Pilah Pilih Pasta Gigi

Pilah Pilih Pasta Gigi

Hai teman, kamu sukanya pakai pasta gigi yang gimana?

Biasa pakai merk sejuta umat?

Yang masih berbentuk pasta biasa atau pasta gigi gel?

Yang ada rasa atau aroma tertentu?

Yang ada kandungan aktif lain selain untuk membersihkan gigi saja? Misalnya diklaim bisa memutihkan gigi atau merawat gigi yang sensitif?

Terus kalau beli, biasa ukuran mini atau langsung yang jumbo untuk sekeluarga?


Hehehe.. udah kayak survey aja ya, saya nanyanya..


Bisa dikatakan, pasta gigi adalah salah satu kebutuhan dasar kita. Tak terbayangkan rasanya abai dari kegiatan menyikat gigi setiap hari, minimal dua kali. Tujuannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta semakin menambah rasa percaya diri. Ya, meskipun sekarang kita selalu menggunakan masker, tetap saja gigi yang sehat, putih cemerlang masih menjadi impian sebagian besar orang.

Untuk mencapai goal tersebut, sebelum  mencoba cara yang instan seperti veneer gigi, ada baiknya kita tetap mencoba yang alami. Selain dengan bahan-bahan yang langsung diambil dari alam, lebih mudah dengan yang sudah difortifikasi dalam pasta gigi. Berkat kecanggihan teknologi, saat ini aneka bahan alami telah menjadi salah satu kandungan bahan dalam pasta gigi, seperti siwak, mint hingga karbon aktif.

Biasanya kalau lagi belanja di supermarket besar dengan waktu agak luang, saya suka tuh, memperhatikan macam-macam jenis pasta gigi. Dari satu brand saja, ada banyak sekali variannya. Apalagi sewaktu saya tinggal di Kepulauan Riau, pasta giginya masih ditambahi dengan merk luar dari negara tetangga. 

Sebelum buru-buru ganti pasta gigi akibat melihat klaim di kemasan (atau iklan) yang persuasif, biasanya saya mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

1. Cek kandungan bahan aktif

Selain bahan utama fluoride, yang digadang-gadang mampu menjaga kekuatan gigi, apakah bahan aktif lain sesuai dengan kebutuhan gigi kita? Kalau gigi kita jenisnya sensitif kita bisa memilih pasta gigi dengan detergen yang lebih minim. Atau bila kita membutuhkan bahan pemutih, pastikan tidak abrasif dan malah bisa merusak mahkota gigi. Googling saja sebentar, informasinya di internet lumayan banyak koq.

2. Jenis

Dibanding yang biasa, pasta gigi berbentuk gel memiliki beberapa keunggulan, diantaranya lebih hemat karena teksturnya yang lebih padat tapi sekaligus terasa ringan saat digunakan. 

3. Rasa

Terkait juga dengan bahan aktif, ada lho orang yang tidak terlalu suka dengan aneka rasa atau aroma lain yang ditambahkan ke dalam pasta gigi. Bila tidak terlalu suka rasa ‘pedas’ atau menggigit yang kuat, hindari pasta gigi dengan kandungan mint yang tinggi.

4. Ukuran 

Pastikan tersedia dalam ukuran yang kita inginkan. Untuk trial, bolehlah mencoba dengan ukuran paling kecil. Kalau cocok dan ingin beli ulang, lebih baik menggunakan ukuran family, bagaimana pun lebih hemat dan lumayan mendukung mengurangi sampah kemasan.

5. Harga 

Pastikan harga masuk budget belanja ya.. Karena ada pasta gigi yang harganya berkali lipat dari harga pasta gigi biasa. Meskipun memang sesuai dengan kemampuan yang ditawarkan, tetap saja, jangan sampai kaget di meja kasir hoahahaa. 

6. Ketersediaan 

Ini adalah alasan saya mensubtitusi pasta gigi dengan harga selangit tapi paling sesuai dengan gigi saya dengan pasta gigi yang memiliki kemampuan sejenis. Tak lain tak bukan sejak saya pindah ke pulau kecil dan tidak selalu bisa berbelanja di supermarket besar. Agak sulit menggunakan pasta gigi tersebut secara kontinyu, jadi menurut saya lebih baik pilih yang mudah dicari.


Nah, teman-teman ada kisah apa dengan pasta gigi? Pernah merasa ada brand yang overclaim?  Atau malah ga nyangka, sejak pakai merk tertentu hasilnya diluar ekspektasi? Sharing yuk di kolom komentar.