Neng Koala : Kisah Wanita Setrong Indonesia Menempuh Pendidikan di Australia
SPESIFIKASI BUKU
Judul : Neng Koala : Kisah-kisah Mahasiswi Indonesia di Australia
Penulis : Melati, DKK
Penerbit : GPU
Tahun terbit : 2018
Tebal : 254 + XX halaman
ISBN: 9786020384009
SINOPSIS
Inilah Neng Koala!
Melanjutkan studi ke luar negeri tidak hanya penuh tantangan, tetapi juga menyajikan pengalaman yang benar-benar baru. Dalam buku ini, para mahasiswi akan membagikan kisahnya selama berburu beasiswa dan menjalani perkuliahan di Negeri Kanguru.
Jika ada niat, pasti ada jalan yang bisa ditempuh. Entah lajang, baru menikah, atau telah memiliki anak, kisah nyata ini membuktikan bahwa para perempuan mampu bertahan dalam segala hambatan. Selain itu, kita akan mendapatkan beragam informasi praktis, seperti cara beradaptasi di negeri empat musim, menjalin pertemanan di lingkungan multikultur, dan mencapai prestasi akademis.
“Dengan gaya yang mudah dicerna, buku ini bisa menjadi bekal untuk siapa saja yang bersiap-siap studi ke Australia.”
—Najwa Shihab
Jurnalis, Alumnus Melbourne Law School
“Model tuturan yang jauh dari model tulisan akademis ini sangat menyenangkan, seakan kita sedang membaca surat dari sahabat sesama perempuan, yang dari lembar ke lembar semakin menguatkan semangat. Ini bacaan wajib bagi perempuan yang sedang mengejar beasiswa studi di luar negeri.”
—Butet Manurung
Direktur SOKOLA, Alumnus Australian National University
Ladies, get ready to be inspired!
☺☺☺☺☺☺☺
Salah satu yang saya rindukan dari kegiatan saya sebelum kembali bekerja ialah saya bisa punya banyak waktu untuk membaca. Rasanya akhir-akhir ini kegiatan membaca adalah hal terakhir yang sempat saya lakukan --kecuali membaca bersama Ziqri--. Saat sedang hectic- hecticnya, tiba-tiba seorang sahabat baik saya, Mbak Menix begitu biasanya ia disapa, mengajak saya menghadiri peluncuran bukunya yang berjudul Neng Koala : Kisah-kisah Mahasiswi Indonesia di Australia.
Awalnya saya ragu sempat mengikuti kegiatan yang akan berlangsung sore hari di hari Jum'at tanggal 27 April 2018 lalu. Alhamdulillah, saya lulus mengikuti seleksi kelas Coding Mom yang diadakan Be Kraf dan jam pertemuan pertamanya tepat selesai sebelum launching buku.
Kisah Wanita Strong Indonesia Menempuh Pendidikan di Australia
Dengan bersemangat, saya dan dua rekan blogger lain yaitu Teh Lina dan Kak Yulia bergegas menumpang mobil yang kami pesan melalui aplikasi online menuju tempat acara. Lokasinya berada di Politeknik Negeri Batam (Poltek Batam), salah satu universitas paling bergengsi di Pulau Batam. Bekerjasama dengan UPT perpustakaan Poltek, ditajalah seminar, bedah buku dan sharing session dengan tema "Study Abroad? Gak Susah Koq"
Ketika kami tiba, registrasi baru dibuka. Tak lama kemudian, datanglah puluhan mahasiswa yang terlihat antusias. Wajar saja, selain Mbak Menix ada seorang pembicara lain yang turut hadir. Ia adalah Lusi Kiyoran, seorang social enterperneur yang tersohor dari Batam.
Lusi Kiyoran founder Cinderella dari Indonesia |
Mbak Lusi ialah seorang penggagas Cinderella from Indonesia, suatu kegiatan sosial yang memberdayakan narapidana wanita agar mengisi waktu dengan produktif. Mereka diajari membuat aneka pakaian dan kostum untuk boneka yang nantinya akan dijual. Profitnya akan diputar kembali untuk mereka maupun untuk charity.
Setelah pembukaan dari MC yang cukup humoris, Mbak Menix tampil sebagai narasumber pertama. Mendengarkan pemaparannya dalam berjuang memilih antara beasiswa atau kabar kehamilan yang diterimanya, membuat saya semakin salut pada beliau. Begitupun dengan pemaparan Mbak Lusi yang menceritakan inspirasi Cinderella from Indonesia didapatkanya dari short course singkat di Autralia dan juga Amerika. Alhamdulillah, saat ini beliau telah memperoleh banyak penghargaan dan boneka Cinderella from Indonesia telah menyebar hingga manca negara.
