Masmuki? Ismi Annisa

bahasa-asing-yang-ingin-dikuasai

Day 15 : Bahasa Yang Ingin Dikuasai

Semasa kuliah, saya pernah bergabung dalam suatu Kelompok Studi Bahasa Asing (KSBA) di fakultas. KSBA berfokus pada pengembangan bahasa asing para mahasiswa dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan itu. Ada kelas bahasa, seminar nasional -mengundang pembicara yang seru seperti Moamar Emka (Jakarta Undercover), dan lain sebagainya. Saya sendiri pernah didaulat menjadi ketua panitia pelaksana Festival Jepang di tahun ketiga saya bergabung.

Untuk kelas bahasa, sebagai mahasiswi jurusan hukum, banyak istilah yang menggunakan frasa dalam Bahasa Belanda. Bagaimanapun hukum Indonesia sebagian masih merupakan adaptasi dari Negri Kincir tersebut. 

Kami pun berinisiatif menghadirkan seorang guru yang membimbing kami satu kali seminggu mendalami Bahasa Belanda. Beliau berasal dari suatu Pusat Budaya Indonesia-Belanda / Eropa Widya Mitra yang kebetulan lokasinya dekat dengan kampus.

Selain itu, ternyata diantara sesama mahasiswa ada banyak yang ternyata adalah penggemar manga, anime dan segala sesuatu yang berbau Jepang, jadilah sekali seminggu di hari yang lain pula, kami belajar menuilskan Hiragana dan Katakana.

Sayangnya kedua bahasa tersebut tidak saya tekuni lebih lanjut. Hanya sebagai salah satu kegiatan saya untuk having fun dengan teman-teman. Akibatnya, bertahun-tahun kemudian, jelas saja saya lupa (nyaris) semua. Hoahahaha

Setelah tren drakor, saya dan adik sering banget mempraktekkan kosa kata Bahasa Korea yang lazim kami dengar. Saya baru tertarik mempelajari Hangul saat menjadi guru dan malah belajar dari seorang siswa saya yang dengan luar biasa belajar secara otodidak dari buku namun sudah sampai tahap mahir.

Sesungguhnya tidak ada satu dari ketiga bahasa diatas yang benar-benar ingin saya kuasai. Seiring bertambahnya usia, saya ingin berfokus pada dua bahasa asing saja, yaitu :

1. Bahasa Inggris

Well, as a former English Teacher, I speak English Fluenty. Saat ini saya sedang memanfaatkan hadiah lomba blog saya untuk mengikuti kelas Academic Writing dari suatu kursus bahasa Inggris online. Peserta lainnya rata-rata adalah akademisi atau peneliti, sepertinya hanya satu atau dua orang saja yang hanya ingin meningkatkan kemampuan menulis berbahasa Inggris menjadi lebih baik seperti saya.

Zubaydah-lister-kursus-online
Belajar tiada akhir...

Kelasnya sendiri tetap menarik dan asyik berkat guru kami Miss Zubaydah yang super sabar dan smart! Mungkin nanti kalau sudah selesai saya akan buat ulasannya juga di blog ini dan semoga kemampuan menulis saya benar-benar terupgrade.

2. Bahasa Arab

 Sebenarnya saya sudah lama ingin mendalami bahasa Arab. Saya ingin lebih memahami isi kitab suci yang saya baca. Keinginan itu semakin menigkat saat saya mengajar di Madrasah Aliyah.  Murid-murid saya belajar bahasa Arab empat jam dalam seminggu. Rekan yang menjadi guru mereka ialah seorang lulusan pesantren yang mampu berbicara dalam bahasa Arab dengan belasan dialek negara Timur Tengah yang berbeda. Buat saya ini sangat menakjubkan karena si bapak tidak pernah berkuliah di Arab atau luar negeri. Beliau murni belajar dari buku dan otodidak dengan banyak bercakap-cakap dengan penutur asli. Kemampuan yang sangat mumpuni ini diakui hingga menjadikan beliau salah seorang penerjemah yang dipanggil oleh Pemerintah Kota Batam ketika ada kunjungan dari kontingen negara berbahasa Arab.

Sayangnya load kerja saya tidak memungkinkan saya untuk belajar bahasa Arab kepada beliau secara serius. Saya baru mulai mencoba belajar melalui aplikasi Duolinggo saya sejak awal pandemi. Niat saya, saya sekaligus belajar bersama putra saya, jadilah saya memulai dari kelas yang paling dasar. Ternyata.. Benar-benar harus mengulang dari a ba ta. Progressnya pun lambat, membuat saya dan Ziqri yang Alhamdulillah sekarang sudah Iqra 4 menjadi lekas bosan.

Berkat blogwaking ke salah satu teman blogger, saya sudah mendapatkan informasi mengenai satu aplikasi lain yang semoga saja lebih cocok. Untuk sementara, saya dan Ziqri menghafalkan dulu kosa kata yang menjadi materi wajib siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu seperti dirinya.

Minimal, sesuai judul, Saya dan Ziqri sudah bisa berkenalan dalam Bahasa Arab. Kalau ada yang bertanya "Masmuki (siapa namamu?)" maka akan saya jawab "Ismi (nama saya) Annisa" Hoahaha

❤❤❤❤
Kalau teman pembaca, pengen bisa fasih bahasa asing apa sih?