Second Twenty


Hai Assalamu'alaikum

#Blogspedia15DaysWritingChallenge day 4, temanya adalah tentang tayangan yang inspiratif

Kali ini saya akan membahas drama Korea Selatan yang berjudul Twenty Again atau Second 20. Di negara asalnya, drama ini sebenarnya sudah tayang sejak tahun 2015, tetapi baru-baru ini ditayangkan ulang di salah satu televisi swasta nasional. Jadi masih bisa lah ya dianggap sebagai tayangan baru yang menginspirasi Saya dan mungkin beberapa orang lain khususnya wanita yang sedang mengalami problematika menyerupai pemeran utama wanitanya.

Saya sangat menyukai drama ini. Terbilang ringan, tidak terlalu menguras emosi dengan banyak makna yang bisa kita petik hikmahnya. 

Alurnya sedikit maju mundur tapi tidak sampai menimbulkan kebingungan penonton.

Diawali dari perkenalan kita terhadap sang tokoh utama wanita bernama Han No Ra. No Ra adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 38 tahun. Suaminya adalah seorang profesor di sebuah universitas dan putranya baru saja lulus SMA serta akan melanjutkan kuliah. 

Sekilas terlihat kehidupan No Ra biasa-biasa saja. Ternyata Ia dan suaminya telah sepakat untuk berpisah tetapi masih merahasiakan hal tersebut dari putra semata wayang mereka. 

Sebenarnya rencana perpisahan ini atas desakan sang suami yang merasa kehidupannya dan No Ra itu membosankan. Kim Wo Chool -suaminya adalah yang seorang profesor atau notabene-nya seorang yang memiliki kasta tertinggi di dunia pendidikan, merasa tidak nyambung dengan istrinya yang ternyata tidak melanjutkan ke bangku kuliah.

Padahal itu bukan sepenuhnya kesalahan No Ra. Ketika ia lulus SMA, tanpa sengaja ia mengandung kemudian memilih mengikuti sang calon suami melanjutkan pendidikan di Jerman. Satu pilihan yang sulit sesungguhnya, karena No Ra selalu bercita-cita menjadi seorang penari dan tampil di panggung. 

No Ra yang merasa offended kemudian berusaha untuk meningkatkan value dirinya dengan mendaftar kuliah. Tanpa disangka ternyata suaminya justru pindah mengajar ke universitas yang sama. Begitu pula putra semata wayang mereka, Kim Min Soo, yang ditolak di universitas pilihan pertamanya malah menjadi berkumpul bersama kedua orang tuanya di universitas yang sama.

Kejutannya tidak hanya sampai di sana, ternyata No Ra bertemu kembali dengan Cha Hyun Suk, salah seorang rekan satu sekolah semasa SMA. Entah mengapa Hyun Suk seolah tidak ingat padanya. 

Ohya, No Ra memilih berkuliah lagi di usia yang tak lagi muda juga sebagai bentuk janjinya pada almarhumah neneknya. Ditambah dugaan bahwa Ia terkena kanker dengan harapan hidup yang tipis, membuatnya ingin merasakan kehidupan usia 20an sekali lagi dan tanpa penyesalan.

Review


Oke, siapa di antara pembaca yang drama Korea pertamanya ialah Winter Sonata? 

Kalau iya artinya kurang lebih kita seangkatan nih. Setelah termehek-mehek abis menyaksikan Choi Ji Woo, jadi punya istimewa di hati. Hampir seluruh dramanya selalu membuat saya tertarik untuk menonton. Stairway to Heaven juga menjadi salah satu drama yang sangat berkesan meski tidak masuk jajaran Drakor favorit saya.

Jadi, menyaksikan Choi Ji Woo di 20 Again ini membuat saya seolah-olah kembali ke masa remaja. Ditambah tema penting yang diangkat di sini ialah kesempatan kedua untuk menemukan jati diri kembali. No Ra adalah seorang wanita berusaha untuk mengejar impian dan cita-citanya yang tertunda. 
 
Benar, Ia adalah seorang ibu dan pernah menjadi istri, tetapi di atas segalanya kebahagiaan dirinya sendiri pun juga suatu hal yang sangat penting. 

Saya dan banyak wanita lain juga bisa belajar dari bagaimana No Ra bersikap. Misalnya dalam menghadapi putranya yang telah memasuki usia dewasa muda. Atau buat yang sedang mengalami konflik dalam rumah tangga sedikit banyak juga bisa mengambil hikmah dari kisah rumah tangganya. 

Menjadi ibu dan istri bukan berati eksistensi kita harus dikekang. Selama kita berusaha menyeimbangkan keadaan, tak mengapa memiliki kesibukan lain. Jangan sampai terlalu fokus mengurus keluarga, ketika anak mulai dewasa dan mandiri, justru malah merasa kesepian. 

No Ra menyikapi keinginan suaminya untuk berpisah -menurut saya- dengan cara yang sangat elegan. Ia tidak clingy, Ia berusaha jujur menerima bahwa sebenarnya di antara mereka memang tidak ada kecocokan. Dan pada akhirnya bahwa saling melepaskan adalah jalan terbaik. 

Ketika pada akhirnya ketahuan bahwa ternyata suaminya berselingkuh, No Ra pun tetap tegar dan tidak merasa bahwa pada akhirnya dunianya akan runtuh. No Ra berani berterus terang pada suaminya bahwa permasalahan tidak hanya bersumber pada dirinya, melainkan memang sang suami yang punya kecenderungan narsistik dan egois.

Pun jalinan kisah cinta baru antara No Ra dan Hyun Suk terjalin perlahan. Mereka kembali menjadi teman dan akhirnya No Ra menyadari, ada orang yang sungguh menyangyangi dan peduli pada keinginannya.

Dari line up pemain, Choi Ji Woo tampil memukau sebagai No Ra. Saya ikut berempati pada dirinya. Dan saya merasa beruntung menonton drama sekarang di saat usia saya berada di kisaran yang sama. 

Lee Sang Yoon yang saat ini sedang menjadi lead di serial Pandora, terakhir kali saya menyaksikannya tuh di drama About Time. Saya merasa chemistry-nya di sini jauh lebih baik dibandingkan dengan Lee Sung Kyung di About Time 

Para pemeran lain pun tampil cukup baik. Son Na Eun yang kurang saya sukai di Ghost Doctor karena kurang ekspresif, ternyata lebih cocok berperan sebagai Oh Hye Mi, kawan sekelas No Ra yang manja dan populer serta jatuh cinta pada Min Soo. Salut juga, sebagai anggota Girl band A-Pink, seingat saya di tahun 2015 mereka sedang tenar-tenarnya, Na Eun bisa membagi waktu untuk syuting.

Kim Min Jae yang baru saja menyelesaikan drama Poong, the Joesen Phychiatrist masih terlihat belia namun sudah nampak aura calon bintangnya

Kisah tentang pencarian jati diri ini juga dialami oleh Sang Hye, asisten Hyun Suk yang ingin menjadi sutradara, teman-teman sejurusan No Ra dan juga Min Soo.

Last but not least, bila kamu saat ini berusia 30an akhir namun masih galau ingin melakukan perubahan karir atau sesuatu dalam hidup, coba deh saksikan drama ini.

Buat Saya sih ngena banget, diusia kepala tiga baru memantapkan diri jadi Mom freelancer gara-gara sering main ke Blog Sunglow Mama.