Pendapat Kurang Populer Tentang Puasa Saat Pandemi
Pendapat Kurang Populer Tentang Puasa Saat Pandemi
Terasa tak terasa, tahun ini kita akan melalui bulan Ramadan dengan pademi Covid-19 untuk yang ketiga kalinya. Tiga tahun merupakan waktu yang terbilang cukup lama, seharusnya tidak ada alasan lagi untuk bersikap apatis.
Sebagai mahkluk yang berakal budi, telah cukup juga waktunya untuk kita -umat manusia- untuk beradaptasi. Termasuk beradaptasi untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan baik.
Meski banyak kerugian yang ditimbulkan, sebenarnya menjalankan ibadah di bulan Ramadan dalam situasi pandemi tetap ada hikmah yang tersirat maupun tersurat, sebagian diantaranya :
1. Merekatkan Kembali Hubungan
Meski banyak yang beragumen bahwa gara-gara pandemi, ruang gerak semakin terbatas bagi kita untuk bersilahturahmi (baca kumpul-kumpul) dengan keluarga besar, kerabat dan teman, kenyataannya di rumah saja bisa merekatkan hubungan antar anggota keluarga inti.
Tak usahlah jauh-jauh memandang kehidupan di kota besar yang memang sangat hectic ditambah dengan faktor kemacetan jalan yang menguras waktu serta tenaga, keluarga kami yang tinggal di daerah pelosok pun turut merasakannya.
Hubungan keluarga yang lebih harmonis akan membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam menjalankan ibadah.
2. Lebih Fokus Beribadah
Di saat masih bekerja dan sedang menjalankan puasa pun kesempatan untuk berghibah semakin diminimalisir karena disarankan untuk tidak berdekatan.
Kurangnya undangan buka bersama, membuat saya bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah sunnah Shalat Tharawih berjamaah di masjid. Meski ada kegiatan bukber yang menyediakan lokasi untuk shalat berjamaah, tidak dapat dipungkiri kebanyakan hanya mengerjakan yang wajib saja yaitu Shalat Magribh dan Isya.
3. Lebih Bisa Berhemat
Hemat disini maksudnya untuk pengeluaran yang sekunder ya.. Misalnya selama ini setiap hari jajan ta'jil di pasar kaget, demi menghindari kerumunan, mulai bikin sendiri di rumah. Atau bisa menghemat iuran bukber, dari yang biasanya hopping dari satu komunitas ke circle lain di hotel atau resto ternama, bisa diganti di rumah salah satu member dengan jumlah tetamu yang lebih terbatas.
Dalam skala pengeluaran yang lebih besar, bagi yang biasa memanfaatkan liburan lebaran untuk berjalan-jalan, banyak yang jadi mengurungkan niat.
Ya, tapi kan bosen, butuh healing..
Cara healing bisa bermacam-macam selain travelling.. Tinggal sesuaikan saja dengan keadaan kita masing-masing.
4. Ajang Musabah Diri
Selaras dengan esensi Ramadan yang bertujuan untuk menghapus dosa, alangkah baiknya kita benar-benar introspeksi diri terlebih dahulu. Memahami kesalahan dan kekurangan diri sendiri agar bisa bertobat dan memperbaikinya di masa yang akan datang. Pandemi membuat sebagian besar dari kita tersadar pula bahwa kematian itu sesunguhnya sangat dekat.
5. Lebih Disiplin
Dalam setiap aspek kehidupan, terutama kita selalu berusaha untuk hidup lebih bersih dan sehat. Ideal sekali dilakukan sambil berpuasa agar tercapai jiwa dan raga yang sama-sama sehat.
Itulah sekelumit hikmah yang bisa saya petik dari menjalankan ibadah puasa Ramadan ditengah pandemi dua tahun sebelumnya. Yuk, bisa yuk.. tahun ini lebih ikhlas dan semangat berpuasa serta menjalankan ibadah lainnya di bulan Ramadan.
1 komentar