[How To] 9 Cara Hemat Membaca Buku

[How To] 9 Cara Hemat Membaca Buku


Seharusnya postingan ini saya publish di hari Minggu, tanggal 23 April kemarin, saat merayakan hari buku sedunia. Terus koq kelewatan? Ya enggak apa-apa, habis gimana dong, di tanggal tersebut Alhamdulillah kami sekeluarga menyebrang Ke Batam, pulangnya sudah malam jadi saya belum sempat mengedit. Keesokan harinya lagi, saya menghadiri acara plus keluarga dari Batam datang berkunjung. Akhirnya, baru ke publish hari inilah ya..

Sebagai orang yang memiliki hobby membaca, membeli buku masuk dalam list pengeluaran bulanan saya sejak kelas 2 SMA, ketika saya mulai mengatur keuangan sendiri. Jumlahnya tidak besar, tetapi tentu saja bila dikumpulkan akan menjadi lumayan. Ibu saya dulu pernah protes, katanya mending uangnya dibelikan baju baru atau makanan. Kalau soal makanan saya setuju saja, tapi dibandingkan untuk penampilan saya memang memilih untuk membeli buku.

Semakin hari, harga buku  juga semakin mahal. Sekedar flashback, contoh yang saya ingat, saya membaca komik sejak harga per eksemplar masih Rp 3.000,- lalu naik menjadi Rp 3.300,-; Rp 4.500,-, Rp 6.000,- ; Rp 7.500,- ; Rp 10.500,- ; Rp 12.000,- ; Rp 14.500,- ; Rp 17.500,- ; Rp 20.000,- hingga sekarang mentok di Rp 22.500;- . Sementara begitu banyak buku yang ingin saya baca. Jadi, selain berburu buku murah di saat ada bazzar buku atau mencari versi second hand judul-judul langka, untuk menyiasatinya saya mencoba melakukan hal-hal dibawah ini untuk bisa terus membaca dengan hemat:

1. Jadi Anggota Perpustakaan

Sejak Sekolah Dasar saya selalu aktif menjadi anggota dari perpustakaan sekolah hingga perpustakaan daerah. Sayangnya saya tidak sempat mencicipi keindahan perpustakaan Soeman H.S, perpustakaan wilayah Provinsi Riau dengan gedung baru yang berbentuk buku terbuka raksasa. Dulu, saya masih berkunjung ke gedung lama di wilayah Gobah, Pekanbaru. Saat ini saya adalah anggota perpustakaan daerah Kabupaten Karimun.
Perpustakaan daerah semakin lama semakin modern, dilengkapi dengan fasilitas yang baik. Mulai dari taman bacaan anak, akses wifi gratis dan lain sebagainya. Coba kunjungi perpustakaan terdekat di daerah masing-masing.

2. Jadi Anggota Persewaan Buku

Ini juga saya lakukan sejak SD bersama seorang kakak sepupu yang lebih besar usianya. Kami meminjam komik di rental buku daerah Pasar Pusat, Pekanbaru
Saya semakin rajin menjadi member persewaan buku setelah berkuliah di Semarang, dimana jumlah rental buku memang lebih banyak dan koleksi buku barunya lebih cepat datang. Jangan gengsi menjadi anggota persewaan buku. Saya sempat berjumpa Chris Jhon, juara tinju dunia yang memang asli Semarang, sedang memilih komik silat di rental buku langganan saya.

3. Pinjam Dengan Teman / Guru / Dosen

Zaman sekolah dan kuliah, saya lumayan terbantu dengan inner circle yang sama-sama hobby membaca. Biasanya kami bisa saling pinjam. Begitu pula saat menyelesaikan skripsi, saya meminjam buku referensi yang langka dari dosen saya.

4. Ikut Giveaway Berhadiah Buku

Ini guilty pleasure saya banget. Terlebih sejak saya kembali ke daerah Kepulauan Riau dimana untuk membeli buku secara online membuat harga semakin mahal akibat ongkos kirim yang lumayan tinggi.

5. Jadi Pedagang Buku

Kegiatan yang baru saya lakoni beberapa tahun terakhir. Dengan turut menjual, saya bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari penerbit saat ada promo untuk member atau mendapatkan bonus buku.

6. Nongkrong di Kafe Buku

Sewaktu magang di Batam, tepat di gedung belakang kantor saya ada kafe buku yang baru di buka. Duh, saya senang bukan kepalang. Saya memilih membeli makan malam di kafe ini demi bisa membaca dibandingkan harus ke tempat lain. Sayangnya kafe tersebut tidak bertahan lama :(
Saat ini kafe buku semakin menjamur, terutama di kota-kota besar. Tidak ada salahnya ikut mencicipi salah satu diantaranya kan?

7. Download Aplikasi Perpustakaan Online

Pernah dengar I-jak atau Ipusnas kan? Keduanya sangat helpful dalam menyediakan berbagai jenis buku dalam berbagai genre. Untuk versi berbayar, saya sempat mencoba berlanganan Scoop.
Selama gawai yang kita miliki menunjang, maka jarak kita dengan buku gratis hanyalah satu ketikan jari.

8. "Meminta" Kado Buku

Keluarga dan sahabat dekat biasanya sudah hafal, bila ingin memberi saya kado, pilihannya antara pernak-pernik Hello Kitty atau buku bacaan yang sengaja saya dengung-dengungkan masuk wishlist saya, namun belum saya beli.

9. Ikut Book Crossing

Saya sudah lama mendengar hal ini dari seorang teman. Konsepnya kita menaruh sebuah buku yang kita sukai ditempat umum, selanjutnya buku tersebut akan diambil orang lain dan dibaca. Setelah selesai, mereka wajib meletakkannya kembali ditempat umum agar dibaca oleh orang lain. So far, saya belum pernah mencobanya, tapi kapan-kapan bolehlah jika ada satu buku saya yang bisa saya ikhlaskan 'jalan-jalan'.

book-crossing

Nah, itulah cara saya agar bisa terus memperoleh bahan bacaan dengan murah. Bahkan ada yang jatuhnya gratis hoahahaha.. Kalau teman-teman ada yang memiliki ide lainnya, boleh banget tambahkan di kolom komentar yaa...