Mitos Seputar Persalinan Sesar (SC) Bersama Lactamil


Sewaktu saya akan melahirkan Ziqri, secara tidak terduga, saya diharuskan melahirkan secara sesar. Saya bisa memahami betul kekhawatiran keluarga menjadi berlipat, meskipun keluarga inti saya, bisa dikatakan berasal dari dunia kesehatan. 

Memang sering kali saat ada kenalan yang kita ketahui melahirkan dengan sesar, ada perasaan lain yang terbetik dihati. Entah memikirkan kondisi si Ibu, si bayi atau bahkan keadaan keuangan keluarga. Mungkin hal tersebut dibumbui pula dengan berbagai mitos yang beredar tentang kelahiran secara Caesar / C-Section / Sectio Caesaria (SC) itu sendiri ya... Pernah denger ga sih, katanya kalau melahirkan secara sesar itu....??

☝ Anaknya kurang ada ikatan batin dengan ibunya?!
☝ Anak kurang kuat daya tahan tubuhnya dibandingkan yang lahir normal?!
☝ kesulitan untuk melaukan IMD (insiasi menyusui dini??)!

Beruntungnya saya dapat menjadi salah seorang peserta dalam Webminar yang diselenggarakan RSIA Bunda Aliyah Depok yang berkerja sama dengan Lactamil. Pematerinya ialah seorang dokter spesialis Obstectrics and Gynecology (Sp.OG) bernama dr. Iwan Satyagraha, Sp.OG. Beliau adalah seorang dokter lulusan Universitas Trisakti yang kemudian melanjutkan studinya di Shuzou University, Republik Rakyat Tiongkok. Selain itu beliau juga telah mengikuti beberapa training yang sesuai dengan bidangnya, yaitu vaginal hyterectomy training (tahun 2014), laparascopy training hingga tingkat advance (tahun 2015), hyteroscopy training (tahun 2016) dan ISUOG training (tahun 2018).

Dipandu oleh seorang moderator, dr. Iwan pada awalnya menjelaskan berbagai hal mengenai Sectio Secaria itu sendiri, diantaranya :

Apa sih Operasi Sesar / Sectio Caesaria (SC) itu?

Operasi Sesar / Sectio Caesaria ialah suatu proses persalinan dengan melalui pembedahan / insisi abdomen (laparatomi) dan uterus (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi atau berdasarkan definisi dari para ahli :
❤Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat dinding dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wikjosastro, 2000)
❤Kelahiran bayi melalui insisi trans abdominal (Bobak et al, 2004)
❤Suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding abdomen atau suatu histerotomia untuk melahirkan janin dalam uterus

tujuan operasi saesar / caesar / sectio secaria

Mengapa ada indikasi harus SC?

Ada dua faktor utama, yaitu dari ibu yang mengandung dan janin yang sedang dikandung.

A. Faktor janin
1) Bayi terlalu besar
 Saat dilakukan USG diperkirakan berat badan lahir = 4.000 gram. Penyebab bisa karena pertumbuhan janin berlebihan (macrosomia) yang disebabkan oleh ibu diabetes mellitus. Dikhawatirkan bayi sulit keluar dari jalan lahir, bila dibiarkan terlalu lama di jalan lahir akan membahayakan terhadap keselamatan janin
2) Kelainan Letak Janin
-Letak sungsang : letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas. Panggul janin merupakan kutub bawah.
- Letak lintang : bila sumbu memanjang ibu membentuk sudut tegak lurus dgn sumbu memanjang janin.
- Seringkali bahu terletak diatas PAP (Pintu Atas Panggul) yang disebut prensentasi bahu.
3) Ancaman gawat janin (fetal disstres)
Keadaan gawat janin pada tahap persalinan. Harus segera dilakukan operasi, dikhawatirkan bila ditambah kondisi ibu dengan gangguan plasenta (akibat ibu hipertensi atau kejang), serta pada tali pusat terjepit bisa jadi suplai oksigen ke janin akan berkurang yang berakibat janin mengalami kerusakan otak, bahkan sering meninggal dalam kandungan. Penyebab lainnya bila proses persalinan sulit dilakukan melalui jalan lahir.
4) Janin abnormal
Bila sedari awal telah terditeksi janin abnormal, misalnya karena kerusakan genetik dan hidrosepalus 
5) Faktor plasenta
-Plasenta previa : plasenta menutupi jalan lahir
- Solutio Plasenta : plasenta lepas
- Plasenta accrete : plasenta menempel kuat pada dinding uterus
- Vasa previa : kelainan perkembangan plasenta
6) Kelainan tali pusat
- Prolapsus tali pusat : tali pusat menumbung yaitu sebagian atau seluruh tali pusat berada di depan atau di samping bagian terbawah janin atau tali pusat sudah berada di jalan lahir sebelum bayi lahir, berisiko janin sesak nafas.
- Terlilit tali pusat atau terpelintir : aliran oksigen dan nutrisi ke janin tidak lancar.
7) Bayi kembar (multiple pregnancy / gemelli)
Kelahiran kembar memiliki risiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Bayi kembar dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan melalui persalinan alami. Hal ini diakibatkan, janin kembar dan cairan ketuban yang berlebihan membuat janin mengalami kelainan letak.


