studio yang menayangkan Captain America : Civil War terlihat lebih ramai antrian masukknya.


Sebenarnya tiket kami adalah untuk kursi berlengan yang nyaman di posisi paling atas. Tapi kami memutuskan duduk agak ketengah bawah agar dekat tangga dan tidak mengganggu penonton lain sekiranya Ziqri minta keluar. Ketika duduk, close up wajah Rangga menyambut saya. Saya mulai membatin, faktor usia memang ga bisa bohong ya.. Nic beda banget dibanding di film AADC pertama. Kulitnya iteman mungkin karena banyak travelling (ya di Film Pendekar Tongkat Emas apalagi : keling!). Tapi warna bibirnya yang juga menghitam mungkin karena bedasarkan kabar yang beredar Ia juga perokok aktif. Big no no buat saya. Lalu pandangan saya edarkan kesebelah, melihat Ziqri duduk dipangkuan ayahnya (tetap dengan tas disandang dipunggung). Mata Ziqri berbinar tanpa berkedip, mulut mungilnya menganga. Sepertinya takjub melihat ukuran layar yang besar. Musik yang membahana juga membuat Ziqri ikutan joget-joget. Adegan pun berganti dengan banyak adegan jalan raya dan minimal ada mobilnya yang nota bene adalah favorit Ziqri. Ia menunjuk-nunjuk kelayar menyebutkan apa-apa yang dilihatnya : truk, mobil avanza (mobil Mamet, kayaknya innova ya?) dan taksi! Hahahaha. Celetukannya juga memancing tawa dari penonton diatas kami. Seru. Saya akhirnya menontonni Ziqri sambil ga henti-hentinya bersyukur. Alhamdulillah saya diberi karunia bocah kecil ngegemesin ini ;-* Saya lihat Ziqri ikut tertawa diadegan yang lucu, ikut joget di hampir seluruh soundtrack yang diputar, apalagi pas adegan Cinta and the gank clubbing.


Sayangnya jam tubuh Ziqri juga ga bisa bohong. Memang belum tidur dari pagi ditambah AC yang semriwing membuat Ziqri mulai ga betah disaat adegan lebih banyak drama dan ngobrol. Akhirnya Ia minta pulang. Huhuhu :-( dengan berat hati saya turuti, kami keluar bertiga. Ternyata sesampainya diluar studio, Ziqri yang digendong ayahnya langsung mengambil posisi dinandung untuk tidur. Ayahnya, yang pada dasarnya kurang hobby nonton bioskop menawarkan saya untuk masuk lagi. Saya girang sekali. Disitulah saya semakin merasa Rangga ga ada apa-apa gantengya dibanding suami saya Hoahahahahaaaa. (Iya ini narsis dan subjektif, soalnya akhirnya suami saya bela-belain menggendong Ziqri sepanjang film sambil mengajaknya ke pelabuhan Harbour Bay yang lumayan jauh di terik matahari tengah hari. Makasih ya mamase). Saya kembali masuk ke studio, tepat saat adegan Cinta dan Rangga sedang berbicara berhadapan yang banyak dijadikan meme ituu.. Hoahahaa


Lalu bagaimana menurut saya filmnya? Bagus, tapi, ya, ga sebagus itu juga. Menurut saya memang terasa bagus bila ditonton angkatan saya yang punya ikatan memori dengan AADC petama di masa kami SMA. Kalau belum pernah nonton AADC pertama (siapa yang belum pernah? Waduh..) tetap masih bisa menikmati koq. Para tokoh diulas lengkap walau hanya dalam dialog. Konfliknya juga sederhana meski tergolong klise. Yang saya suka sewaktu Rangga dijulukki "Rangga yang fenomenal" oleh tunangan Cinta. Ini bener banget ya.. Dulu Rangga benar-benar fenomenal. Selain itu ada "sindiran" dari Maura bahwa kisah Rangga-Cinta bagaikan serial televisi, ga selesai-selesai. Hoahahaha.. Ironi cerdas karena dari keempat pemeran wanita hanya Titi Kamal dan suami yang sering main sinetron. Lucunya dapet, Ziqri aja bisa ikut ketawa. Scriptnya yang bisa nyelipin Mamet as joker sampai mid credit scene menurut saya juga briliant idea. Terakhir saya sempat bete waktu nonton film Habibi-Ainun yang product placementnya banyak banget cenderung ga masuk akal, nah di film AADC 2 ini proporsinya termasuk pas. Sepengamatan saya, hanya produk yang menjadikan Dian Sastro sebagai bintang iklan yang ikut tampil ditambah satu merk smartphone, airline dan taksi jogja. Ga tau deh dengan kedai kopi, warung sate, bakery dan villa yang dijadikan lokasi syuting termasuk promosi juga kan ya? Positifnya karena di dukung produk air mineral banyak banget adegan minum air putih! What a good campaign. Jadi semoga yang nonton jadi makin rajin minum juga kayak saya.


Yang kurang saya sukai cuma endingnya yang terlalu cepat. Rasanya lagi asyik-asyiknya, eh tau-tau closing title nongol. Adegan kiss kiss-nya juga tidak 'sebanyak' yang diributkan blogger lain, masih relevan sama kepentingan cerita. Overall, saya masih ngasih film ini 9 bintang dari 10. Bravo AADC 2.


si bocah tepar di candid bareng poster AADC 2. Btw, waktu rame-ramenya isu pelangi, poster ini dikait-kaitkan segala.. Wallahu'alam Bi Showab



Pssst.. tapi untuk Cinta and the Gank waktu kayaknya tidak berpengaruh banyak, mereka makin kinclong. Apalagi Dian Sastro, entah kenapa mengingatkan saya akan Riri, sahabat saya, pas zaman kuliah. Mungkin style berpakaiannya atau rambutnya atau ekspresi wajahnya pas lagi berantem sama (mantan) pacar? Atau memang mbok satu itu dimata para lelaki (khususnya suaminya yaaa) memang mirip DiSas dari dulu cuman saya aja yang ga nyadar? Hoahahahaa