Kehidupan Makin Mantap Berkat Mobile App




'Khayalan' Dini Hari, 

Ingin Menciptakan Mobile App


"Sudah mau masak, Nisa? Mak, pagi betul?!" Sapa salah seorang lelaki paruh baya yang melintasi jalan di samping rumah mertua saya dengan logat Melayu yang kental.

"Hehe, iya, Wak, takut telat masuk kerja" Jawab saya, sambil menuang air bekas cucian beras dari baskom ke dalam pot tanaman

Begitu masuk ke dalam rumah, saya lihat jam masih menunjukkan pukul 04.00 dini hari. Waktu yang ideal bagi saya memulai hari dan waktu yang sama bagi Wak Fi'i, tetangga belakang rumah untuk menghabiskan harinya. Beliau berkerja sebagai seorang penambang --begitu orang-orang pulau Belakangpadang biasa menyebut para pengemudi boat pancung-- dengan rute Pulau Batam - Belakangpadang.


Mengemudikan pancung ialah mata pencarian banyak orang di Belakangpadang. Sekali jalan satu boat berukuran sedang bisa membawa 12-15 orang penumpang. Agar lebih tertib, ada paguyuban yang telah berbentuk koperasi menaungi mereka. Jadi mereka tidak bisa antri seenaknya. Ada giliran jalan yang sepanjang pengetahuan saya diatur berdasarkan sistem urutan siapa cepat datang.

Pancung atau Boat Pulau Belakang Padang - Batam PP

Sayangnya, sekali antri menunggu giliran ini waktunya tidak bisa ditentukan. Kadang lumayan lama karena menunggu penumpang yang sepi. Kadang bisa cepat juga. 

Nahasnya, sekali mereka meninggalkan pelabuhan sementara sudah seharusnya giliran mereka dan terlewat, maka harus mengantri lagi belakangan.

Bisa dikatakan, waktu para pengemudi pancung rata-rata dihabiskan untuk mengantri di pelabuhan. Tidak peduli teriknya mentari siang atau pun dinginnya gigitan angin malam. Dijalani saja, karena dengan begitu mereka bisa menghidupi keluarganya bahkan hingga membiayai putra-putri mereka hingga perguruan tinggi.

Ada perasaan haru setiap kali saya bertegur sapa dengan Wak Fi'i. Usia beliau tak lagi muda. Terbayang oleh saya, seandainya ada aplikasi semacam ojek online, yang bisa memudahkan para pengemudi pancung untuk menyusun nomor antri.

Ingin rasanya berinovasi membuat aplikasi sederhana yang cukup memberitahukan mereka nomor antrian dan perkiraan waktu menuju berangkat. Sehingga mereka bisa memanfaatkan waktu penantian dengan hal yang lebih berfaedah atau sekedar beristirahat di rumah. Toh, Belakangpadang adalah pulau kecil yang jarak dari pelabuhan ke segala penjuru terbilang dekat. Begitu ada notifikasi masuk ke gawai yang mereka miliki, mereka bisa bergegas menuju pelabuhan untuk menjalankan tugas mulianya.

❤️❤️❤️

Hidup Makin Mantap Berkat Mobile App


Ya, tak dapat dipungkiri, di masa kini, hampir semua lini kehidupan telah disentuh dengan teknologi online. Berdasarkan data dari datareportal.com pada Januari 2020 telah ada 175,4 juta pengguna internet di Indonesia. Jumlah ini meningkat 25 juta (17%) dari tahun sebelumnya. Penetrasi internet mencapai 64% dari total populasi yang berjumlah 272,1 juta jiwa. 

Penggunaan aplikasi mobile pun selaras dengan perkembangan internet dan pertumbuhan kepemilikan smartphone atau gawai cerdas lain. Semisal jam tangan cerdas (smartwatch) bahkan beberapa notebook keluaran terkini yang telah memiliki sistem operasi Chrome OS

Kita sangat fasih dan akrab dengan berbagai nama aplikasi mobile. Mulai dari aplikasi sosial media, aplikasi yang memang ditujukan untuk komersil oleh badan usaha, hingga milik instansi pemerintah. Pemanfaatan suatu aplikasi  mobile sudah tidak diragukan lagi, mendekatkan yang jauh, memudahkan yang sulit, memungkinkan yang --dulunya-- dianggap tak mungkin.

