Tips Liburan Santai Ke Pantai

 


Pernah nggak sih ditanya atau ngelihat pertanyaan “this or that” liburan favoritnya ke mana? Pantai atau gunung?

Saya biasanya pasti langsung jawab pantai dong..

Sejauh saya bisa ingat, entah kenapa saya suka sekali dengan vibes pantai. Padahal,  tiga tahun pertama kehidupan saya habiskan di Muaradua yang jauh dari lautan. Setelah ikut orangtua lagi, saya hanya sekali dua kali dibawa ke Ancol.

Sewaktu masuk sekolah dasar (SD) keluarga saya pindah Pekanbaru. Karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, saya pernah ikut kendaraan antar jemput. 

Istimewanya kendaraan antar jemputnya ini pakai mobil kantor yang notabene pelat merah (ampun deh jangan ditiru) karena kami anak-anak dari para orang tua yang bekerja di kantor yang sama. 

Jadi salah seorang di antara mereka ialah anak kepala kantor wilayah (kakanwil).  Meski saya ngertinya itu anak bosnya Ayah, saya dan dia berteman baik. 

Teman saya ini punya kesenangan untuk berkhayal, jadi dia kerap mengajak kami, yang saat itu berjumlah sekitar lima atau enam orang untuk berkhayal berjamaah sepanjang perjalanan dari sekolah menuju rumah.

Salah satu khayalan yang paling memorable menurut saya ialah menghayalkan tentang rumah masa depan yang ingin kami tempati.

Waktu itu dengan kepolosan anak kelas 1 SD saya menjawab saya ingin tinggal di tepi pantai tetapi rumahnya itu tetap berada di atas bukit. 

Terdengar sangat mustahil, karena Pekanbaru berada di tengah-tengah Pulau Sumatera dan jauh dari pantai. 

Siapa nyana, belasan tahun berikutnya ayah saya beneran memilih mutasi ke Provinsi Kepulauan Riau. 

Saya pun tidak pernah membahas mengenai keinginan saya tersebut. Ternyata tanpa pengetahuan saya -karena saya sedang berkuliah di Semarang, ayah membeli lahan di lokasi seperti yang saya impikan. 

Memang jarak dari garis pantai cukup jauh, tetapi karena letaknya di atas bukit sehingga pemandangannya justru kelautan lepas. 

Saya senang sekali tinggal di daerah kepulauan. Salah satu keistimewaannya tentu saja saya bisa ke pantai kapanpun saya inginkan. 

Alhamdulillahnya begitu mendapat jodoh sama-sama orang yang menetap di pulau. Malah karena Belakang Padang itu pulau yang kecil hampir setiap sudutnya saya menemui pantai dan laut. 

Ibaratnya, kalau suntuk sedikit ya udah kita tinggal nongkrong saja di tepi laut sambil ngemil dan ngobrol.

Meskipun meskipun begitu, terkadang saya juga berkeinginan untuk mengunjungi pantai yang berada di daerah lain. Apalagi di Pulau Batam akhir-akhir ini pantainya semakin banyak yang dikembangkan. Baik dari segi fasilitas umum sampai dibangun banyak resort dan beach club

Berwisata ke pantai, biasanya banyak dilakukan di hari besar atau liburan panjang. Pantai memang memiliki pesona tersendiri. Anak-anak bisa bermain air dan berenang dengan gembira. Nggak bisa berenang pun masih bisa bermain pasir atau sekedar duduk-duduk dan menikmati angin laut.

Beberapa kali ngobrol dan tak sengaja turut mendengar keluhan dari para pengunjung pantai, Saya ingin membagikan beberapa tips dan trik agar nyantai ke pantai sukses bikin happy.

1. Cari informasi sebanyak-banyaknya

Kecuali perginya bener-bener dadakan, sebaiknya kita mencari tahu terlebih dahulu pantai mana yang ingin kita kunjungi. 