B. faktor ibu
1) Usia : Apabila ibu yang akan melahirkan pertama kali dengan usia > 35 tahun. 
Bila ibu penyakit berisiko seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan pre-eklamsia
2) Tulang panggul / Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) : ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dgn ukuran lingkar kepala janin, maka ibu tidak dapat melahirkan secara alami
3) Riwayat SC : bila jarak melahirkan kurang dari dua tahun, maka kelahiran selanjutnya dengan persalinan SC
4) Faktor hambatan panggul : Gangguan pada jalan lahir, seperti mioma / tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas yang bisa menyebabkan persalinan terhambat / macet (distosia).
5) Kelainan kontraksi : Jika kontraksi uterus lemah dan tidak terkoordinasi (inkordinate uterine
action) atau tidak elastisnya serviks sehingga tidak dapat melebar pada proses persalinan sehingga kepala bayi tidak terdorong atau tidak dapat melewati jalan lahir dengan lancar.
6) Ketuban Pecah Dini : Robeknya kantung ketuban sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi harus segera dilahirkan. karena kondisi ini akan membuat air ketuban merembes keluar sehingga tinggal sedikit atau habis.

Nah, kondisi terakhir ini yang saya alami saat kelahiran Ziqri. Jadi, bukannya karena memang ingin lahir di tanggal cantik atau permintaan suami (beneran, ada lho seseorang yang saya kenal memilih tindakan ini dengan alasan suaminya request demi keharmonisan rumah tangga heuheuheuuu). Dokter Iwan sendiri mengamini, memang ada beberapa kelebihan SC :

keuntungan operasi caesar / sectio secaria / SC

Beliau pun menegaskan tetap ada beberapa risiko yang dihadapi :
- Proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih lama dibandingkan persalinan normal.
- Luka operasi menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri. Proses pemulihannya pun tergolong lama, bisa berminggu-minggu bahkan hingga beberapa bulan. Bahkan di beberapa kasus, luka bisa menjadi keloid.
- Ibu terbatas melakukan aktivitas selama setidaknya 6 minggu setelah operasi.
- Terjadinya komplikasi akibat anestesi, seperti mual, mengantuk, pusing, sakit kepala parah, hingga
kerusakan saraf.
- Terjadinya komplikasi akibat operasi, seperti penyumbatan pembuluh darah, infeksi, perdarahan, hingga adhesi (tumbuhnya jaringan parut yang membuat organ di dalam perut menempel satu sama lain).
- Kemungkinan kembali melakukan operasi caesar di proses persalinan selanjutnya.
- Placenta previa di kehamilan selanjutnya.

Persiapan ibu dan keluarga sebelum operasi :

❤ Melakukan pemeriksaan yang teratur
❤ Melakukan persiapan mental dan fisik
❤ Istirahat yang cukup
❤ Mempersiapkan support system / keluarga
❤ Di era new normal, persiapakan perlengkapan pendukung selain segala keperluan ibu serta bayi baru lahir
❤ Komunikasi dengan dokter beserta bidan / suster yang merawat.
❤ Berdo'a


tahapan operasi caesar / sectio caesaria / Sc



bagaimana setelah operasi caesar?

Mitos Seputar Persalinan Caesar (SC)

Berikut beberapa mitos yang dibahas dr. Iwan Satyagraha, Sp.OG baik secara live di saat webminar maupun melalui whatsapp grup :

☝ Operasi Caesar membuat membuat air susu (ASI) susah keluar keluar?  .
Dokter menjawab :  Tidak benar, karena ASI tergantung pada saat si bayi mulai menyusui, sesuai dengan permintaan bayi. 

☝ Sekali operasi ke depannya sulit melahirkan secara secara normal lagi?
Dokter menjawab : Jika lebih dari 2 tahun bisa dicoba kelahiran selanjutnya dengan cara persalinan normal jika memenuhi syarat VBAC.

☝ Ibu  tidak sadar selama operasi Caesar?
Dokter menjawab : Tidak benar, persalinan dilakukan dengan bius lokal di lumbal (tulang belakang), ibu tetap sadar.

☝ Tidak memungkinkan ibu untuk melakukan kulit ke kulit dengan bayi (IMD)
Dokter menjawab : Tidak benar, karena ibu dalam keadaan sadar, serta merta ibu sudah bisa IMD

☝ Merasa gagal sebagai sebagai seorang seorang ibu dibandingkan ibu yang melahirkan pervaginam?
Dokter menjawab : Tidak benar, jutru faktor resiko tetap ada bisa jadi pula lebih besar dampaknya bagi ibu, misalnya jadwal rawat di Rumah Sakit yang sedikit lebih lama dari pada ibu yang melahirkan normal yang bisa langsung pulang dalam waktu 2 jam saja setelah melahirkan jika dinilai oleh petugas kesehatan yang menangani ibu dan anak dalam kondisi sehat.

