Only Murders In The Building

only murders in the building

 Hai Assalamu'alaikum

Duh, sudah lama tidak ngeblog. Memang beberapa waktu terakhir, saya gunakan untuk berduka, mengurus segala sesuatunya dan menenangkan diri sebagai bumil. 

Mama - begitu saya memanggil uwak yang memebesarkan saya-- berpulang ke Rahmatullah sehari setelah Idul Adha. Beliau lah alasan saya dan keluarga kecil pindah ke kampung halaman ini. Setelah sekitar setahunan sempat merawatnya dan mendampingi dalam pengobatan, ternyata rencana Allah lebih indah baginya. Qadarullah, berbarengan pula dengan peningkatan kota kabupaten yang kami tempati menjadi zona merah pandemi. Papa -suami Mama- dicurigai terpapar dan harus isoman, sementara Waknga - wak saya yang nomor dua-- harus di rawat inap kurang lebih selama dua minggu akibat sesak nafas (Alhamdulillah keduanya negatif Covid-19).

Ditengah kesibukan dan segala sesuatunya, saya akui saya sempat merasa kewalahan. Pilihan yang saya ambil --untuk sementara-- adalah no sosial media life at all. Malah saya seminim mungkin memegang smart phone, kecuali saat mendampingi anak saya mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Syukurlah, saat ini saya kembali memiliki waktu luang dan bisa kembali menjalani hobby menulis dan menonton. Meski bioskop sudah kembali buka, sayangnya di kota kecil saya belum ada jaringan bioskop nasional. Senangnya saat ini pilihan aplikasi streaming nonton makin banyak, termasuk serial yang ditayangkan, cukup update dengan peluncuran asli di negara aslinya.

Salah satu yang menarik hati saya ialah Only Murders In The Building. Awalnya seperti yang saya pernah ceritakan, meskipun bukan fans berat, saya suka dengan Selena Gomez. Cukup penasaran, saat diberitakan Ia akan kembali ke layar kaca melalui serial yang akan ditayangkan sebanyak sepuluh episode di kanal  streaming Hulu. Alhamdulillah ternyata di Indonesia juga langsung ditayangkan di aplikasi Disney+ Hotstar.

Judul : Only Murders In The Building
Pemain : Steve Martin, Martin Short, Selena Gomez, Amy Ryan dan lain-lain
Platform : Disney+ Hotstar / Hulu 
Genre : Misteri, komedi
Durasi tayang: 26 -35 menit per episode setiap Jum'at



Sinopsis :

Bersetting di New York City, Amerika Serikat, disuatu petang, tiga orang asing - Charles, Oliver dan Mabel- yang tinggal di gedung apartemen yang sama, dipertemukan dalam sebuah lift. Setelah berbasa basi sejenak, naiklah pula seorang pria berpenampilan eksekutif muda yang sibuk dengan telefon genggamnya.

Setelah mereka kembali ke hunian masing-masing, ternyata ketiganya merupakan penggemar siaran podcast (siniar) misteri terkenal. Ditengah keasyikan menyimak podcast bersambung mengenai suatu pembunuhan, alarm kebakaran berbunyi dan ketiganya terpaksa turun. Tak disangka, mereka kembali bertemu di kafetaria dekat gedung dan duduk disatu meja karena penuh. Kemudian, bersama-sama mereka melanjutkan mendengar siniar sekaligus mengungkapkan pendapat mereka  masing-masing mengenai penyelidikan kasus yang sedang diperbincangkan. 

Lebih mengejutkan, disaat ketiganya sudah diizinkan pulang, mereka mendapatkan informasi, bahwa saat alarm kebakaran berbunyi telah terjadi bunuh diri yang dicurigai sebagai pembunuhan di gedung apartemen mereka, dan korbannya ialah Tim Kono, pria muda yang baru saja satu lift dengan mereka beberapa jam sebelumnya!

Jadilah mereka bertiga --dengan latar belakang Charles yang mantan aktor serial detektif, Oliver yang seorang sutradara Broadway dan Mabel yang hobby menggambar -- menggabungkan kemampuan mereka untuk menguak misteri tersebut sambil membuat podcast misteri mereka sendiri. 

Review : 

Dari sinopsisnya, saya semakin penasaran. Sebagai penggemar berat genre misteri, saya merasa akan semakin seru saat dua aktor komedi kawakan Steve Martin dan Martin Short berupaya memecahkan suatu kasus selaku detektif. Ditambah dengan Selena Gomez yang semakin saya akui spontanitas lucunya setelah sempat menyimak beberapa episode reality show memasak terbarunya, Selena and Chef di kanal HBO Go. 

Ternyata tebakan saya tidak meleset. Chemistry dan interaksi ketiganya lumayan  menghibur, meski kurang behasil membuat saya sampai LOL banget. Bisa jadi karena beberapa humornya memang sesuai selera saya yang kurang suka komedi slapstick, tapi lebih ke punchline yang  harus dipikir dulu baru ketemu letak kelucuannya. Ya, karena tenyata pencetus ide serial ini adalah Steve Martin yang memang seorang stand-up komedian terkenal.

Tidak melulu soal komedi, ada topik kuat mengenai gap usia yang cukup jauh antara Charles dan Oliver dengan Mabel yang masih berusia diakhir 20an. Ditambah cara pandang mereka dalam memandang kehidupan yang ditegaskan melalui kisah mereka masing-masing dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan yang tidak selamanya mulus. Charles adalah seorang aktor veteran yang kurang laris setelah drama detektifnya Brazzos selesai ditayangkan di era 70-80an. Oliver yang mendapuk dirinya sebagai produser acara siniar mereka, sejatinyapun sedang dililit masalah keuangan.

Hingga saat ini baru tayang lima episode dari sepuluh yang direncanakan. So far, so good. Saya ga sabar menantikan episode selanjutnya.