Pantai Indah Pulau Lengkana : Serasa Main di Pantai Pribadi
Pulau Lengkana
Habis blogwalking ke salah satu kengkawan blogger yang main ke pantai, eeh malamnya sampai terbawa mimpi.
Ternyata saya kangen sekali dengan aroma laut. Lebih dari sepuluh tahun tinggal di Belakang Padang – Batam – Tanjung Balai Karimun membuat saya benar-benar suka mantai. Terutama saat tinggal di Pulau Belakang Padang yang imut- imut, membuat pantai dan laut ada sejauh mata memandang.
Nah, kali ini saya mau mengulas pantai yang ada di seberang bagian Utara Pulau Belakang Padang : Pulau Lengkana. Berada di 1 derajat 9' 35.000" Lintang Utara, 103 derajat 52' 45.000" Bujur Timur, pulau ini secara administrasi masih masuk dalam kelurahan yang sama dengan sekolah saya mengajar dulu, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam.
Baca juga : Mengajar di MA Amanatul Ummah, First Impression
Pulau Lengkana saat ini kosong dan asyik banget buat main air laut dan berenang. Pantai dengan air laut yang cukup jernih dan pemandangan pantainya salah satu yang terindah : gedung-gedung pencakar langit Singapura yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Iya, Pulau Langkana hanya dipisahkan oleh Selat Philips dan salah satu kawasan terluar yang berbatasan langsung dengan negeri singa itu. Bila hari cerah, siluet Marina Bay Sands nampak jelas sekali.
Nama pantai yang disematkan untuk garis pantai pulau ini sangat familier : Pantai Indah.
Apakah Pantai Indah Pulau Lengkana Seindah Namanya?
Saya tidak bisa menjustifikasi sendiri ya.. Ini adalah foto-foto saat saya dan keluarga datang ke Pantai Indah sekitar empat tahun yang lalu. Kamera yang digunakan pun adalah kamera ponsel BB Q10.
![]() |
Berangkat.... Ini pinjem boat pancung abang ipar buat mancing |
![]() |
Karena boat buat mancing, tidak ditambang di pelabuhan umum, melainkan di belakang rumah salah seorang kerabat |
![]() |
Jadi kita melewati perumahan dulu, dan pepohonan Bakau / Mangroove yang cukup lebat. Eh, ini buah Bakau , nanti saat bijinya pecah, sudah ada akar nafas yang langsung menancap ke tanah lumpur |
![]() |
2017 : my bare face, perginya impromtu. Dadakan banget. Cuma modal air mineral |
![]() |
Sudah mau nyampai nih, S'pore di depan mata |
![]() |
Sekitar 15 menit dengan boat bermesin. Tidak ada pelabuhan, jadi boat ditambatkan di tengah laut dengan jangkar |
![]() |
Atau bisa juga memasang sauh ke pasak kayu yang memang masih tersedia |
![]() |
Airnya cukup dalam, sekitar sedada orang dewasa |
![]() |
Garis pantainya "cuma" segini, Terbentang sepanjang tepian pulau. Kata suami saya dulu lebih luas namun lama kelamaan tergerus gelombang |
![]() |
Banyak pohon Cemara dan Bakau |
![]() |
Masih digendong : latarnya S'pore |
![]() |
Lokasi yang pas digaris khatulistiwa, membuat Pulau Lengkana cukup panas. Sekitar pukul tiga sore, matahari masih lumayan terik. Jadi gunakanlah pelindung dan tabir surya |
![]() |
Seneng banget lari-larian |
![]() |
Pasir pantainya lumayan bersih dan asyik buat berenang |
![]() |
dan main pasir |
Menurut suami saya yang asli Belakang Padang, tidak banyak perubahan yang berarti, karena memang Pulau tersebut seolah dibiarkan begitu saja. Sebenarnya sungguh disayangkan, karena diawal tahun 2000an pernah ada cafΓ© yang cukup menarik pengunjung berada di tepi Pantai Indah. Seiring berjalannya waktu dan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi akhirnya cafΓ© tersebut ditutup. Pun niatan pemerintah menjadikan Pulau Lengkana tujuan destinasi wisata belum menampakan geliatnya hingga tulisan ini dibuat.
Bagaimana Menuju Ke Pantai Indah Pulau Lengkana?
Ada dua alternatif. Bagi pengunjung dari Belakang Padang, kita bisa naik pancung dengan sistem carter. Nominalnya tergantung kesepakatan. Layaknya sekali jalan pancung ke Batam, tarifnya ialah seratus lima puluh ribu rupiah. Memang jarak ke Pulau Lengkana Lebih dekat, tetapi kita harus memperhitungkan lama waktu bila pengendara boat menunggui kita hingga kepulangan.
Alternatif kedua, dari Pelabuhan Pancung Sekupang, Batam kita bisa langsung mencarter ke Pulau Lengkana. Tentunya dengan jarak Batam-Lengkana yang sedikit lebih jauh dari Batam – Belakang Padang, tarifnya berkisar diatas dua ratus ribu rupiah sekali jalan. Jika menunggu atau minta jemput lagi, jelas tambah lagi dong ya…
Sedikit tips, di Pantai Indah terdapat mikroorganisme air laut yang bikin kaki terasa celekit atau gatal-gatal pedih. Suami saya menyebutnya “asam garam, saya pun tidak tahu nama ilmiahnya. Untuk yang kulitnya sensitif seperti saya, hendaknya lebih berhati-hati, karena tidak ada air bersih untuk membilas. Tidak ada juga ruangan tertutup untuk berganti pakaian. Jadi bawalah kain pantai yang berukuran cukup besar atau kain sarung sebagai telesan ketika hendak bertukar pakaian.
Pastikan juga untuk membawa makanan dan minuman. Sebelum pandemi, warga kampung saya kerap berjalan-jalan ke sana seminggu menjelang Ramadhan seperti ini. Masing-masing keluarga membawa makanan yang akan dimakan bersama atau apabila ada kesepakatan "topa-topa", beli bahan mentah berupa ikan atau ayam dan akan dipanggang atau bakar ramai-ramai.
❤❤❤❤❤
Last but Not Least, Ramadhan Mubarak!!
Mohon maaf kalau ada salah-salah kata ya kengkawan!!
Semoga ibadah kita selama Ramadhan dilancarkan oleh Allah SWT dan mendapatkan kemenangan yang Haqiqi.