Anmum Emesa - Bekal Hadapi Hiperemesis Gravidarum (HEG) Saat Trisemester Pertama Kehamilan

Hiperemesis Gravidarum (HEG) Saat Trisemester Pertama Kehamilan

Hai Assalamu'alaikum.

Lama tidak berkabar ya..

Alhamdulillah, akhrinya yang dinanti-nantikan hadir juga di keluarga kecil kami. InysaAllah personilanya akan bertambah. Berita suka cita yang tentunya membawa kebahagiaan, namun yang namanya lingkaran kehidupan, tidak semua berjalan semulus yang selalu kita harapkan dan do'akan.

Cobaan itu datang dengan istilah yang keren : Hipermesis Gravidarum (HEG). Seharusnya saya tidak terkejut, kerena di kehamilan pertama, saya pun mengalami situasi yang sama. Untungnya saat ini ada Anmum Emesa untuk ibu hamil satu bulan, sebagai salah satu tambahan sumber gizi yang bisa saya andalkan. 

Apa Sih Hipermesis Gravidarum itu?

Dua kali mengalami, membuat saya mengambil kesimpulan, bahwa seorang ibu hamil akan di kategorikan Hipermesis Gravidarum (HEG) apabila mengalami mual muntah yang berlebihan. Mual dan muntah sebagaimana yang sudah lazim diketahui merupakan gejala yang wajar dialami oleh ibu yang sedang mengandung terutama di trisemester pertama kehamilan. Secara ilmiah, kondisi ini disebabkan meningkatnya hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) seiring pertumbuhan bayi dan plasenta. Konon, mulmun alias morning sickness pun berkaitan dengan semakin tinggi hormon HCG yang selaras pula dengan semakin kuatnya kondisi janin yang dikandung.

Nah, Seberapa jauh tolok ukurnya berlebihan muntahnya, diukur dari kondisi si ibu, misalnya dalam beberapa jam, muntah tidak berhenti sehingga tidak ada makanan (bahkan minuman) yang bisa di konsumsi, sakit kepala atau pusing hebat dan menunjukkan gejala dehidrasi (seperti terlihat lemas, bibir pucat dan kering, tidak buang air seni dan tidak berkeringat, serta gelisah).

Biasanya ibu-ibu yang datang dengan keluhan serupa, setelah di assesmen oleh dokter (bisa juga dengan dilakukan serangkain tes darah) akan segera dirujuk untuk memperoleh rawat inap atau minimal diberikan infus. Tujuannya agar janin tidak mengalami malnutrisi. 

Bagiamana Cara Mengatasinya?

Sejauh ini, saya berusaha berpikiran positif dengan mengendalikan rasa mual dan mengalihkan perhatian dengan melakukan hal-hal santai, seperti membaca buku atau bermain board game dengan anak saya. Saya pun menghindari pemicu stress, termasuk tidak bisa terlalu lama menatap layar gawai, mungkin kerena saya pun memiliki mata yang ada gangguan silinder, jadi akan mebuat kepala lebih cepat pusing. Kalau sudah merasa mual yang tidak tertahankan, saya mengandalkan bantuan dokter dengan minum obat pereda mual yang sudah diresepkan dan ketika qadrullah sudah merasa lemas, segera ke klinik terdekat dan diharuskan untuk diinfus, ya saya menurut saja :(

Selain itu saya selalu berusaha mengonsumsi makanan dengan porsi kecil tetapi jarak waktunya lebih berdekatan. Intinya saya berusaha memenuhi kecukupan nutrisi dan air. Pola makan harian saya saat ini:
Pukul 07.00 : Sarapan / Segelas susu
Pukul 09.30 : Buah / snack
Pukul 12.00 : Makan siang
Pukul 14.30 : Buah / snack
Pukul 18.30 : Makan malam
Pukul 21.00 : Segelas susu

Ada banyak pilihan susu untuk ibu hamil yang saat ini beredar di Indonesia, salah stau yang menjadi favorit saya adalah Anmum Emesa yang hadir dalam rasa cokelat yang enak, tidak eneg dan bisa membantu mengurangi rasa mual.  Mengandung vitamin B6 dan sumber protein serta asam folat tinggi, mendukung para ibu hamil memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

Semoga kondisi saya segera kembali fit ya.. Aamin YRA