Dalam suatu daerah juga terdapat beberapa pantai yang beda-beda pengelolaannya. Ada yang dikelola oleh pemerintah daerah setempat atau swasta.

 Saat ini beberapa pengelola pantai yang ternama memiliki akun sosial media misalnya Instagram

Kita bisa menghubungi langsung untuk menanyakan segala sesuatunya. Yang paling penting ialah jam berkunjung. Karena masih ada beberapa pantai yang pengelolanya hanya menyediakan waktu sampai matahari terbenam.

Tanyakan juga fasilitas apa saja yang disediakan. Apakah ada penginapan? Lokasi berkemah atau camping? Tempat membasuh diri atau mandi dengan air bersih dan sebagainya.

Oh ya, tanyakan juga mengenai fasilitas hiburan yang disediakan. Bagaimana kebijakan untuk naik jetsky, misalnya?

Bila tidak menemukan akun sosial media maupun situs resminya, kita bisa saja membaca review di Google maps. Atau bisa saja melalui liputan di media daring atau blog orang yang pernah mengunjungi. Perhatikan pula tahun kunjungannya ya.

Bila kunjungan kita bebas waktunya, cek juga perkiraan cuaca dari aplikasi ponsel atau BMKG ya.. Idealnya ke pantai itu saat cuaca cerah atau berawan.

2. Siapkan Segala Sesuatunya

1. Kalau kita memang memiliki penyakit tertentu sebaiknya sediakan obat-obatan.

2. Bawa tabir surya ber-SPF Tinggi untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar ultraviolet dan mencegah sunburn.

Sebagai perlindungan ekstra. Gunakan topi ataupun payung jika kita cenderung tidak kuat dengan triknya mentari.

3. Bawa snack hingga makanan berat

Makanan favorit keluarga saya saat tidak membawa bekal sendiri ialah Nasi Padang. Porsinya yang jumbo cocok sekali untuk mengisi perut setelah capek seharian bermain air

4. Gunakan pakaian yang tepat. Bila ingin main air, bawa baju ganti dan tempat waterproof untuk membawa baju basahnya pulang. 

5. Bawa pelampung  buat anak seandainya tidak disediakan

6. Bawa tikar atau alas duduk lainnya.


3. Turunkan Ekspektasi

Kecuali kita mengunjungi private beach yang berbayar, turunkanlah ekspektasi.

Niat hati ingin berfoto Instagramable, apalah daya, pengunjung yang lain berdasarkan ibarat cendol. 

Pun dengan berbagai fasilitas yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau yang terlihat di foto-foto yang dibagikan oleh pengunjung lain.

Dengan persiapan yang tepat, apapun kondisi yang kita temui di lokasi pasti bisa ditoleransi.

4. Hindari Vandalisme dan Merusak lingkungan

Gunakan fasilitas umum yang tersedia dengan bijaksana. 

Bila disediakan wahana untuk camping, tanyakan dengan seksama bagaimana kebijakan mengenai api unggun. Jangan sampai keinginan kita untuk membuat api unggun di tepi pantai, cara mengganggu pengunjung lain, atau merusak lingkungan.

Bagi yang ingin melakukan snorkeling ataupun diving pastikan untuk mengikuti aturan yang berlaku. 

5. Siapkan Budget Lebih

Sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum. Ketika peak season, ada pengelola nakal yang mengupgrade harga. Mungkin tidak di tiket masuk yang menggunakan karcis resmi untuk pendapatan daerah. Tapi bisa saja misalnya di tambahan biaya parkir, atau seperti saya pernah alami saung yang biasa disewakan 20.000-an rupiah per keluarga naik hingga 5 kali lipatnya di musim liburan lebaran.

6. Awasi Barang Bawaan dan Anggota Keluarga

Jangan tinggalkan benda berharga tanpa pengawasan.

Awasi anak-anak yang berusia muda agar tidak bermain pasir hingga ke tengah atau tergulung ombak.

Nah,  demikianlah beberapa tips agar liburan ke pantai teman pembaca bisa lebih menyenangkan lagi.