Sebenarnya, apa sih aplikasi mobile itu?

Aplikasi Mobile / Mobile App secara teknis merupakan suatu perangkat lunak sebagai hasil rancangan dengan memakai bahasa pemograman tertentu yang telah di tanam atau harus diunduh pengguna gawai melalui toko / store sesuai operating system (OS) bawaan gawai.  

Saat ini pengaplikasiannya tidak hanya terbatas pada Smartphone atau gawai lainnya melainkan sudah merambah pada smartwatch, notebook dan kompatibel dengan beberapa teknologi cerdas lainnya misalnya televisi, oven listrik, mesin cuci dan lain sebagainya


Jadi, aplikasi mobile memiliki beberapa kelebihan yang dapat membuat kehidupan makin mantap dibanding aplikasi yang hanya berbasis situs (web) biasa :


A. Bagi Pengguna 
1. Lebih Menarik dan User Friendly
Saat ini banyak aplikasi mobile memiliki user interface (UI) / antar muka dan juga user experience (UX) yang excellent. Para developer berlomba-lomba mengembangkan aplikasi mobile yang menarik minat. Mulai dari tampilan yang makin keren, fitur hebat dan berbagai kecanggihan lain.

2. Lebih Praktis dan Nyaman Digunakan
Pengguna gawai lebih praktis dalam mendapatkan informasi secara portable tanpa harus menggunakan PC atau laptop. Sepanjang ada koneksi internet, informasi dapat diterima secara up to date .

Hanya diperlukan satu aplikasi mobile untuk berbagai jenis kepentingan. Peforma cepat, karena aplikasi langsung dapat mengakses fitur bawaan gawai seperti kamera, notifikasi, GPS dan fitur lain.

3. Lebih Aman
Interaksi lebih personal karena biasanya aplikasi diakses menggunakan gawai milik pribadi, bukan seperti laptop atau PC yang seringnya diakses bersama antar anggota keluarga atau kolega.

Sebagai sistem pengamanan ekstra banyak aplikasi yang telah menerapkan sistem keamanan dua langkah. Menggunakan kata sandi / password, OTP bahkan biometrik wajah, misalnya pada aplikasi pengelola dana pensiun aparatur negara, Taspen

4. Jangkauan Lebih Cepat dan Luas
Dengan adanya teknologi notifikasi yang dapat membagikan pemberitahuan pada saat itu juga. 
Misalnya aplikasi eHac Indonesia yang diluncurkan pemerintah, lebih mudah melakukan tracking  penderita COVID-19 yang berpergian. Dengan push notification, maka semua orang yang kontak dalam waktu 14 hari dengan penderita tersebut bisa diperingatkan untuk isolasi mandiri dan mengikuti rangkaian tes.

5. Lebih Hemat 
-Ada beberapa aplikasi yang dapat berfungsi saat offline semisal beberapa game. 
-Beberapa provider layanan selular memberikan opsi mengakses gratis beberapa aplikasi media sosial seperti Facebook dan Twitter
-Bisa menghemat pengeluaran misalnya aplikasi pemesanan hotel dan penerbangan yang biasanya memberikan diskon. 
-Ada juga aplikasi yang memang memberikan cashback setiap melakukan pembayaran melaluinya.

Atau secara tidak langsung, aplikasi antrian rumah sakit yang terkoneksi dengan rujukan BPJS, sehingga menghemat waktu dan biaya menginap di ibukota provinsi bagi pasien rujukan yang berasal dari berbagai daerah.

6. Mendatangkan Keuntungan
Banyak yang memanfaatkan kehadiran aplikasi mobile seperti Instagram dan Tiktok untuk mendapatkan penghasilan. Caranya dengan menjadi influencer, berjualan, dan lain sebagainya. 

B. Bagi Pelaku Bisnis : 
1. Indikasi Bisnis Yang Progresif
Menunjukkan keseriusan pelaku usaha dalam memajukan brand dan bisnisnya. Menurut saya, ada prestise tersendiri bagi  usaha atau institusi yang telah memiliki aplikasi mobile sendiri.

2. Strategi Marketing Optimal
Menjadikan brand lebih unggul dalam memasarkan produk atau jasa dengan jangkauan lebih luas.

