12 Rekomendasi Buku Pemenang Pulitzer Prize

Duabelas  Rekomendasi Buku Pemenang Pulitzer Prize


Pulitzer Prize ialah penghargaan yang diberikan pada buku-buku berkualitas terbaik. Penghargaan ini pun sangat populer hingga banyak orang yang memburu bukunya dengan kartu kredit digital.

Kamu pun juga bisa melakukan hal yang serupa. Namun kamu perlu tahu dulu apa saja rekomendasi buku pemenang penghargaan tersebut untuk dibeli. Berikut ulasan lengkapnya.

12 Buku Pulitzer Prize untuk Dibeli dengan Kartu Kredit 

Mengutip laman pulitzer.org, penghargaan Pulitzer Prize sudah ada sejak tahun 1917. Jadi, ada banyak buku yang telah menjadi pemenangnya dan bisa kamu beli sebagai bahan bacaan di rumah. Berikut beberapa di antaranya:

  • The Goldfinch

The Goldfinch merupakan novel karya Donna Tartt yang menang pada tahun 2014. Novel ini menceritakan anak laki-laki bernama Theo yang berusia 13 tahun. Ia diangkat menjadi anak keluarga kaya setelah kehilangan ibunya.

Namun ketika dewasa, ia masuk ke dunia seni rahasia. Kisahnya yang memasuki underworld ini patut untuk diikuti meskipun novelnya cukup tebal. Selain itu, kamu juga akan bisa belajar lebih banyak tentang seni.

  • All The King’s Men

Kalau kamu penyuka novel klasik, maka kamu bisa memilih All The King’s Men karya Robert Penn Warren. Pemenang Pulitzer Prize tahun 1947 ini berisi tentang kehidupan seorang politisi bernama Willie Stark.

Dalam perjalanannya, politisi tersebut berhasil menjadi gubernur pada tahun 1930-an meskipun awalnya hanya seorang pengacara yang biasa-biasa saja. Uniknya, judul novel ini berasal dari lagu anak-anak “Humpty Dumpty Sat on A Wall.”

  • A Visit from The Goon Squad

Pemenang Pulitzer Prize tahun 2011 ini ditulis oleh Jennifer Egan. Novel ini menceritakan tentang hidup seorang mantan musisi punk rock bernama Bennie Salazar dengan karyawannya yang masih muda, yaitu Sasha.

Buku ini bisa dibeli dengan kartu kredit digital, isinya menceritakan tentang polemik yang kerap terjadi di kehidupan sehari-hari. Misalnya adalah godaan untuk menghancurkan diri sendiri.



  • Gilead

Gilead adalah judul novel kedua dari Marilynne Robinson. Novel ini pun menjadi pemenang Pulitzer Prize pada tahun 2005. Gilead sendiri bercerita tentang kehidupan tiga generasi di tengah Perang Sipil di Amerika Serikat.

Sejatinya buku ini merupakan surat dari seorang ayah kepada anaknya yang masih kecil namun tak bisa ia lihat tumbuh dewasa. Di dalamnya terdapat berbagai kisah yang menyentuh seperti cinta dan harapan.

  • Gone with The Wind

Mungkin kamu sudah pernah mendengar sebuah film berjudul Gone with The Wind. Namun tahukah kamu bahwa sejatinya film tersebut berasal dari novel dengan judul yang sama karangan Margaret Mitchell? 

Novel ini pun menang Pulitzer Prize pada tahun 1937. Ceritanya pun sangat menarik, yakni tentang kehidupan di perkebunan sebelum dan selama Perang Sipil di Amerika Serikat.

  • Arrowsmith

Arrowsmith merupakan novel karangan Sinclair Lewis dan memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 1926. Novel ini menceritakan seorang ilmuwan muda yang menjabat posisi penting di suatu komunitas ilmiah.

Namun ternyata, ilmuwan tersebut meninggalkan kehidupannya yang sukses tersebut untuk tinggal di pedesaan yang tenang di Vermont. Vermont sendiri merupakan negara bagian Amerika dengan penduduk paling sedikit sehingga cukup sepi.

  • American Pastoral

Novel ini ditulis oleh Philip Roth dan memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 1998. Isi dari novel ini adalah kisah hidup seseorang yang berasal dari kelas menengah bernama Seymour Levov.

Kehidupan tokoh tersebut menurun disebabkan oleh kondisi Amerika pada tahun 1960-an. Tak hanya itu saja, anak dari tokoh utama tersebut juga memasang bom sebagai bentuk protes kepada Perang Vietnam.

  • Angle of Repose

Novel ini menceritakan seorang sejarawan bernama Lyman Ward. Ia meninggalkan profesinya bahkan keluarganya demi kakek neneknya. Kakek neneknya sendiri tinggal di Amerika Serikat bagian barat.

Meskipun berbentuk sebuah novel, namun ceritanya didasarkan pada surat-surat yang ditulis oleh Mary Hallock Foote, seorang penulis dan seniman. Novel karya Wallace Stegner ini pun mendapatkan penghargaan pada tahun 1972.

  • An Amazing Adventures of Kavalier & Clay

Buku fiksi karya Michael Chabon ini bercerita tentang seorang seniman dan pesulap muda bernama Joe Kavalier. Ia melarikan diri dari kekuasaan Nazi di Praha pada tahun 1939.

Lalu, ia terbang ke Amerika Serikat bernama Sam Clay. Dari sinilah petualangannya dimulai. Kisah petualangannya pun dikemas dengan cukup menarik sehingga memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 2001.

  • The Hours

Buku fiksi lain yang memenangkan Pulitzer Prize adalah The Hours karya Michael Cunningham. Tepatnya, buku ini memperoleh penghargaan tersebut pada tahun 1999.

Dalam buku ini diceritakan tentang kehidupan sekelompok karakter yang berjuang terhadap cinta dan warisan. Banyak orang menganggap bahwa The Hours merupakan karya Cunningham yang paling bagus.

  • Beloved

Novel Beloved membuat penulisnya, Toni Morrison, mendapatkan penghargaan Pulitzer Prize pada tahun 1987. Hal ini disebabkan oleh indahnya cerita novel ini yang berisi tentang kehidupan mantan budak yang dihantui masa lalu.

  • The Underground Railroad

Kalau kamu menginginkan buku yang masih baru, maka kamu bisa mencoba novel yang memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 2017. Buku yang ditulis oleh Colson Whitehead ini bercerita tentang petualangan seorang wanita untuk lepas dari perbudakan.

Jadi, novel manakah yang akan kamu pilih? Jangan khawatir akan biayanya karena Kartu Kredit Digital digibank siap mendukungmu. 

Dengan digital credit card pertama di Indonesia ini, kamu bisa atur & monitor 24/7, mulai dari aktivasi Kartu Kredit Fisik digibank, pembuatan PIN, akses informasi transaksi dan penukaran Poin Rewards di Aplikasi digibank by DBS. Gratis iuran tahun pertama dan Approval dalam 60 detik. Penasaran? Klik di sini, yuk.