A Night To Remember, Lamaran Yogi - Ani



Annisakih.com Hari Jum'at tanggal 22 September 2017 yang lalu menjadi salah satu hari yang paling membahagiakan bagi keluarga kami. Alhamdulillah, Ani adik perempuan saya, dikhitbah kekasihnya.

Sedikit cerita, karena kami hanya dua bersaudara -meski usia berjarak empat tahun- adalah hal yang biasa bagi kami untuk saling bergabung dengan teman sepermainan satu sama lain. Hal ini berlanjut saat Ani berkuliah di Bandar Lampung. Saya, yang saat itu sedang berkuliah di Semarang, beberapa kali mengunjunginya. Karena jadwal perkuliahan kedokterannya sangat padat, kadangkala saya punya banyak waktu luang di kosan dan menjadi akrab dengan teman-teman sekosan Ani. Mereka juga mahasiswa FK, tapi karena sudah di tingkat akhir, jadi jadwalnya sudah agak lapang. Dua diantaranya satu angkatan dengan saya, lucunya, kami tetap saling memanggil dengan bagaimana Ani biasa memanggil kami. Saya di panggil "Cak Nisa" oleh mereka dan saya menggunakan panggilan "Teh Lia" (ia berasal dari Bengkulu-Sunda) dan "Mbak Dewi" (atau Mbok Dewi karena berasal dari Bali). Pertemanan kami di awali dengan beramai-ramai mengunjugi sebuah waterpark di Bandar Lampung, berlanjut di sosial media, hingga kini.

Fast Forward, 10 tahun berlalu, Teh Lia memperkenalkan Ani kepada Adik lelakinya, Yogi. Sama-sama jomblo dan mencari pasangan serius, dalam waktu singkat, keluarga dari Manna, Bengkulu datang ke Tanjungbalaikarimun untuk menyampaikan niat meminang adik saya. Setelah melalui beberapa pertimbangan, berbeda dengan lamaran saya dulukali ini acara diadakan di rumah kami.


Prosesi berlangsung malam hari, dihadari oleh keluarga, kerabat dan tetangga dekat. Diawali dengan penerimaan dari keluarga besar kami, pengkhitbahan serta bertukar cincin dan diakhiri dengan doa. Suasananya penuh keakraban, dan seru-seruan bareng teman-teman Ani, terutama sang fotografer, Ijal, yang merupakan teman sebangku Ani selama sekolah menengah atas. 

Persiapan lamaran, biar praktis, kami menggunakan jasa wedding organizer, hasilnya kece dan sesuai ekspektasi



Keluarga Tanjungbalai minus Ziqri yang ogah di foto
Saya paling kucel karena merangkap jadi panggung dan seksi sibuk


Keluarga Manna, Bengkulu minus saudara Yogi, yang tidak hadir karena teh Lia akan melahirkan beberapa hari lagi

bawaannya mau nyanyi.. "Shine bright like a diamond"

Running gag : "Saya anak sapose? Beda banget sama Ibu dan adeknya"

Aura mau kewong my gorgeous little sister. and her fiancee


Detik-detik terakhir setelah acara bubar, si bocah akhirnya mau di foto. tapi ayah-ibunya udah tepar berat.

Ada perasaan haru dan bangga sekaligus sedih menyelip di hati saya. Haru karena acara ini telah saya nantikan sejak awal tahun. Qadrullah dengan adiknya Teh Lia, yang sama-sama enggak menyangka kalau kami (InsyaAllah) akan menjadi keluarga. Bangga, karena saya meyakinkan kedua orangtua saya untuk memasak sendiri hidangan untuk acara. Berdua dengan ibu saya dan di hari "H" dibantu oleh dua saudara dari Prayun, Alhadmdulillah kami berhasil menghidangkan menu andalan berupa Pindang Serani khas Sumatera Selatan, Ayam Goreng, Cempeding Udang, Sop dan Sambal terasi. Serta tambahan keripik kentang pedas sumbangan sahabat Ani, kerupuk yang di bawa dari Palembang, plus puding dan Es Sarang Burung Lemon karya dadakan. Sehari sebelumnya saya sudah memanggang Nager Cake dan beberapa loyang Proll Tape. Sedihnya, saya ga sempat pegang kamera untuk memfoto satupun masakan tersebut hoahahahaaaa. Dan, kenyataan bahwa setelah menikah adik saya akan di bawa ke Papua! Hiks, far-far away yaaa..

Anyway, selamat datang di keluarga kami Yogi Rio Anggara. Harap maklum, heboh adalah our middle name. Maaf, kalau ada running gag tentang nama di keluarga kami (my friends, maybe will realize this too, hoahahahaha). Semoga segala persiapan lancar hingga hari akad yang dinanti. Aamiin YRa.