5 Persiapan Menjalani Puasa Pertama sebagai Busui

 

BPNramadan2022

 Persiapan Menjalani Puasa Pertama sebagai Busui

Hai Assalamu'laikum.
Akhirnya saya kembali menulis di blog ini bertepatan dengan diadakannya event tahunan 30 Day Ramadan Blogging Challenge dari Blogger Perempuan Network.

Kemarin-kemarin kemana aja?
Menikmati masa-masa kehamilan yang sangat menyenangkan, eh nggak kerasa tahu-tahu bayinya sudah lahir di tanggal cantik 2 Februari 2022.

Artinya di Ramadan kali ini saya akan menjalaninya sebagai seorang ibu yang sedang menyusui atau bahasa kerennya busui.

Ini merupakan pengalaman pertama saya loh. Soalnya meskipun ini ialah putra kedua saya, dulu waktu abangnya masih ASI saja, Saya tidak puasa hanya membayar fidyah dan menggantinya di hari lain. Alasannya waktu itu karena si Abang menderita sakit yang cukup serius sehingga di bulan Ramadan tahun pertama kelahirannya, Saya dan suami bolak-balik mengantarkannya berobat hingga ke Malaysia. Faktor stres dan kelelahan membuat produksi ASI Saya menurun sementara si Abang tidak bisa mengkonsumsi susu formula karena ada intoleransi laktosa. Akhirnya ibunya yang mengalah untuk tidak berpuasa.

Baca juga : Anak Intoleransi Laktosa

Di tahun kedua mengASIhi, Alhamdulillah pada saat bulan puasa tiba si abang sudah bisa lebih mandiri berkat MPASI dan dengan ditopang susu UHT.

Jadi, sebagai busui, apa saja yang Saya persiapkan sebelum bulan Ramadan ini tiba?

1. Niat dengan Sungguh-sungguh

Ibadah itu semuanya memang tergantung dari niat. Terutama dalam hal puasa. Saya yakin, bila niatnya untuk mengejar pahala ibadah, maka insya Allah segala tantangan bisa dihadapi. Pikiran positif dan berusaha menjalankan puasa dengan pola hidup sehat akan membuat tubuh makin bugar. Korelasi akhirnya juga mendukung produksi ASi tetap stabil.

2. Cari Informasi Sebanyak-banyaknya

Berhubung para ipar saya sudah berpengalaman puasa sambil menyusui, maka Saya banyak berdiskusi dengan mereka. Bagaimana manajemen dalam mengelola asi perah, (ASIP) tips dan trik agar tidak terlalu kelelahan dan tetap menjalankan ibadah puasa dengan happy.

Selain itu saya banyak membaca artikel dan mengikuti salah satu kulgram yang diadakan oleh aplikasi The Asian Parent dengan tema agar tetap fit di bulan Ramadan.


3. Minta Dukungan dari Support System

Saya menyampaikan niat saya untuk berpuasa kepada suami dan anak sulung saya. Keduanya mendukung dengan catatan bahwa saya tidak ngoyo dalam menjalani ibadah puasa tersebut. Tentu saja prioritas utama saya tetap kondisi dan kesehatan bayi kami. Pekerjaan rumah tangga lainnya disepakati untuk diselesaikan dengan saling bekerja sama antara kami bertiga.

4. Berkonsultasi Dengan Dokter Spesialis Anak

Qadarullah beberapa hari yang lalu si baby malah kena diare.  Jadilah saya mengunjungi dokter spesialis anak sekaligus berkonsultasi tentang niat saya berpuasa dengan kondisi kesehatan anak yang sedang menurun. Dokter tetap suportif dengan catatan yang sama, kualitas dan kuantitas ASI untuk bayi harus tetap dikejar.

5. Siapkan Amunisi

Ibarat mau bertempur, harus berjaga-jaga bila terjadi perubahan produksi ASI.
Jadilah saya mengamati dan menghitung berapa kebutuhan ASI harian bayi usia 2 bulan. Kalau dari salah satu artikel dari portal kesehatan berkisar antara 80 ml-150mml sekali minum. Sedangkan informasi dari Dokter Spesialis Anaknya 20 ml per kg berat badan. Untuk anak Saya diperkirakan 100 ml ASIP sekali minum.

Kemudian, saya perhatikan juga seberapa sering dia menyusu. Bila interval per dua jam, maka dalam kurang-lebih 13 jam durasi berpuasa ada 5-7x sesi.
Kira-kira waktunya selepas subuh, sehabis mandi pagi, bangun tidur pagi, bangun tidur siang, bangun tidur sore, dan sehabis mandi sore.

Nah, bila ingin memberikan ASI perah, maka total yang harus disiapkan sekitar 4-6 kantong, dengan asumsi hingga pukul 10 pagi atau Zuhur, saya masih sanggup menyusui langsung (Direct Breastfeeding/ DBF).

Caranya sejak sebulan yang lalu saya mencicil mengumpulkan stock ASIP. Media penyimpanannya berupa botol kaca atau kantong ASIP. Alhamdulilah, setidaknya keberadaan ASIP ini juga bisa membuat pikiran Saya lebih tenang selama menjalani ibadah puasa.

Persiapan ASiP busui
Saya gunakan pompa ASI manual Medela Harmony, botol kaca BKA, kantong ASiP Crown.
Sebenarnya sesuai kebutuhan dan budget saja. Yang penting ASIP saya kemas per 100ml sesuai takaran sekali minum.

Itulah segelintir persiapan Saya agar dapat puasa sambil mengASIhi. Kalau teman teman-teman blogger dan pembaca ada yang telah berpengalaman, boleh juga sharing di kolom komentar..

Last but not least, Mohon Maaf Lahir dan Batin ya.. selamat menjalankan ibadah Ramadan. Semoga diberikan kelancaran dan keberkahan bagi kita semua, Amin Allahuma Aamin