4 Kegiatan 'Wajib' Saat Hari Libur

kegiatan-di-hari-libur

Day 18 : Kegiatan Saat Hari Libur

Well, untuk seorang enterpreneur, hari kerja dan libur bisa lebih fleksibel ya.. Ini kisah saat saya dan atau suami masih bekerja, jadi kami memang menantikan weekend (hari Sabtu dan Minggu) sebagai hari libur. Biasanya saya akan....

1. Ke Pasar Tradisional

Sebelum tren istilah food prep, saya sudah terbiasa ke pasar tradisional sekali (atau dua kali) saja dalam seminggu. Dimulai dari masa saya bersekolah dan jauh dari orang tua. Mau tidak mau saya harus menunggu hari libur untuk membeli kecukupan logistik mingguan.

Sistem perencanaannya pun kurang lebih masih sama dengan yang saya terapkan hingga saat ini. Memang benar, tidak semua orang cocok dengan cara ini. Uwak saya pun masih mengharuskan berbelanja setiap hari demi mendapatkan bahan yang benar-benar segar.

Kalau saya sih, selama saat membeli kondisi masih segar, setelah dibersihkan dan disimpan dengan baik, InsyaAllah masih tahan satu minggu. Meal plan saya prioritaskan dengan menjadikan protein sebagai acuan, misalnya :

  • Minggu : Ikan / Seafood
  • Senin : Tahu
  • Selasa : Tempe (saat membeli pilih yang masih setengah matang)
  • Rabu : Ikan / Seafood
  • Kamis : Ayam
  • Jum’at : Telur
  • Sabtu : Daging / bakso / sosis / paru / hati (biasa memang sudah dijual frozen )

Begitulah kira-kira, selebihnya saya tinggal membuat sayur atau makanan pendamping yang serasi.

2. Beberes Rumah

Sebenarnya saya itu ibarat seniman, kalau sedang membuat suatu karya di studio, kan segala peralatan berantakan hingga karya selesai baru dibereskan kembali. Sayangnya jiwa seniman saya ini tidak cocok saat terlahir sebagai anak dari kedua orang tua saya yang super rapi dan pembersih. Ya, basic ibu saya yang orang kesehatan menjadikan kedua perkara tersebut ibarat pilihan hidup dan mati Begitupun dengan ayah saya yang sejak kecil ikut saudara yang bisa terbilang kaum priayi.

Jadilah saat kecil saya sering dimarahi saat tidak langsung mengembalikan segala sesuatu pada tempatnya atau membiarkan  kamar dalam keadaan berantakan.

Untung saja, setelah ngekos saya lebih leluasa dengan jadwal beberes ini. Pada masa-masa banyak tugas atau ujian, saya akan membiarkan saja aneka buku dan kertas bertebaran. Selain efisiensi waktu, sesungguhnya saya akan lebih mudah meraih segala sesuatu saat saya mendapat inspirasi secara tiba-tiba.

Eeh, saya malah mendapt jodoh yang ternyata sebelas dua belas dengan orang tua saya Hoahaha. Mamase suami cukup rajin beberes rumah. Untungnya beliau yang memang sudah mengenal dengan baik karakter saya, tidak pernah protes mengenai kerapihan dan kebersihan rumah. Beliau memaklumi, tanpa khadimat, seorang istri harus membuat skala prioritas pekerjaan rumah dan mengurus suami serta anak.

Tentu prioritas utama saya menyiapkan keperluan keduanya dan memasak. Apalagi saat saya bekerja dan harus masuk pukul 07.00 pagi. Kegiatan bebersih harian cukup menyapu dalam rumah dan merapikan sekedarnya saja. Mengepel pun kami lakukan bergantian sesuai kebutuhan. Misalnya inspeksi yang lengket, pel bagian atau ruangan itu saja. Suami kebagian menyapu halaman di sore hari.

Selebihnya, dilakukan diakhir pekan. Mencuci dan menyetrika pakaian serta mengajak Ziqri merapikan mainannya (biasanya dia harus menyimpan mainannya setiap sebelum tidur malam, tetapi namanya anak-anak, sekali seminggu tetap harus disusun agar lebih mudah ditemukan).

 Atau saat dirasa sudah perlu, kami berdua melakukan pembersihan  rumah secara besar-besaran dan menyeluruh. Berhubung hal ini bisa menyita waktu seharian, kami harus saling mencocokan jadwal terlebih dahulu Hoahahaa. Ya, soalnya saya dan suami sama-sama memiliki jadwal akhir pekan yang cukup sibuk dengan hobby.

3. Menekuni Hobby

Ya, sebagaimana yang saya maksud diatas, akhir pekan adalah saat suami saya mengurusi hewan-hewan peliharaan beliau. Saya pun menyempatkan diri mengurusi tanaman, menyelesaikan draft tulisan yang belum selesai atau catch up Drama Korea favorit. Ohya, terkadang ada kegiatan blogger gathering yang diadakan di Pulau Batam.

4. Berlibur / Mudik ke Rumah Orang Tua

Sebelum pindah ke kampung dan sebelum pandemi, kegiatan akhir pekan favorit saya adalah mudik ke rumah orang. tua. Pulau tempat saya tinggal, memang hanya berjarak satu setengah jam saja. Saya biasa berangkat hari Jum’at sore  dan kembali pada Minggu sore. 

Kalau tidak mudik, kadangkala kami ke Batam untuk sekedar ngemall lalu berkunjung ke rumah sepupu-sepupu Ziqri.

❤❤❤❤❤

Hemh..

Standar saja ya kegiatan pengisi akhir pekan dan hari libur saya dan keluarga. Kalau teman-teman ngapain saja nih?