The Indo Cafe Tanjung Balai Karimun
Hai Assalamu'alaikum,
Kangennya dengan blogsphere. Setelah beberapa hari terakhir disibukkan dengan memperbaiki back-end blog, akhirnya hari ini saya mengentaskan perasaan rindu dengan membuat satu postingan. Masih dalam suasana rindu setelah tidak bisa melewati lebaran bersama keluarga inti di Tanjung Balai Karimun, saya mengenang kembali memori di salah satu tempat yang paling sering saya --dan keluarga-- datangi saat masih berada di Karimun, Kepulauan Riau.
The Indo Cafe ini berada di dalam salah satu toserba terbesar dan terlama di Kabupaten Karimun, Indo yang terletak di jalan Ahmad Yani. Lokasinya benar-benar berada di tengah pusat kota lama Tanjung Balai Karimun. Terletak di tepi jalan besar, bangunan tiga lantai ini cukup mencolok, namun masalah klasik di saat suatu kota semakin bertumbuh ialah lokasi parkir. Iya, sulit sekali menemukan tempat parkir di sepanjang lokasi, terutama untuk kendaran roda empat. Indo akhirnya berinisiatif membeli salah satu rumah yang berada tepat disampingnya untuk dijadikan kawasan parkir motor.
Jadi, untuk menyiasatinya saya dan Ziqri kerap pergi dengan mengendarai kendaaraan umum alias angkot. Selain memang dekat, ongkosnya pun ekonomis, lima ribu rupiah saja.
Gaya turis lokal nih |
Flashback lagi, sebelum bernama Indo Cafe, ruangan Cafe ini digunakan sebagai cabang Es Teler 77. Pertama kali pindah ke Karimun sekitar tahun 2000an, kedua orang tua saya sangat bersyukur, karena Es Teler 77 merupakan salah satu saksi bisu sebagai tempat kuliner favorit keduanya semasa pacaran di Ibukota. Jadilah kami sering berkunjung, namun meskipun beberapa kali di renovasi untuk mengikuti standar ruangan franschise tersebut, kami merasa tempatnya kurang nyaman.
Baru setelah pemiliknya tidak memperpanjang kontrak dan membuka cafe sendiri (di antara tahun 2011-2015, saya lupa tepatnya kapan). ruangannya terasa lebih representatif.
lumayan untuk yang hobby berfoto saat ngafe |
Menu yang ditawarkan adalah menu cepat saji dengan beberapa sentuhan khas Karimun, misalnya Es Kacang Merah yang sering dijumpai sebagai street food di seluruh kawasan Karimun. Selebihnya, masakan khas nusantara mulai dari Nasi Goreng, Mie Ayam, Bakso, Ayam Penyet dan beberapa menu fussion seperti Tom Yam. Porsinya cukup mengenyangkan, sebanding dengan harganya yang berkisar antara belasan hingga puluha ribu saja untuk makanan.
ga pakai masker, ini foto dua tahunan yang lalu hehe |
Yuk, jangan lupa berkunjung kalau berkesempatan main ke Karimun ya... Kalau ingin mencoba suasana Indo Cafe yang berbeda, bisa juga ke Indo. P.N
9 komentar
Coba kalau photonya banyak waaw makin keren deh..😊😊
Memang kalo di kota besar itu masalah parkir jadi repot. Pernah ikut kakak naik mobil ke pasar kota, juga repot nyari parkiran, akhirnya bahu jalan kadang dijadikan tempat parkir.
Belum pernah ke Karimun mbak, jadinya belum pernah nyicipi indo cafe.
Selamat malan. Terima kasih telah mengapresiasi.
Kalo aku ke sana pasti ngabisin waktu berjam-jam untuk foto doang hahaha