Nutrisi Ibu, Kunci keluarga Sehat dan Bahagia

 

Nutrisi Ibu, Kunci keluarga Sehat dan Bahagia

Hai Assalamu’alaikumm

Sejak aktif di aplikasi The Asian Parent Indonesia, saya yang sedang promil makin rajin ‘belajar’ lagi mengenai parenting dan kesehatan ibu-anak. Meskipun ini bukan pengalaman pertama, gap tujuh tahun sejak kehamilan pertama jelas memiliki perbedaan yang signifikan dari segi keilmuan kesehatan maupun psikologi. Ada teori yang diperbaharui dengan serangkaian bukti percobaan klinis terkini, bahkan ada beberapa metode yang sudah dianggap out of date.

Dalam rangka belajar tersebut, di Hari Gizi Nasional yang jatuh setiap tanggal 26 Januari, The Asian Parent mengadakan webminar dengan pembicara dr.  Raissa Edwina Djuanda, Sp.GK, M. Gizi. Bu dokter ahli gizi yang ga kalah cantik sama mbak Yaya si diva ituu.. Bikin makin semangat menyimak penjelasan beliau.

dr.  Raissa Edwina Djuanda, Sp.GK, M. Gizi

Webminar melalui aplikasi zoom ini terbatas hanya untuk para pendaftar yang telah menerima email konfirmasi sebelumnya. Pesertanya lumayan banyak dan aktif bertanya secara langsung. Namun sebelum itu dr. Raissa memaparkan beberapa slide yang sudah beliau siapkan, diawali dengan fakta yang tidak bisa dianggap sepele, bahwa satu dari dua ibu hamil menderita anemia! Nah, lho!

Ini saya banget huhuuuu.. Meski badan bongsor entah kenapa sejak remaja kadar hemoglobin (HB) saya selalu dibawah 11, biasanya hanya sepuluh saja. Saya tahu karena saya beberapa kali gagal saat hendak mendonorkan darah saat ada kegiatan yang diadakan falkultas dahulu. Padahal pola makan saya lumayan sehat dan saya berinisiatif mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara mandiri selama masa haid. 

Sebagaimana kita ketahui, fungsi sel darah merah ini  menjadi juru antar nutrisi dan olsigen keseluruh anggota tubuh. Kekurangan  sel darah merah (HB) tadi berakibat pada terganggunya supply gizi pada sel-sel tubuh lainnya. Lazim dikenal dengan nama anemia, ciri-cirinya mudah ditandai dengan bagian dalam bawah mata yang berwarna pucat, ujung-ujung jari yang sering terasa dingin dan yang lebih parah kadang disertai dengan pandangan berkunang-kunang hingga jatuh pingsan.

Kebutuhan Gizi Wanita

Wanita memiliki keistimewaan untuk mengandung seorang anak. Untuk itu sejak usia remaja hendaknya setiap wanita memiliki kesadaran untuk selalu menjaga pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Terutama kadar zat besi dalam darah untuk mencegah anemia. 

Setelah menikah, maka artinya setiap wanita telah siap mengondisikan dirinya untuk hamil kemudian menjadi ibu dan menyusui. Persiapan ini dengan cara menerapkan pola hidup sehat secara umum (makan bergizi, minum air yang cukup, tidak merokok, tidur teratur, berolahraga dan sebagainya).  Diharapkan cadangan nutrisi ini dapat bermanfaat untuk pembetukan janin apabila ibu mengalami gangguan makan  selama kehamilan, misalnya mual dan muntah. 


Mengapa kebutuhan ibu hamil berbeda dengan sebelum hamil?

Karena selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan energi yang diperuntukkan :

  • Menunjang metabolisme ibu dan janin
  • Pertumbuhan janin
  • Pertumbuhan plasenta ibu
  • Simpanan energi untuk pembentukan ASI

Pembentukan janin ini erat pula kaitannya dengan perkembangan otak bayi yang dimulai pada usia kehamilan memasuki usia tiga minggu. Nah, jadinya seringnya kita kebablasan,menggunakan alat tes kehamilan setelah telat haid lalu pergi ke bidan atau dokter dan baru mengetahui kehamilan setelah melewati empat minggu. Oleh karena itu diperkenankan ibu yang setelah menikah langsung mengonsumsi susu kehamilan yang memang diperuntukkan bagi yang sedang mempersiapkan kehamilan.