Sayangnya, saya tidak bisa mengikuti kegiatan hingga selesai karena harus kembali ke Belakang Padang. Ohya, kegiatan ini telah didahului dengan peluncuran Buku Neng Koala di Aussie Banget Corner, Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Binus) dan akan dilanjutkan di berbagai universitas lainnya, diantaranya untuk propinsi Kepulauan Riau ialah Universitas Putra Batam (UPB) dan Univeristas Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjung Pinang.
Setelah pembukaan dari MC yang cukup humoris, Mbak Menix tampil sebagai narasumber pertama. Mendengarkan pemaparannya dalam berjuang memilih antara beasiswa atau kabar kehamilan yang diterimanya, membuat saya semakin salut pada beliau. Begitupun dengan pemaparan Mbak Lusi yang menceritakan inspirasi Cinderella from Indonesia didapatkanya dari short course singkat di Autralia dan juga Amerika. Alhamdulillah, saat ini beliau telah memperoleh banyak penghargaan dan boneka Cinderella from Indonesia telah menyebar hingga manca negara.
Ruangan seminar di Poltek ini nyaris penuh, dan dari instagram Neng Koala, saya lihat, sangat antusias bertanya |
REVIEW BUKU
Buku kompilasi kisah-kisah nyata ini ditulis oleh 34 mahasiswi indoneisa yang pernah menempuh studi S2, S3, kursus singkat maupun program pertukaran pelajaran di Australia alias Oz. Berawal dari sebuah Blog, foundernya Mbak Melati mengajak teman-temannya saling berbagi kiah tentang perjuangan masing-masing dalam meraih pendidikan tingginya di Australia. Tujuannya untuk menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia agar suatu hari nanti benrniat melanjutkanpendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu agar para pembaca lelaki yang berperan sebai suami, pacar, anak, saudara, teman dan tokoh masyarakat-- bisa memahami pentingnya dukungan pribadi mereka terhadap para perempuan dalam kehidupannya agar terus mengejar mimpi-mimpinya. Hingga kejadian yang menimpa salah satu teman Mbak Melati -- terpaksa melepas tawaran beasiswa-- tidak terulang lagi.
Para kontributor, memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang masih single, sudah menikah dan membawa keluarganya turut serta atau meninggalkan keluarga di Indonesia, bahkan single parent. Benang merah dari kisah mereka sangat jelas : terlepas dari segala tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia di zaman modern ini, peluang bagi mereka untuk melanjutkan pendidikannya sangat besar.
Dengan alur narasi yang ditulis dari sudat pandang pertama para penulis, rangkaian kisah disajikan layaknya buku diary atau surat pribadi yang ditujukan kepada sahabat. Isinya sarat makna dan inspiratif, bahkan dilengkapi dengan tips-tips praktis survive hidup di Australia, mulai dari cara mendaparkan beasiswa, mempersiapkan keberangkatan bersama keluarga keluar negeri, adaptasi dengan lingkungan yang multikultur hingga nama-nama bahan masakan beserta artinya.
Saya jatuh cinta sejak halaman covernya, dengan warna pink favorit saya. Lembar demi lembar semakin membuat saya termotivasi, --meski belum terpikirkan untuk melanjutkan studi-- bahwa ada banyak perempuan hebat lain diluar sana yang berusaha menyelerasakan berbagai peran yang dimiliki, mulai dari seorang istri, ibu dan pekerja / pelajar. Saya seharusnya tidak banyak mengeluh, karena tentangan yang mereka hadapi lebih kompleks, mulai dari jauh dari keluarga dan support sistem hingga penyandang disabilitas. Kalau mereka bisa menaklukan tantangan tersebut, artinya saya juga harus bisa mengatasi tantangan dalam kehidupan saya. InsyaAllah Aamin.
Beberapa kalimat yang memorable (ini hanya sedikit dari keseluruhan isi buku yang memang quotable sekali)
"I do believe in miracle and there is always a miracle in hope"
"Bagi yang punya anak pasti tahu bahwa rencana sematang apapun bisa kandas seketika. Anak bayi dan balita mana bisa mengikuti jadwal deadline dan tugas ibunya? Kemampuan utama yang perlu dikuasai seorang ibu, terutama yang memiliki peran ganda, adalah skill improvisasi dan kemampuan untuk bersikap tenang menjelang tenggat waktu" :
Beli yaaaa.. di Gramed Rp 60.000,- saja |
Kisah menarik lainnya dapat diikuti di website Neng Koala dan sosial medianya @nengkoala.
12 komentar
Meskipun mimpi belum kesampaian untuk keluar negri lanjut kuliah, setidaknya saya tetep suka baca baca buku macam begini :D
Supaya tetap terinspirasi
Judul dan covernya memikat hati.
Iyaa nih...inspiratif banget yaa...
Semoga segera ada versi e-booknya.