Beauty and the Best

Setelah memperhatikan lagi rules reading challenge yang saya ikuti di bolehkan membaca ulang novel lama, maka saya memutuskan membaca ulang Beauty and the Best ini. Sebuah karya Luna Torashyngu, penulis yang cukup produktif di jalur teenlit dan kisah roman lainnya meskipun aslinya seorang pria yang sudah bekeluarga. Yang saya, eh, adik saya punya adalah edisi cetakan pertama, menurut saya, ini lebih menarik dari cover edisi terbarunya.

Beauty and the Best

Judul Buku : Beauty and the Best

Penulis : Luna Torashyngu
Penerbit : GPU
Tebal : 298 Halaman
Terbit : Juni 2006
ISBN : 978-22-2161-1


SINOPSIS :

Ira punya semua yang diinginkan cewek seusianya: kecantikan, profesi model, kepopuleran di sekolah, serta cowok keren dan tajir. Cuma satu kelemahan Ira: kalo ulangan pelajaran eksakta, nilainya nggak pernah lebih dari empat! Ini jelas lampu kuning buat Ira, apalagi dia udah kelas tiga SMA.

Karena itu, saat Ira nerima tantangan untuk bertaruh siapa yang bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri dan dapat nilai yang lebih tinggi, teman-temannya nggak percaya. Gimana nggak? Lawan Ira adalah Kelly, cewek paling pintar di sekolah.

Tapi Ira cuek. Dengan segala cara dia berusaha memenangkan taruhan, termasuk meninggalkan dunia model, dan minta diajar privat sama Aldo, anak "aneh" dan nggak punya teman di kelas, tapi pinter banget. Ira pengin membantah mitos yang mengatakan cewek cakep tuh kemampuan otaknya payah. Ira pengen semua orang tahu bahwa model kayak dia juga bisa bersaing dengan ribuan lulusan SMA lain, dan masuk PTN terfavorit di negeri ini

REVIEW :

Cerita diawali dengan terpilih kembalinya Sussana Irayani atau yang biasa di panggil Ira sebagai seorang juara cover girl majalah remaja. Ira yang cantik dan modis terbilang sudah punya nama dalam kancah ini ditingkat nasional, meskipun aslinya ia berasal dan bersekolah di Bandung. Dalam kesehariannya, aktifitas modellingnya ini sebenarnya lumayan mengganggu prestasi akademisnya. Hal ini pun sebenarnya cukup dirasakan oleh Ira, namun dia belum cukup berani mengakuinya bahkan dihadapan Kekasihnya, Reza atau sahabat dekatnya, Eka, Olia dan Upi, maupun keluarganya yang terdiri dari papa, mama dan bang Ical.

Hingga suatu hari kesalahpahaman akibat bersenggolan mobil dengan Kelly, salah seorang siswi paling pintar di sekolah membuat Ira nekat menerima tantangan untuk membuktikan bahwa kecantikan tidak selamanya berbanding terbalik dengan kepintaran. Pertaruhan yang dipilih pun cukup sulit, pemenangnya ialah siapa yang diterima di universitas dengan passing grade tertinggi dengan melalui tes masuk nasional. 

Ira berusaha menata hidupnya khususnya di bidang pelajaran, awalnya Ia mengumumkan dengan sungguh-sungguh akan berhenti sejenak dari dunia model. Bersamaan dengan ini, kekasihnya Reza kedapatan seligkuh, sehingga Ira semakin fokus. Selanjutnya Ia minta bantuan Olia untuk mengajarinya. Sayangnya setelah beberapa kali belajar bersama, Olia merasa bahwa agar Ira berhasil, Ira harus mendapat bantuan dari seseorang yang memiliki kemampuan yang hampir setara dengan Kelly, dan orang tersebut ialah Aldo, si juara dua umum yang memang sekelas dengan mereka. Aldo yang awalnya menolak, akhirnya pun setuju setelah melihat kesungguhan Ira. Interaksi mereka pun bergulir, Ira menjadi semakin mengenal sosok Aldo yang dari luar terlihat nerd dan pendiam, ternyata sangat baik hati. Di bawah bimbingan Aldo, mampukah Ira mengalahkan Kelly?

------------------
Saya suka buku ini karena megingatkan saya akan masa-masa SMA, memang seusai dengan setting ceritanya. Selain itu judulnya juga sangat eyecatchy, penokohan juga cukup kuat, dengan si nerd Aldo sebagai favorit saya dan Kelly yang jenius, bahkan memiliki kemampuan mempelajari berbagai alat musik hanya dengan memperhatikan orang lain memainkannya. Juga pesan mendalam yang dikandung di dalamnya : jangan hanya memadang orang lain dari penampilan luar semata dan bagi para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah, sesibuk apapun kegiatan sampingan yang dimiliki, jadikan pelajaran sekolah sebagai fokus utama. Berkarir di bidang modelling atau katakanlah entertaimen lain memang sangat menjanjikan di Indonesia ini, tetapi tidak semuanya dapat menyeimbangkan waktu dengan pendidikan. Terakhir, bermimpi saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan usaha, tetapi jangan biarkan impian terkubur hanya untuk menyenangkan orang lain.

Segi kelemahannya menurut saya adalah ceritanya memang gampang di tebak dan karena yang saya baca adalah cetakan pertama masih terdapat beberap typo dan pengulangan kata, tetapi tidak terlalu mengganggu.

Dari keseluruhan cerita, quote yang paling memorable buat saya adalah :."Ada dua jenis orang pinter. Pinter karena rajin dan tekun belajar, dan pinter karena dia emang dilahirkan demikian." Soalnya ini persis nasihat orang tua saya. Hoahahaha.. Tapi makna versi sebenernya untuk saya dan adik tuh gini : Sebenaranya kami sudah di karuniai kepintaran dari lahir (Alhamdulillah bukan narsis) tapi kami kurang rajin. Jadinya prestasi kami ya segitu-segitu saja.

Overall, saya berikan buku ini 4 bintang di akun goodreads saya. Saya rekomendasikan untuk anak SMA yang sedang galau menentukan arah masa depan.