Meski dikatakan ada peningkatan energi selama kehamilan, sebenarnya besarnya hanya sebanyak 180 kalori di trisemester pertama dan 300 kalori di trisemester kedua, ketiga dan ibu menyusui. Jadi tidaklah benar pameo yang berlaku bahwa harus makan dengan porsi setara untuk dua orang. Ilustrasi nya dapat dilihat pada infografis berikut :

peningkatan energi selama kehamilan,  ibu butuh berapa kalori


Sehingga berat badan ibu diharapkan hanya naik sebagai berikut :

IMT ialah indeks masa tubuh ibu hamil

IMT ialah indeks masa tubuh / body mass image (BMI), cara mencarinya ialah dengan membagi berapa kilogram berat badan dengan hasil kuadrat (pangkat dua) dari tinggi badan ibu dalam meter. Ibu yang berada di kelompok IMT underweight sebaiknya menambah berat badan berkisar antara 12,5 s/d 18 Kg. Dari table, yang paling harus dicermati ialah ibu yang overweight. Kelebihan ringan sebaiknya maksimal hanya menambah 11,5 Kg sedangkan yang kelebihan berat  masksimal hanya menambah 9 Kg saja sepanjang kehamilan.

Meskipun kelihatannya sulit, pasti semua ibu bisa, selama menuurut nasihat bidan / dokter tempat periksa kandungan dan menerapkan pola diet seimbang.

pola diet seimbang

Balanced diet dan sumber bahan makanan yang mengandung mikroprotein

sumber bahan makanan yang mengandung mikroprotein

Kaitannya dengan pertumbuhan janin :


Jalan mudahnya dengan selalu menerap kan kaidah isi piringku, dimana 1/3 piring diisi karbohidrat, 1/3 piring sayur-mayur, 1/6 piring protein dan lemak serta 1/6 buah-buahan.

pembagian porsi piring GERMAS

Bagi para ibu hamil, rutinlah melakukan pemeriksaan ke puskemas, posyandu, bidan atau dokter kandungan terdekat. Selain penting untuk mengetahui perkembangan janin, kita akan mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah (TTD). Setahu saya di puskesmas dapatnya gratis, dan ibu-ibu yang cenderung kurus (dinilai dari lingkar lengan atas) sering mendapatkan bantuan susu hamil dan biskuit. Lumayan  lho ini biskutinya, saya pernah cicip, ditawari teman sesama guru, isinya selai strawberry. Manis tapi ga ngeneg, sebungkusnya cukup mengenyangkan.


Kemudian dibukalah sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan peserta  yang saya ingat dengan baik ialah:

  •  An
    Ada kemungkinan demikian, kurangi pemakaian natrium. Bila menambahkan MSG / micin maka kurangi garam hingga separuh pemakaian normal
  • Awasi selalu kurva yang ada di KMS. Selama berada di zona hijau artinya aman, namun ibu perlu berhati-hati dan terus memantau tumbuh kembang anak
  • Jika masih dibawah 6 bulan, usahakan ASI eksklusif. Ada penelitian bahwa minum teh setelah makan dapat mengganggu peyerapan zat besi. Sebaiknya minum teh saat tea-time (sore hari) dan untuk menunjang penyerapan zat besi dianjurkan makan buah-buahan yang kaya vitamic C seperti jeruk dan kiwi.

Gimana? Lumayan banget deh informasi yang saya peroleh. Intinya semakin yakin, ibu yang sehat ialah kunci keluarga yang sehat pula. Plus anak merupakan masa depan keluarga hingga bangsa Indonesia, perhatikan pemenuhan nutrisinya ya..

Ohya, kalau masih ingin berkonsultasi lebih lanjut, bisa mendatangi praktek dr. Raissa di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah. Beliau praktek setiap hari Kamis sore dan Sabtu pagi