[ Review Film ] Big Game

film big game

Review  Big Game

Setelah punya anak ternyata saya yang memang hobby nonton, ga seidealis itu untuk melarang anak saya nonton televisi atau film sama sekali. (Mungkin ketika telah memasuki usia sekolah saya akan menerapkan apa yang orang tua saya dulu terapkan, no television in school days, but otherwise we can watch it daily.) Tapi tidak semua tontonan masa kini layak menurut saya buat anak-anak. Satu-satunya yang saya approve hanya Upin dan Ipin. Selebihnya masih perlu pengawasan dan bimbingan orang tua, apalagi Ziqri cepat nangkep dan gampang meniru. Sebenarnya, Ziqri sepertinya tidak terlalu tertarik menonton, saat ini favoritnya hanyalah video mobil remote control yang sedang berjalan dilumpur atau air. Video jenis tersebut memang tidak ada unsur edukasinya, tapi juga aman karena tidak ada unsur lain yang kurang baik juga. Harapan saya, biar bisa diajak nonton bareng, film layar lebar menjadi pilihannya, dan saya mulai mengingat-ingat film-film kenangan yang kids friendly dan saya rasa layak ditonton dengan Ziqri.

Ternyata listnya tidak panjang, sejauh ini saya hanya mencatatkan Spy Kids, Air Bud, Baby Days Out, dan beberapa yang perlu penjelelasan seperti Home Alone dan The Pacifier. Sayangnya (setahu saya) tidak ada judul film baru yang bisa masuk dalam list saya, sampai suatu malam saya yang iseng membuka televisi berlangganan dan menonton Big Game. 

Definetly ini film yang akan saya tonton dengan Ziqri dimasa yang akan datang. Premisnya sederhana, tentang seorang anak asli Finlandia bernama Oskari, yang memasuki usia puber dan diharuskan membuktikan diri dengan membawa hasil buruannya sendiri selama berkemah di hutan. Ekspektasi tinggi digantungkan pada pundaknya karena dulunya ayahnya berhasil membawa kepala seekor beruang Grizly raksasa. 

Ternyata perburuannya makin seru setelah pada malam harinya Ia menjadi saksi mata jatuhnya kapsul penyelamat. Ternyata dalam kapsul tersebut ada seorang presiden USA, yang diperankan Samuel L. Jackson! Jatuhnya pesawat Air force One yang diduga karena serangan misil musuh ternyata merupakan konspirasi tingkat tinggi. Pelakunya ialah seorang agen secret service yang merasa kecewa dengan pemerintahan presiden. Sementara itu Wakil presiden dibantu dengan direktur CIA dan seorang mantan agen CIA senior berusaha menemukan presiden dengan memberikan komando dari Washington DC.

Saya tertawa lepas sewaktu Oskari menyambungkan telepon kabel dengan ujung gelas plastik kepada Presiden Bill Moore untuk sarana berkomunikasi. Pertanyaannya khas anak-anak "Dari planet mana kamu berasal? Apakah kamu datang dengan damai?" Saya pun akan mengajukan pertanyaan yang sama seandainya jadi Oskari, karena bentuk kapsul penyelamat itu agak mirip gambaran UFO. Setelah dijelaskan mengenai dirinya, Oskari membantu presiden dan mengajaknya makan malam. Keesokkan harinya, saat para penjahat kembali mengejar, disinilah kedewasaan Oskari diuji.

Saya suka dengan film ini, mengajarkan saya bahwa ada value lain yang harus dimiliki seseorang selain keberanian, yaitu kebaikan hati. Bahwa sebagaimana yang berkali-kali diungkapkan sang presiden, kekuasaan adalah hal yang relatif, sehari sebelumnya Ia memimpin pasukan terhebat di dunia, tapi bahkan hari ini, dia tak dapat memesan pizza! Selain itu kapan lagi bisa melihat Samuel L. Jackson berperan sebagai seseorang yang tidak jago-jago amat dalam berkelahi? Seingat saya memang Ia pernah berperan sebagai orang berkursi roda dalam film Unbreakable, tapi ternyata Ia tetap tokoh antagonis terhebatnya. Akting pemeran Oskari juga keren, dan sekarang saya mengerti mengapa salah satu blogger favorit saya bilang bahwa bahasa Finland itu susah sekali. Overall, I'll give this movie 4 stars out of 5

Baca juga : Review Love, Rosie