Kuliah Di Undip? 10 Alasan Pendukung, Wajib Tahu




Tak kenal maka tak sayang, mungkin begitulah yang saya rasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Semarang, Jawa Tengah.


Ada rasa sedikit menyesal karena diterima 'cuma' di universitas yang Saya jadikan pilihan kedua. Ternyata benar adanya, bahwa takdir Allah merupakan yang terbaik asal kita mau membuka hati dan mengambil hikmah.


Ternyata Undip merupakan pilihan yang tepat bagi Saya. 


1.  Reputasi Kampus Top

Undip merupakan salah  kampus terbaik dan terfavorit di Indonesia. Bahkan masuk kedalam jajajaran 1.000 kampus terbaik di dunia.


Meski saya akui nama Undip belum seterkenal beberapa universitas negeri lain di Indonesia tetapi sesungguhnya Undip sangat difavoritkan oleh banyak orang.


2. Pilihan Jurusan dan Jenjang Pendidikan Cukup Lengkap

Saat saya berkuliah di tahun 2004, banyak jurusan yang masih jarang ditemui di Universitas lain. Misalnya jurusan D3 Perpustakaan. Fakultas dan program studi yang ada pun terus berkembang, misalnya Kesehatan Masyarakat yang resmi menjadi Fakultas sendiri selama masa saya berkuliah. 


Saat ini, ditelisik dari laman web resminya tercatat ada 11 fakultas, vokasi dan pascasarjana serta meliputi 120 program studi.


3. Jalur Tes Masuk

Ada beberapa jalur tes masuk menuju strata satu Universitas Diponegoro. Tingga dipilih sejak masih berada di jenjang Sekolah menengah atas. Untuk yang berprestasi ada jalur Penerimaan Seleksi Siswa Berpotensi (PSSB) dan Jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) .


Bagi yang berani bersaing ada ujian masuk atau UM UNDIP, SNMPTN dan SBMPTN 


4. Biaya Kuliah dan Hidup Relatif Hemat

Berlokasi di Semarang, biaya hidup yang bisa digunakan oleh para mahasiswa relatif hemat terlebih baru-baru ini saya mengetahui bahwa Undip sendiri telah memiliki sebuah rusunawa untuk penginapan mahasiswa. Harganya pun lebih hemat dibandingkan bila kita menyewa kos-kosan secara mandiri.


Juga dipengaruhi melalui jalur tes masuk yang kita ikuti. Namun sebagai salah satu universitas negeri menurut saya biaya berkelanjutan tetap masuk relatif murah. Undip juga menawrkan banyak beasiswa bagi para mahasiswanya. Beasiswa tersebut ada beberapa yang merupakan beasiswa jalur prestasi dan ada juga beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kesulitan ekonomi.


5. Suasana Kuliah Menyenangkan

Suasana kuliah di Semarang yang tidak terlalu ramai membuat para mahasiswa bisa lebih fokus dalam belajar. Selain itu tidak terdapat gap atau perbedaan yang mencolok antara mahasiswa yang berasal dari daerah maupun mahasiswa yang berasal dari kota-kota besar. 


Suasananya begitu guyub dan sangat kekeluargaan. Di setiap fakultas juga terdapat beberapa kegiatan kemahasiswaan yang semakin mempererat hubungan antar sesama mahasiswa. Undip memiliki cabang dari beberapa organisasi internasional sesuai dengan fakultasnya. Misalnya AISEC untuk para mahasiswa hukum.


Hal berikutnya bisa membuat orang tua menjadi lebih tenang ialah pergaulan di Kota Semarang yang tidak sebebas di beberapa kota besar lainnya. Pun pada zaman cyber kuliah tidak terlalu sering terjadi demonstrasi di kota ini.


6. Dosen Kredibel

Sebagian besar dosen di Undip diakui kredibelitasnya baik ditingkat regional Jawa Tengah, nasional bahkan internasional.


Selain mampu menransfer ilmu yang dimiliki dengan baik, masing-masingnya mampu bersaing di kancah profesional


Karena saya dari Fakultas Hukum, saya bangga dengan Prof. DR. H. Muladi S.H yang pernah memegang beberapa jabatan penting sebagai menteri dan Gubernur Lemhanas dan DR (HC) Hendarman Supandji, S.H yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung.