Bekas operasi Caesar dapat menyebabkan plasenta akreta? Dan adakah hubungannya bekas sc menyebabkan nyeri saat haid?
Dokter menjawab: Benar, dapat menyebabkan plasenta akreta karena luka insisi caesar pada rahim lebih tipis dinding rahimnya dan terdapat  pembuluh darah yang banyak, sehingga plasenta si bayi lebih suka menempel di bekas luka insisi caesar karena faktor pembuluh darah yang banyak sehingga transfer oksigen, zat gizi dan sisa metabolisme  lebih lancar, tapi karena dindingnya tipis ada kemungkinan plasenta menembus terlalu dalam sehingga terjadi plasenta akreta.

Apakah Anak-anak yang lahir dari C-section memiliki lebih banyak alergi atau asma? dan bayi dari lahir SC akan memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah dibanding anak yang lahir nya normal?  
Dokter menjawab: Memang beberapa jurnal penilitian mengatakan demikian, bayi yang lahir normal pada saat di jalan lahir terpapar dengan mikroorganisme sehingga terbentuk imunitas dan anti alergi, tapi penelitian ini baru skala kecil perlu sample yang lebih besar lagi baru bisa dijadikan suatu kesepakatan medis, tapi pada umumnya bayi bayi baru terbentuk antibody dan mekanisme anti alergi sekitar 18 bulan, disinilah peran ASI yang memberikan asupan selain gizi yaitu berupa antibody dan antialergi, jadi ibu ibu yang rencana untuk hamil disarankan mempunyai gizi yang baik dari makanan atau suplemen yang cukup sebelum, selama hamil dan sesudah melahirkan, sehingga ASInya mencukupi kebutuhan si bayi.

☝ Apakah benar  setelah operasi Caesar tulang belakang itu lama pemulihannya ? 
Dokter menjawab: Tidak selalu, nyeri tulang belakang bisa diakibatkan karena efek tindakan anastesi ataupun karena terjadi herniasi pasca melahirkan. jadi sangat sedikit kejadian nyeri tulang belakang post tindakan operasi caesar, dan jika karena tindakan anastesi umumnya dalam 1 atau 2  bulan sudah baikan.

☝ Jika ada ibu hamil di daerah pelosok yang minim fasilitas medis mengalami salah satu indikasi yang bisa untuk tindakan SC contohnya bayi dengan letak Sunsang, namun indikasi tersebut secara skill dan pengetahuan tenaga medis juga masih bisa di lakukan dengan lahir normal, apakah ibu hamil tersebut secara prosedur harus segera di rujuk ke fasilitas yang lengkap untuk wajib langsung di SC ataukah boleh saja untuk lahir normal pada saat itu oleh tenaga medis yang bersangkutan??
Dokter menjawab: Jika ada resiko bisa membahayakan si janin atau ibu sebaiknya dirujuk ke fasilitas yang lengkap, misalnya janin sungsang ada kemungkinan terjadi after coming head dimana kepala tidak bisa lahir, waktunya hanya 8 menit, jika lebih janin bisa meninggal, nah sebaiknya di rujuk ke rumah sakit yang bisa melakukan pertolongan dengan SC, sampai disana tergantung keadaan persalinannya bisa dicoba lahir pervaginam, tapi jika gagal atau bahaya opsi persalinan operasi bisa dilakukan agar dilahirkan bayi yang sehat.

☝Apakah benar banyak beredar info masa pandemi, persalinan banyak secara SC, karena persalinan normal takut COVUD-19?
Dokter menjawab: Tidak benar persalinan normal tidak dapat dilakukan, asalakan ibu nya sehat
tidak terpapar virus COVID-19 bisa bersalin pervaginam. Tentu selama kehamilan dan proses kelaiharan lebih memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan medis seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

☝ Apakah Ketuban Pecah Dini menjadi indikasi untuk SC dikehamilan selanjutnya?
Dokter menjawab: ketuban pecah terjadi karena proses infeksi yang mengakibatkan selaput ketuban menjadi lemah dan pecah, atau pun bisa karena trauma misalnya jatuh atau perut ibu terbentur, soal kemungkinan terjadi lagi bisa iya kalau terjadi infeksi atau trauma, tapi bisa juga tidak terjadi lagi.

☝. Apakah operasi laparatomi karena kista pecah di saat hamil 4 minggu menjadi indikasi untuk tdak bisa melahirkan pervaginam?
Dokter menjawab: Bisa karena kalau kista itu letaknya di ovarium, di luar rahim, jadi rahim ibu tidak mengalami pelukaan sehingga masih bisa melahirkan pervaginam atau normal.

Serukan sesi QnA nya? Iya dong, terlebih lagi para penanya terbaik mendapat voucher Rp 100.000,- dari salah satu aplikasi transaksi online. Untuk yang belum dijawab pertanyaannya pun tetap gembira, karena Nutricia mengirimkan sample Lactamil Pregnasis ke masing-masing alamat peserta!! Alhamdulillah...
rasa coklat yang enak ga eneg..
Pas banget dengan saya yang insyaAllah lagi promil xixixi
Do'ain yaaaa❤❤❤❤