Bumil’s Diary (1) : Review Buku #BebasTakut Hamil dan Melahirkan Karya Bidan Yesie Aprilia

 

review-buku-bebas-takut-melahirkan

Judul  : #BebasTakut Hamil dan Melahirkan , Panduan Praktis Persalinan yang Nyaman dan Minim Trauma
Penulis : Bidan Yesie Aprilia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2017 (cetakan kelima, September 2018)
Tebal : 214 halaman + sampul

Jujur saja di kehamilan pertama, saya sama sekali tidak ada membeli atau sekedar membaca (ulang) buku seputar kehamilan maupun melahirkan. Fokus saya malah lebih ke perawatan bayi baru lahir dan pola pengasuhan anak kelak. Dua topik yang lebih membuat saya insecure dan merasa perlu mengetahui segala perkembangan terbaru. Sepanjang kehamilan tersebut, saya malah banyak sekali membuka website hingga mendowload jurnal ilmiah yang berkaitan  dengan keduanya. 

Sementara itu, mengenai kehamilan (dan proses melahirkan) saya sudah merasa cukup teredukasi dengan masukan dari para tenaga kesehatan yang saya kunjungi, Ibu saya yang mantan bidan dan pengetahuan yang saya dapatkan dari deretan buku Ibu yang telah saya baca sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Iya, saya sudah rajin membaca buku-buku milik beliau setelah saya mendapatkan menstruasi. Hoahahaha… Awalnya curi-curi tetapi ternyata Ibu saya memang menganjurkan. Jadilah, sedikit banyak saya (merasa) paham hingga akhirnya saya cukup berserah diri saja kepada sang pencipta.

Satu-satunya yang menjadi concern saya adalah rasa sakit yang konon katanya selalu dirasakan saat proses persalinan. Ada sepenggal do’a yang selalu saya panjatkan semenjak hamil : “Saya tidak ingin merasa sakit saat melahirkan”. Ternyata do’a saya benar-benar dikabulkan, sayangnya ada efek lain yang ditimbulkan. Saya tidak merasakan nyeri alias gelombang cinta sama sekali huhuuhuu. Jadilah si Ziqri dilahirkan secara Caesar, karena selain  air ketuban saya sudah merembes banyak, saya memang tidak mengalami penambahan pembukaan meski telah dipancing dengan pengobatan sekalipun.

Belajar dari pengalaman pertama tersebut, akhirnya dikehamilan kedua ini, saya mulai membuka wawasan saya, bahwa tidak semua proses kehamilan dan khususnya melahirkan identik dengan rasa sakit. 

Salah satunya melaui persalinan yang mengedepankan pendekatan secara holistik (gentle birth). Yang secara prinsip diantaranya (Gentle Birth, bidan Yesie, 2013) :

1. Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus disyukuri dan dirayakan dengan penuh rasa hormat, damai dan sakral oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

2. Adanya peran keluarga terutama suami untuk meberikan dukungan mental dan spiritual.

3. Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi.

4. Kelahiran tidak harus di rumah, tetap bisa diberlakukan pada ibu yang menjalani interevensi medis selama prinsip-prinsipnya terpenuhi.

5. Napas, kondisi pikiran serta mental ibu adalah penentu utama kelancaran dalam melahirkan.

 Pas sekali, buku ini sebenarnya merupakan buku pemberian dari adik saya. Saya merasa tertarik dengan covernya yang berwarna pink dengan ilustrasi bumil dan bunda yang menggemaskan. 

Setelah membaca hingga selesai ternyata buku yang menjadi bestseller dalam kategori parenting ini,saya rasa cukup lengkap. Melalui sekapur sirihnya, Bidan Yesie menuturkan bahwa buku ini diharapkan sebagai panduan praktis yang berfokus pada proses kehamilan dan persalinan normal dengan perawatan alami, sekalipun harus mendapatkan intervensi medis.

Dibagi dalam dua bagian, yang pertama ialah Rayakan Kehamilanmu. Kebahagiaan kehamilan yang dirasakan tidak hanya berfokus pada perawatan ibu dan janin selama di dalam kandungan, melainkan langsung dengan tujuan utamanya, yaitu kelahiran yang memberikan pengalaman positif  bagi ibu, bayi dan keluarga.

Sehingga, dalam buku ini sebagai bumil kita akan mendapatkan afirmasi positif dari bidan Yesie yang kaya pengalaman dan kecakapan, diantaranya sebagai seorang yogini dan gentle prenatal yoga trainer, fertility massage practitioner, sound healing practitioner dan homeopath practitioner. Ditambah dengan banyaknya quote motivasi yang membangkitkan semangat serta pengalaman para ibu yang telah berhasil menerapkan gentle birth dalam proses persalinannya. 

Titik beratnya adalah agar para (calon) Ibu mulai menjalani perjalanan spiritual semenjak awal kehamilan. Dengan mencintai tubuh dan janin yang sedang berkembang, seorang Ibu sejatinya mempercayai kemampuan dan kebijakan tubuh (inner wisdom)  untuk bisa melahirkan dengan proses yang menyenangkan. 

Memang proses persalinan selalu penuh dengan kejutan, dengan segala kemungkinan yang terburuk sekalipun. Namun dengan serangkaian persiapan yang telah dilakukan, Ibu tetap dapat menggunakan kekuatan yang ada di dalam tubuh baik secara fisik maupun emosional.

Persiapan  fisik misalnya dengan mengonsumsi nutrisi yang diperlukan tubuh Ibu dan si bayi sesuai usia kehamilan, gerakan dan olahraga yang bisa kita lakukan selama kehamilan dan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan, ceklist persiapan mulai dari persiapan pemilihan fasilitas kelahiran hingga persiapan apa saja yang harus dilakukan suami atau pendamping kelak.

info-spesial-untuk-ayah
Buat para calon ayah, buku ini juga lumayan membantu, lho

Persiapan secara emosional dintaranya dengan diajarkan teknik relaksasi hypnobrithing, womb breathing dan penyusunan daily routine plan, birth plan yang bisa membuat Ibu semakin mantap mempersiapkan segala sesuatunya. Ada juga bonus mini coloring book yang bisa digunakan sebagai metode relaksasi atau mengisi waktu luang.

Dalam bagian kedua -Melahirkan Nyaman-, Bidan Yesie memberikan penjelasan mengenai fase kelahiran dengan bahasa yang mudah dipahami orang awam sekalipun. Mulai dari tanda-tanda jelang melahirkan hingga tiga tahap persalinan. Lengkap dengan panduan apa yang sebaiknya dilakukan maupun jangan dilakukan.

Bagian favorit saya ialah “Melahirkan Bebas dari Rasa Takut” yang membawa (calon) ibu mengeksplorasi, apa sih penyebab ketakutannya? Dan serangkaian tips untuk mengatasinya.

Jadi, buku ini sangat saya rekomendasikan bagi para (calon) Ibu. Bahasanya mudah dipahami, jelas dengan adanya point penting dan ukuran font serta layout halaman yang cukup memudahkan untuk dibaca dimana saja dan kapan saja. 

Namun, bagaimanapun buku ini hanya referensi. Kita tetap harus mengonsultasikan kehamilan pada tenaga medis yang ahli dibidangnya yang ada di dekat kita. Kabar baiknya, bagi yang tertarik membaca, sekarang buku ini juga bisa dipinjam melalui aplikasi Ipusnas.