Mantan dekan saya, Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H., M.S. terpilih menjadi hakim bahkan menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2015-2017. 


7. Lokasi Kampus Terpadu yang Luar Biasa

Undip pada awalnya memiliki dua kampus. Kampus Peleburan yang terletak ditengah kota Semarang sebagai kampus tertua. Kemudian dibangun lagi Kampus di daerah Tembalang, suatu daerah perbukitan yang menuju ke arah Kabupaten Semarang.


Kampus peleburan atau yang dikenal dengan kampus bawah difungsikan sebagian besar untuk fakultas ilmu sosial seperti Hukum, Ekonomi dan Ilmu Budaya serta program Pasca Sarjana. Sementara Kampus Tembalang dipusatkan bagi program Tehknik, MIPA.


Namum akhirnya dibangun kampus terpadu yang sangat keren di wilayah Tembalang. Mengusung konsep green campus, sangat ditunjang dengan kawasan Tembalang yang masih asri. 


Seluruh mahasiswa tingkat strata satu dipindahkan ke seluruhnya di kampus Tembalang. Tembalang sendiri menurut saya saat ini telah menjelma menjadi suatu kota satelit yang mandiri. Segala pelengkap kebutuhan dapat kita jumpai di sana. Sehingga parasit tidak perlu pergi jauh lagi untuk memenuhi segala kebutuhan yang ada.


Ohya, teman-teman blogger kesehatan pasti suka meliput Rumah Sakitnya yang keren itu 


8. Kuliah Tepat Waktu Bahkan Bisa Lebih Cepat

Segala sesuatu yang saya jalani semasa kuliah terasa dipermudah. Tentu selain atas pertolongan dan kuasa Allah karena birokrasi kampus yang tidak ribet.


Meski berkuliah masih dimasa hybird atau administrasi kampus belum seratus persen online seperti masa kini, alur pengurusan segela sesuatu cukup mudah dan jelas.


Para pegawai tata usaha informatif, dosen terutama dosen wali sangat baik dan banyak membantu. Hingga ke dosen pembimbing yang mitosnya killer pun tak banyak terdengar cerita miring antara kami para mahasiswa. Paling hanya menyesuaikan jadwal dengan kesibukan para dosen tersebut. 


Sehingga dari teman sengkatan sefakultas jenjang sarjana saya yang jumlahnya nyaris tiga ratus orang, hanya segelintir yang memakai 'semester bonus' alias lebih dari delapan semester. Itupun kebanyakan yang pernah mengambil cuti untuk menuntaskan kepentingan pribadi.


9. Jaringan Alumni Kompak

Ikatan Alumni Undip tersebar di seluruh Indonesia. Baru-baru ini telah ditunjuk seseorang ketua Ika Undip yang baru. 


10. Akses Alternatif Menuju Semarang yang Beragam

Sebagai seorang anak yang merantau jauh dari orang tua, akses menuju lokasi berkuliah merupakan salah satu pertimbangan yang cukup penting. 


Bila suatu saat ada kejadiannya emergency maka bisa dikatakan Saya membutuhkan suatu cara yang tepat dan cepat untuk kembali ke rumah. Beruntungnya dari Semarang menuju ke daerah kediaman orang tua saya yaitu kepulauan Riau ada beberapa jalur penerbangan yang bisa saya tempuh. Pertama dari kota Semarang sendiri kemudian saya juga bisa menaiki pesawat alternatif dari Yogyakarta ataupun Solo. 


Pun sebaliknya apabila kita hendak menuju wilayah timur Indonesia, ada dua alternatif yaitu pertama kita bisa transit di Jakarta ataupun di Surabaya.


Cukup lengkap dengan adanya jalur kereta cepat dan tol yang menghubungkan antara Semarang dengan kota-kota besar lainnya melalui jalur Pantura maupun jalur pantai selatan.


Bagi yang masih ingin tahu keistimewaan kota Semarang, bolehlah menilik blognya seorang rekan Blogger Semarang saya ya.. Siapa tahu jadi terdorong merekomendasikan Undip bagi sanak saudara dan handai taulan.