3. Interactive Engagement 
Pelanggan merasa lebih dilayani dengan cepat dan baik secara real time. Pada ujungnya dapat menaikkan loyalitas dan promosi oleh pelanggan yang terpuaskan.

4. Analytic Usaha Lebih Terdata
Dengan menganalisa langsung laporan dan masukan dari konsumen.

Bahasa pemograman mobile dan pemanfaatannya dalam empat tahun terakhir berdasarkan www.indeed.com


Namun bagaimanapun juga aplikasi mobile memiliki beberapa poin yang harus diperhatikan. Pengembangan suatu aplikasi mobile dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Bergantung pada kerumitan dan jenis aplikasi yang dikembangkan, bahasa pemrograman serta siapa developernya. Hal ini tentu mempengaruhi faktor sumber daya dan ujung-ujungnya ya.. biaya.

Apabila kita berkeinginan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile dan mengorder pada salah satu developer tentu biaya yang kita keluarkan tidak sedikit. apalagi apabila developer tersebut telah memiliki produk atau nama yang cukup terkenal.

Solusinya adalah dengan berusaha mengembangkan aplikasi milik kita sendiri. Tentu saja selain lebih hemat ada prospek cerah di masa depannya. Seandainya aplikasi mobil tersebut booming maka kita selaku pemegang lisensi tentu akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Eh, tapi mau aplikasi yang bagaimana? Gawai sasarannya bersistem operasi Android atau IOS? Langsung keduanya atau OS yang lain kah? Tentu harus disesuaikan dengan sistem pemograman yang mana pula? Lalu, bagaimanakah caranya agar aplikasi tersebut dapat disetujui dan mulai dipasarkan di app store  bawaan gawai?

Belajar di Dumet School

Mampu Wujudkan Mimpi Jadi Pengembang Mobile App

Dari pada pusing, lebih baik tanya pada ahlinya saja di DUMET school  yang memberikan Kursus Mobile App terbaik. Lokasinya hanya ada di Jakarta dan Depok, tidak berafiliasi dengan tempat kursus di lokasi lain. 

Keuntungan belajar di DUmet School

Di DUMET school kita akan belajar membuat aplikasi mobile dengan sistem belajar privat, satu orang dengan satu mentor. Jadi tidak bingung dengan pola belajar yang berubah-ubah meski materi dan metodenya sama.

Kita akan dibimbing step by step membuat aplikasi IOS dan Android profesional. Ada 7 kelas pembelajaran yaitu HTML, CSS,  Bootstrap, PHP & MySQL, JavaScript, Angular, Ionic fundamental dan Ionic advance hingga menghasilkan satu aplikasi serta mendapatkan sertifikat yang diakui diknas.

Kita bisa bertanya sepuasnya pada mentor yang merupakan praktisi dengan informasi teknis paling aktual. Bahkan sesi konsultasi ini berlaku seumur hidup, jadi kalau ada kesulitan saat jadi programmer aplikasi mobile, tinggal kontak DUMET school. 

Jam belajar dan waktunya pun bebas kita tentukan sesuai kesepakatan dan kebutuhan materi yang kita ambil :
biaya kurusus dumet School mobile app


Eits.. jangan merasa keberatan dulu dengan biaya kursus.. Kalau kita berada di posisi klien, coba deh kalkulasikan dulu berapa biaya untuk satu tim developer aplikasi mobile? Atau kalau tujuan kita justru menjadi ahli membuat mobile app, berapa pula keuntungan yang bisa kita raih?

Baca testimoni para peserta kursus terdahulu, semuanya merasa worth it banget, koq. Duh.. jadi makin kepingin ikuti kursus mobile app di DUMET school. Biar bisa menolong Wak Fi'i dan para pengemudi pancung di Belakang Padang☺


Teman-teman yang lain, jangan sampai ketinggalan ya.. Cek sosial media  DUMET school. Ada promosi diskon biaya kursus hingga 35%. 

Semoga, ada penemuan aplikasi mobile brilian selanjutnya oleh anak bangsa, siapa tahu bisa jadi penerus Nadiem Makariem!



Disclaimer : Artikel ini diikutsertakan dalam #LombaBlogDumet Periode Desember 2020
Sumber
-Tangkapan layar www.dumetschool.com
-https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia, diakses pada 27 November 2020
Infografis editor dan free vector : Canva